#cerbung_aliyanthi
Judul : Memori Kita
Oleh. : Aliyanthi
Part 8
.
."Indah banget!, Ini arcanya bagus. Tolong photo dong, tunggu!, Photo arcanya ya bukan aku"
"Kenapa arcanya doang?, Sama kamu lah!"
"Nggak, aku nggak perlu photo aku. Aku lebih suka sketsa dan frame yang bukan aku objeknya, seperti arca ini. Karena dengan melihatnya aku jadikan kenangan di hati juga memorendum aku"
"Aneh, orang itu lebih suka mengabadikan momen dan sesuatu yang mereka lihat dengan visual seperti handphone, camera atau semacamnya. Anda Lusia kenapa beda?!" Arka heran
"Entahlah, mungkin karena aku selalu mengabadikan diri aku sendiri di setiap detik yang aku lalui. Sekarang saatnya aku mengabadikan apa yang aku lihat dan aku rasa lewat kenangan meski tanpa visualisasi"
"Sedikit miris, padahal visualisasi itu bermanfaat"Terang Arka
"Udah kenapa jadi seperti debat sih. Kalau kamu mau photo ya udah kamu photo sendiri aja, aku nggak ya!" Ucap Anda
"Oh iya, aku lupa. Arka Bisma kan hobi photography, baru ingat" Ungkap Anda sambil tersenyum
"Itu tahu!" Ujar Arka sambil terus mengambil gambar Anda Lusia dengan memotretnya diam diam
"Tempatnya indah, aku suka"
***
Arka dan Anda menyusuri jalan sekitar arca. Banyak pelukis disana, pantas disebut kampung pelukis. Anda terkesima dengan semua pelukis disana, mereka sibuk melukis di galerinya masing-masing. Anda menuju satu galeri dan memasukinya, Arka terus mengambil gambar. Mata Anda tertuju pada satu lukisan
"Ini bagus Arka, coba lihat?"
"Kamu suka?"
"Hem eh...! Anda menganggukkan kepalanya, seseorang menghampiri mereka
"Ini lukisan terbaik di galeri saya.. pandangan mbak sangat jeli, berarti mbak mempunyai insting seni yang bagus" Ungkap pemilik galeri
"Tapi lukisannya sedikit abstrak" Ucap Anda
"Itulah estetika gambar""Kalau melukis saya bisa nggak Pak?" Tanya Anda
"Boleh mbak tentu bisa"
"Arka sini!. Aku mau dilukis" sahut Anda. Arka terkejut dengan keinginan Anda Lusia
"Bukannya tidak mau divisuali, kenapa tiba-tiba berubah?"
"Terserah aku dong!. Aku mau tahu lukisan aku seperti apa, kalau photo udah sering lihat. Lukisan, aku belum pernah coba sih. Pengen banget dilukis"
"Yakin?" Tanya Arka
"Yakin lah!"
Akhirnya Anda pun dilukis disana. Ia bergaya dengan sangat epik. Gestur tubuhnya sangat peka dengan arahan pelukis itu. Arka tersenyum melihat Anda, ia pun memotret momen tersebut
***
Di tempat sama, Ivan juga Atta tak berhenti mencari Anda Lusia. Mereka melihat arca dan ber-selfie ria disana
"Guys, arcanya bagus banget nih!. Kita lagi di kampung lukis, katanya mayoritas orang disini suka dan pintar melukis. Ikutin keseruan aku ya. Don't miss it!. Nanti kita live lagi"
"Hey, live mulu. Kita kesini bukan buat bikin konten ya, kita kesini mau nyari Anda Lusia. Siapa tahu Anda ada disini. Yang fokus dong Ivan Sagitarius..!" Atta terlihat kesal dengan tingkah temannya itu
"Iya, Eyke tahu!. Tapi kan ini juga momen Bagus juga buat bikin konten, sekalian kasih tahu followers Eyke soal keindahan di Bali"
"Kalau si ayah tahu, diomelin ntar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Kita
RomanceCinta yang tak bisa menyatu karena dinding pembatas yang begitu tinggi antara Arka juga Anda. Namun takdir mempertemukan mereka dalam karya bersama. Setitik rasa yang hadir sempat hilang karena sadar akan keadaan masing-masing.Arka yang sudah memili...