Menunggumu

464 71 36
                                    

#cerbung_aliyanthi
Memori Kita Part 21

Anda Lusia tertegun ketika melihat sosok Arka Bisma. Arka pun terkejut menatap wanita yang tengah berdiri di hadapannya. Mereka seolah kembali mengingat setiap memori yang sempat terjalin.

"Anda, ini lelaki yang suster ceritakan tadi. Yang sudah menolong Rindu."

Bibir Anda terasa keluh, binar matanya semakin  bening. Seperti tidak percaya dengan apa yang dilihat. Arka menatapnya tajam. Meski mereka bertemu dengan keadaan yang sudah sangat jauh berbeda. Anda Lusia terlihat lebih dewasa dan anggun, juga Arka Bisma yang penuh dengan karisma.

"Kalian kenapa diam?" Tiba tiba Dani menyadarkan keduanya yang terus saja saling menatap untuk beberapa saat.

"Mas Arka pasti kenal kan dengan perempuan dihadapan Mas sekarang?". Tanya Dani

"Kamu juga tahu seorang Arka Bisma kan Anda Lusia?" Gilirannya bertanya pada Anda.

Mereka saling menyimpulkan senyum. Sungguh hati Arka berdebar tidak menentu. Apakah gerangan?. Apa rasa itu seperti kembali menyapa. Ada bahagia juga kesedihan dimata keduanya.

Dani bercerita tentang pertemuan dan hubungannya dengan Anda Lusia. Hingga ia pergi keluar sementara untuk mengurus bagian administrasi. Ia memberikan ruang juga waktu untuk kakaknya Arka Bisma dan Anda Lusia berdua mengobrol dan bertegur sapa.

Hening

"Apa kabar Arka Bisma?" Kini Anda mencoba menghilangkan kekakuan diantara mereka yang sejak tadi duduk berdampingan namun dengan sedikit jarak

"Kamu juga apa kabar?"

"Jadi kamu yang sudah menolong Rindu?, Terimakasih ya." Ujar Anda. Arka menoleh ke arah nya

"Apa Rindu itu anak kamu?"

"Iya, Rindu anak aku." Jawab Anda dengan sedikit nada bergetar

"Pantas, dia terlihat manis juga mempunyai bakat luar biasa." Ucap Arka tersenyum

"Dia anak cerdas, aku memasukinya les ke sekolah musik. Aku pikir ini akan menjadi hal indah untuk Rindu. Tapi nyatanya, dia harus terbaring di sana. Lalai sekali seorang Anda Lusia. Aku  terlambat menjemput putriku sendiri. Sangat menyepelekan hal tersebut."

"Ini salah saya, Rindu sedang bermain dengan Adam di tempat les. Putra semata wayang ku. Kamu pasti ingat Adam kan?" Tanya Arka

"Adam syok melihat kondisi Rindu yang sempat tertabrak tadi. Saya minta maaf karena kecerobohan Adam yang sudah membuat kejadian seperti ini."

"Adam, dia pasti sudah besar. Akhirnya putramu dan putri ku bertemu. Dunia sangat sempit ya. Sayang sekali kenapa bertemu dengan keadaan seperti ini." Anda masih berkaca kaca

"Tolong, ini murni kecelakaan. Jangan salahkan Adam, kamu salahkan saya saja."

"Naif sekali Arka Bisma. Apa aku terlihat seperti sedang menyalahkan anakmu itu. Aku hanya bilang kenapa pertemuan kita dengan cara seperti ini."

"Itu rahasia Tuhan Anda Lusia. Tuhan ingin kita bertemu dengan cara NYA. Dan inilah kehendak Tuhan. Mempertemukan seorang Anda Lusia juga Arka Bisma yang sempat saling mencintai meski dalam diam, benarkan?"

"Mencintai dalam diam, Arka.. Arka..." Anda tertawa kecil ketika mengatakan hal seperti itu, Sedang Arka terus menatapnya tajam. Lelaki itu menyimpan sesuatu di hati kecilnya. Sesuatu yang ingin ia tumpahkan saat itu juga. Mungkin ia ingin sekali memeluk wanita yang telah lama ia cari dan tunggu selama beberapa tahun itu, yang sama sekali Arka tidak tahu kemana Anda selama ini.

Tidak pernah lagi berkomunikasi karena memang keduanya berkomitmen untuk tidak pernah saling bertemu lagi. Tapi justru selama itu pula Arka Bisma dengan diam diam nya mencari informasi tentang Anda Lusia tapi nihil. Dan ia terkejut jika ternyata selama ini Dani justru adiknya sendiri yang sedang dekat dan memiliki hubungan dengan Anda Lusia. Sangat sakit rasanya mendengar hal itu. Arka menghela napas dan mengusap wajahnya seketika. Ia terlihat gugup dan penuh kerinduan yang terus tertanam

Memori KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang