#cerbung_aliyanthi
Memori kita part 17
.
.Cukup melelahkan, akhirnya pemotretan hari ini selesai juga. Setelah beberapa hari dari perpisahannya dengan Arka Bisma, ia mulai kembali beraktivitas dengan pemotretan nya. Anda Lusia merebahkan dirinya di sofa hotel. Ivan mendekati.
"Neng, kemaren kemaren Papi telpon nanyain kabar. Neng belum kasih kabar tuh!"
"Ya ampun gue lupa. Bisa bisanya gue nggak ngabarin Papi. Ya udah pinjem handponnya dong," pinta Anda pada asisten pribadi nya itu.
"Lha, emangnya handpon Neng kemana?, Dari kemaren kok Eyke nggak lihat Neng pegang handponnya," tanya Ivan penasaran. Anda memutar kedua bola matanya seakan berpikir harus berbohong dan menjawab apa?
"Handphone nya hilang, tar beliin handpon baru ya tolong"
"Ah..Neng mah. Ya udah tar dibeliin."
Anda Lusia tersenyum, ia tidak jujur kalau handponnya ada di seseorang. Siapa lagi kalau bukan di Arka Bisma. Arka pernah bilang kalau handponnya ada pada lelaki itu. Dan sedang dalam perbaikan. Sampai saat ini ia baru sadar kalau handponnya belum di kembalikan. Atta pun datang dan duduk di sebelahnya. Ia melihat gadis itu dengan penuh pertanyaan di benaknya.
"Eyke pesen makan siang dulu ya," seru Ivan
"Jatah Eiyke juga dong, plis tolong ambilkan ya."
"Yeah, Lu kebiasaan Atta Suprapta. Untung Eiyke baik. Oke lah kalau begitu," akhirnya Ivan meninggalkan Anda Lusia bersama Atta di kamar.
Atta menoleh ke Anda Lusia dan bertanya sesuatu. "Gimana kemarin, liburan mendadaknya? Nggak ngajak Eyke sama Atta lagi. Uuh...seru ya Neng,"
"Apaan sih, ya seru lah. Nggak ada Lu berdua jadi nggak ada yang rempongin gue. Bebas..." Jawab Anda.
"Hem..asyik ya. Kita cari cari eh ketemu nya di wisma Arya. Nggak jauh jauh dari sini."
"Lu nya aja yang nggak teliti nyari gue,"
"Iya juga sih," jawab Atta cengengesan
"Tapi gue sama Ivan pernah lihat lukisan deh. Tuh lukisan mirip banget sama Lu Neng, kata pelukisnya itu cewek minta di lukis. Tapi anehnya nggak dibawa hasil lukisannya malah dikasih buat kenang kenangan di galerinya sana. Mirip banget sama Anda Lusia," terang Atta.
Anda terkejut dengan ucapan nya. Ia menggigit jari telunjuk dan mengerutkan dahi, "masa sih?"
"Jangan pura pura nggak tahu deh. Katanya tuh cewek kesana bareng cowok dan bilang cowok itu pacarnya. Anda Lusia bisa jelaskan pada Eyke?", tanya Atta. Anda terkejut. Bagaimana mengelaknya.
"Atta, Lu yakin itu gue?
"Iya.." jawab Atta
Anda menggelengkan kepalanya dan tidak begitu merespon pertanyaan Atta. Ia justru memejamkan mata dan coba istirahat untuk tidur siang.
"Kebiasaan Anda Lusia nih, bikin penasaran,"
***
Arka berada di ruangan kerja. Ia membuka lemari dan mengambil kamera yang ada di dalamnya. Arka menghidupkan kamera tersebut dan melihat setiap jepretan hasil gambar yang di ambil. Arka tersenyum ketika gambar Anda Lusia tertera di sana.tombol next terus ia tekan. Satu persatu photo Anda Lusia terlihat. Photo ketika masih di rumah Ikbal juga photo ketika mereka jalan bersama.
Tak lama, seorang datang dan masuk ruangan,
"Pak Arka permisi."
"Ada apa?" tanya Arka pada manager nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Kita
RomanceCinta yang tak bisa menyatu karena dinding pembatas yang begitu tinggi antara Arka juga Anda. Namun takdir mempertemukan mereka dalam karya bersama. Setitik rasa yang hadir sempat hilang karena sadar akan keadaan masing-masing.Arka yang sudah memili...