Tolong

571 66 0
                                    

#cerbung_aliyanthi
Judul : Memori Kita
Oleh.  : Aliyanthi
Part. 9
.
.

Mobil hitam terus berjalan melewati pantai yang indah. Sosok Anda Lusia terlihat tidak sadarkan diri, tangannya terikat tali dan mulutnya ditutupi kain

"Gimana nih, kalau orangnya nolak?, Tanya seseorang di depan"

"Mana ada sih yang nolak barang mewah kayak gini. Aset mahal nih!," Imbuh temannya yang sedang menyetir

Perjalanan hampir satu jam, mobil itu sampai di sebuah rumah beretnik. Mereka membawa Anda Lusia ke dalam kamar. Tak menunggu lama Anda pun tersadar. Ia kaget dan panik

"Dimana ini?," Pikirannya tidak tenang ia merasa takut. Terdengar suara pintu kamar terbuka dan dua orang pria menghampirinya

"Siapa kalian?, Mau apa?. Teriak Anda

"Tenang, kamu nggak usah panik. Kita nggak macam macam kok", ujar salah satu pria Sedangkan pria satunya lagi mendekati dan memegang pipi Anda dengan tatapan sinisnya
Anda tidak ingin melihatnya

"Kenapa Lo takut?. Lo nggak ingat ya sama gue". Ucapnya keras

"Ini maksudnya apa?, Kalian tidak tahu siapa saya?". Anda meninggikan suaranya

"Kenal lah, siapa yang tidak kenal Anda Lusia. Artis terkenal, cantik, multitalenta. Tapi sayang pengecut!"

"Aku tidak kenal dengan kalian, kenapa kalian bawa aku kesini?"

"Yakin Lo nggak kenal sama gue?", Ungkap pria yang berbadan tegap. Anda coba mengingat pria tersebut

"Kamu yang di cafe itu kan?"

"Anda Lusia memang luar biasa. Pasti ingat juga kan kejadian tiga tahun yang lalu?", Tanya nya pada Anda

"Kejadian apa?"

"Pura pura nggak tahu Lu!". Kini pria itu mulai kesal dan berteriak keras pada Anda Lusia

"Hey, tenang bro!. Nggak perlu emosi, bentar lagi juga dapat balasan setimpal". Anda berkaca kaca, Ia benar benar tidak ingat apa yang sudah ia lakukan dulu pada pria itu

"Gue ingetin, dulu Lu pernah laporin gue ke polisi karena udah ancam Lu lewat sosial media. Bocah banget sih Lu. Padahal gue fans beratnya Anda Lusia. Gue cuman minta Lu balikan sama mantan Lu yang dulu si William. Tapi Lu nggak dengerin. Malah Lu asyik asyikan dibelakangnya. Mentang mentang lagi naik daun. Ngelunjak deh"

"Tunggu, maksudnya ngancam?. Oh jadi kamu orang yang pernah ancam aku, fans nggak punya perasaan, bukan salah gue kalau laporin ke polisi. Ya salah kamu sendiri mengancam begitu. Ingin membunuh gitu. Kekanakan sekali. Jadi mau balas dendam sekarang"

"Tenang bukan gue yang bakal hancurin hidup Lu, tapi diri Lu sendiri. Siap siap aja sebentar lagi". Pria itu mengancam

"Aught...!", Anda berteriak kesal

***

Ikbal juga ibunya mencari Anda Lusia

"Gimana Bu, ketemu?"

"Nggak Ikbal, kemana ya mbak Anda kok nggak bilang dulu kalau mau pergi. Ini hampir siang loh."

"Iya Bu, kita udah cari dari tadi pagi. Apa jangan jangan mbak Anda pulang Bu?, Pikir Ikbal

"Masa sih nggak pamit sama kita. Kita tunggu sampai malam nanti kalau belum pulang nanti kamu hubungi Nak Arka ya"

"Iya Bu, nanti Ikbal hubungi mas Arka, siapa tahu mbak Anda sedang bersama Mas Arka ya Bu"

"Iya semoga aja". Ikbal dan ibunya kembali ke rumah mereka

Waktu yang sama, rumah Anda Lusia. Papi Anda merasa ada yang aneh karena sudah tiga hari ini anaknya belum memberikan kabar

Memori KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang