#cerbung_aliyanthi
Memori Kita Part 24Semua akhirnya tahu tentang siapa Rindu juga Arka Bisma dan Anda Lusia. Terasa sakit ketika menghadapi kenyataan. Tapi kenyataan selalu tak sama seperti yang diharapkan. Dani pergi dari rumahnya. Ia kembali ke rumah bibi Sita.
Dani dan Arka sempat beradu argumen."Aku tidak menyalahkan kalian. Tapi aku merasa disepelekan oleh kakak juga wanita yang aku cintai." Ungkap Dani
"Itu masa lalu Dani." Kini Arka coba membela diri
"Ya, masa lalu. Masa lalu yang membekas kan, yang sengaja kalian lakukan. Kalian naif sekali Mas,"
"Kamu mencintai Anda Lusia kan Dani?"
"Aku mencintainya mungkin lebih dari siapapun, ketika melihatnya dulu, aku terpesona pada sosok wanita yang menjadi lawan main kakakku di sebuah projek. Mas Arka ingat tidak, dulu aku sempat coba ke lokasi syuting kalian tapi karena waktu itu aku sedang sibuk menyiapkan skripsi jadi aku urungkan niatku kesana."
"Aku mengagumi akting juga kepribadian nya, dia wanita berpikiran dewasa. Banyak yang membuli, mencaci, tapi seorang Anda Lusia tidak gentar dengan semua itu. Aku kagum padanya Mas. Dan aku bersumpah jika aku bertemu dengannya suatu saat, aku akan mengejarnya sampai dapat. Ternyata kami bertemu di Australia. Aku tidak pernah beritahu kalau aku adalah adik dari rekannya dulu. Aku mendekati Anda Lusia dengan perjuangan. Saat itu Anda Lusia seperti dingin terhadap laki laki. Aku semakin penasaran dan terus mendekatinya. Sampai akhirnya dia mau menerima aku."
"Dia memang wanita luar biasa." Seru Arka
"Luar biasa, dan kamu pun menyimpan rasa kagum itu kan? Lalu rasa itu berubah menjadi cinta. Tentu saja, pasti karena kalian sering bertemu, bermain bersama di setiap adegan. Rasa itu mengganggumu kan Mas Arka?" Hardik Dani
"Saya pikir saya sudah melupakannya, tapi maaf Dani, saya terlalu terbawa perasaan. Hati saya jujur masih menyimpan rasa untuk Anda Lusia."
"Dan aku juga harus jujur pada mas Arka, aku dan Anda Lusia tetap akan menikah Mas. Rela atau tidak rela, suka atau tidak suka kami akan menjadi suami istri. Jika tidak bisa, aku akan memaksanya."
"Saya tidak akan ikut campur tapi saya harap kamu jaga Rindu baik baik, dan jangan berubah sikap setelah kamu tahu semuanya. Tolong Dani."
"Jangan khawatir Mas Arka, aku sudah menjaga mereka dari dulu." Terang Dani seraya meninggalkan Arka yang masih terdiam duduk di kursi
***
Adam bersama Rindu di tempat les. Hari ini seperti sebelum sebelumnya ia ingin bertemu Rindu, Adam masih merasa kesal karena papa, Tante Devi juga Tante Audy tidak menjelaskan apa yang semalam terjadi. Audy pun menjemput Adam karena permintaan Arka.
"Kak Adam, papanya nggak ikut?"
"Papa sibuk, jadi aku ikut Tante Audy."
"Terus kak Adam nggak sekolah?"
"Sekolah dong, tadi Tante Audy jemput kak Adam dulu. Kak Adam sengaja ingin ketemu Rindu,"
"Aku juga udah selesai, bentar lagi latihan buat pensi kak."
"Kamu pintar banget sih main piano, Rindu belajar dari Tante cantik ya, Mama nya?"
"Bukan, Rindu dikasih piano sama Grandma. Grandma kasih hadiah ulang tahun Rindu mainan piano. Dari situ Rindu suka dengan piano. Terus Grandma ajarin Rindu main piano, tapi sayang Grandma udah meninggal kak Adam."
"Kalau Rindu yang meninggal Grandma, kalau kak Adam yang meninggal Mamanya kak Adam."
"Kak Adam kangen sama mamanya ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Memori Kita
RomanceCinta yang tak bisa menyatu karena dinding pembatas yang begitu tinggi antara Arka juga Anda. Namun takdir mempertemukan mereka dalam karya bersama. Setitik rasa yang hadir sempat hilang karena sadar akan keadaan masing-masing.Arka yang sudah memili...