Terpana

529 72 13
                                    

Judul : Memori Kita
Part ( 11 )
.
Anda tidak bisa diam begitu saja, ia berusaha melakukan sesuatu. Ia pun masuk ke dalam toilet kamar mandi

"Ayo berpikir Anda Lusia ayo...!" Lirihnya pelan sambil terus memperhatikan sekeliling kamar.  Anda mencoba mencari jalan keluar, terdengar suara pintu terbuka. Mucikari datang dan mencari Anda. Ia menggedor pintu toilet

"Hey! Keluar cepat. Disini tidak ada jalan keluar, percuma! kamu tidak bisa melarikan diri. Cepat keluar!" Teriaknya. Anda tidak bisa melakukan apapun akhirnya ia keluar. Mucikari itu tidak sendiri rupanya ia bersama seorang pria tinggi kekar berwajah timur tengah

"Gimana mister, Suka kan..?," Ucap nya. Anda memalingkan wajahnya

"Tidak percuma saya keluarkan banyak. Kamu boleh ambil sisanya nanti," Jawa mister itu

"Oke.., selamat bersenang-senang tuan... Saya pergi dulu ya cantik. ," Ucapnya sambil meninggalkan Anda dan pria tersebut di kamar

***

Suara telpon berdering, Ivan mengangkatnya

"Halo, Mami.."

"Anda ya Mi, ada kok lagi istirahat dulu lagi capek mungkin mami. Disini photo shoot nya banyak banget. Nanti Eyke kasih tahu deh biar Anda kabari orang rumah."

Oke Mami bye!" Ivan menghela nafas. Rupanya ibunya Anda Lusia menelpon

"Kenapa?" Tanya Atta

"Barusan maminya Anda telpon tanyain kabar anaknya."

"Terus kamu jawab apa?"

"Eyke bilang Anda nya lagi istirahat"

"Ya Tuhan, kita udah bohong nih. Kapan sih bisa ketemu Anda Lusia, Eyke kangen anak itu. Jailnya, ketawanya, manjanya juga. Semuanya Eyke kangen keseruan bareng tuh anak." Ungkap Atta, Ivan mendekati dan memeluk sahabatnya itu.

Mereka memutar video kebersamaan dengan Anda dan merasakan rindu terhadap sahabat terdekatnya tersebut

"Tuh kan, lihat videonya jadi sedih Eyke. Kenapa sih kita nggak lapor polisi aja," ungkap Ivan

"Tahu tuh si ayah. Nggak usah nggak usah, bilangnya gitu Mulu ke kita. Ntar kalau kesayangan kita kenapa kenapa gimana? Eyke nggak rela," Atta mulai berkaca-kaca

"Udah besok mending kita nyari lagi ya. Harus semangat. Gimana kalau kita ke Ubud aja, siapa tahu Anda disana. Pantai Ubud kan nggak kalah bagus kayak disini" saran Ivan

"Bener juga sih. Si Anda suka banget sama pantai. Kita minta driver buat antar kesana.yuk bisa yuk," Atta mulai semangat. Semoga besok mereka benar benar menemukan Anda Lusia

***

Sementara itu, Anda mulai berkaca-kaca. Pria itu terlihat begitu puas

"Kamu memang berlian, berlian berkilau. Saya suka dengan berlian,"ujar pria itu. Anda merasa jijik melihatnya, apalagi ketika pria itu mulai mendekati.

Langkahnya semakin dekat. Anda coba menjauh tapi ia justru terjatuh di atas tempat tidur. Pria itu semakin menyukai nya. Mata nakalnya melihat keseluruh tubuh Anda. Anda merasa risih. Ia memakai pakaian begitu terbuka malam ini

"Tolong, jangan lakukan itu tuan. Saya mohon!,"  Pria itu tidak perduli. Ia semakin mendekati Anda dan memaksa Anda Lusia untuk memuaskan nafsunya.

"Lepasin, lepasin..!" Anda tidak berhenti teriak dan mulai berontak.

"Ayo, nggak usah malu sayang."

Pria itu memegang kedua tangan Anda, ia mulai ingin melakukan hal tidak senonoh pada Anda Lusia. Anda menutup matanya, tanpa diduga  suara dobrakan pintu terdengar dan mengejutkan mereka.

Memori KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang