Jawaban Kita

454 67 23
                                    

#cerbung_aliyanthi
Memori Kita Part 23

"Tolong jujur Arka Bisma, semoga ini benar dan saya tidak asal menebak saja. Rindu anak kamu dan Anda Lusia kan?" Sekali lagi kak Dona bertanya dengan penuh penekanan. Arka belum menjawab. Bibirnya terasa kaku. Entah kekecewaan apa yang akan terjadi dan orang sekelilingnya lakukan jika tahu kebenaran itu.
Dari sudut luar Mbak Devi terus menguping. Ia merasa syok juga tidak percaya dengan pertanyaan Dona.

"Bukan apa apa, karena sikap kamu dan Anda Lusia begitu berbeda. Saya bisa merasakan itu. Atau mungkin saya terlalu ikut campur urusan pribadi kalian. Semoga kamu tidak tersinggung." Jelas Dona.

"Anda begitu kuat menyimpan rahasia itu sendiri. Aku dan Papi merasa kasian padanya. Walaupun hidupnya berwarna karena adanya Rindu. Tapi dia sungguh wanita luar biasa. Tolong Arka jawab sejujurnya sekarang. Kalian sempat punya hubungan atau mungkin kalian tidak ada hubungan tapi kalian melakukan sebuah kesalahan dulu?"

"Tidak kak Dona, itu bukan kesalahan tapi itu egois kami berdua yang terlena oleh perasaan dan keadaan sehingga kami tidak menyebutnya sebuah kesalahan tapi sebuah memori atau kenangan yang indah." Kini Arka menjawab dengan tegas. Dona senang dengan kejujuran Arka Bisma. Namun ia juga tidak menyangka hal tersebut.

Mbak Devi yang mendengar penuturan Arka merasa geram. Ia mengepal  tangan dan coba tenang." Tidak aku tidak boleh bicarakan ini disaat Dani sedang berbahagia. Banyak keluarga juga hadir." Batin Devi. Sungguh tidak menyangka Apa yang sudah dilakukan adiknya Arka Bisma juga Anda Lusia. "Rani, kasihan sekali kamu," tambah nya

***

Acara pertunangan selesai. Dani terlihat lelah, ia bersama Arka juga Devi duduk di sofa ruang keluarga. Dani terlihat senyum senyum sendiri. Ia merasakan kebahagiaan yang tak terduga.

"Nggak usah senyam senyum, awas nanti ada yang nyalip," ujar mbak Devi

"Nyalip? Maksud mbak Devi apa sih?" Dani heran dengan ucapan mbak nya itu.

"Ya, calon istri kamu. Takut ada yang nyalip." Ketus mbak Devi Seraya melirik ke arah Arka Bisma.

"Coba aja kalau ada yang seperti itu, pasti akan aku hadapi dan aku beri pelajaran mbak. Berani mengganggu calon istri Dani Artasena Bisma."

"Kalau yang nyalipnya saudara sendiri berani nggak?"

"Saudara, maksudnya siapa?"

"Ya Mas mu itu, Arka Bisma siapa lagi." Jawab Mbak Devi. Arka terkejut dengan ucapan mbak Devi. Sedangkan Dani tertawa geli

"Mbak Devi, mbak Devi.. ngomong apa sih mbak ini. Biarpun Mas Arka atau siapapun itu pasti Dani hadapi mbak. Nggak akan rela dan Anda Lusia tidak akan pernah as ku lepasin gitu aja."

"Baguslah."
.
.
.

Sementara itu, di rumah Anda Lusia. Kak Dona masuk ke kamar Anda.

"Kak Dona?"

"Kamu belum tidur Anda, kebetulan kakak ingin bicara."

"Bicara? Bicara apa kak?"

"Soal Rindu."

"Kenapa dengan Rindu?. Dia bangun, dia bikin kakak nggak bisa tidur. Ya udah Rindu pindahin lagi aja ke kamar aku."

"Bukan itu, Rindu sudah tidur pulas di kamar kakak biarkan saja."

"Lalu kakak mau bicara soal apa?"

"Kakak tahu siapa ayah kandungnya Rindu." Anda mengerutkan dahi. Kak Dona sepertinya bicara serius. Anda menghela napas.

"Ayah kandungnya Rindu itu Arka kan?, Arka Bisma." Ujar kak Dona. Anda tersenyum meski ia kaget akhirnya kak Dona tahu hal itu.

"Kakak tahu dari mana, kak Dona jangan bicara sembarangan kak."

Memori KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang