A Loser

710 115 4
                                    





Minju menggandeng tangan mungil Logan, si kecil tampak sedih harus meninggalkan sekolahnya.

"Nanti Logan bisa bertemu teman baru lho?"hibur Minju

Sejujurnya Ia juga sedih melihat Logan yang beberapa hari ini semakin murung, dalam hati kecilnya jelas sekali Minju merasa kalau Ia egois, menjauhkan Logan dari semua yang membuatnya senang– termasuk Na Jaemin.

Tapi sisi lain dirinya bersikeras ini yang terbaik, Minju hanya tidak ingin Jaemin merebut semua ini atau lebih parahnya menyakiti Logan, Minju tidak mau tersakiti lagi disini.

"Tapi nanti tidak ada Hajun atau Eunseo lagi"sahut Logan, ada nada ketus didalamnya.

"Maafkan mama ya? Mau ice cream?"tawar Minju

"Minju"

Langkah kaki Minju berhenti mendadak, kepala nya yang sebelumnya menunduk menatap Logan perlahan mendongak.

Itu Na Jaemin.

Perlahan tangan Logan digenggamnya lebih kuat sembari menarik si kecil ke belakang tubuhnya.

"Papa"bisik Logan

Minju mendengarnya, dan rasa nya ia akan menggila detik itu juga.

"Maafkan aku"lirih si pria Na.

Pandangan mata Minju dialihkan, tidak mau menatap Jaemin yang tampak menyedihkan didepannya. Wajahnya pucat, dan tidak ada kesan berkuasa yang selalu menyelimuti nya sejak dulu, bahkan Jaemin tampak lusuh.

"A-aku minta maaf, Minju"ucap Jaemin lagi, kaki nya bersiap melangkah mendekat sebelum Minju menyentaknya.

"Jangan mendekat!!"

Nafas Minju memburu tanpa sadar. Dan Jaemin melihatnya dengan jelas, bagaimana wanita itu terus mundur dengan gugup dan tubuh bergetar juga mata yang berkabut, bahkan Logan dibelakangnya ikut takut.

Jaemin lah alasan Minju ketakutan. Dan kenyataan itu menghantam Jaemin begitu keras.

"Maaf, a-aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Maafkan aku, maaf atas semua perbuatanku. Aku menyulitkanmu bertahun tahun"

"Cukup! Kumohon" lirih Minju, Ia sudah menangis sembari menutupi kedua telinga Logan.

"Minju" bisik Jaemin. Tanpa sadar airmata nya mulai menumpuk. Ikut sakit saat melihat Minju.

"Tolong pergi saja. Kumohon"pinta Minju pasrah.

Minju jelas tahu ini salah. Tidak seharusnya diri nya dan Jaemin bersikap seperti ini di depan Logan yang masih kecil. Tapi sekali saja, hanya sekali Minju ingin egois untuk dirinya sendiri.

Melihat itu seluruh rongga mulut Jaemin pahit tiba-tiba, ternyata penolakan itu se sakit ini ditambah lagi melihat seseorang yang terluka dengan hebat karena kelakuannya dulu seperti menabur garam dihati nya.

"A-aku minta maaf. Maafkan aku"lirih Jaemin lagi, kaki nya mundur menjauh secara perlahan. Dan kemudian pergi.

Lagi lagi Jaemin meninggalkan Minju dan anaknya. Tapi kali ini hati nya ikut tertinggal. Separuh jiwa nya Ia lepas bersamaan dengan tangisan Minju siang itu.




—•—•—

—•—•—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let me know klo ada part yg ga bisa kebuka ya, ada beberapa part yg jomplang bgt views+vote nya ketimbang part lain, takutnya ga bisa kalian buka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Let me know klo ada part yg ga bisa kebuka ya, ada beberapa part yg jomplang bgt views+vote nya ketimbang part lain, takutnya ga bisa kalian buka.

Aku agak mau ngelunjak dikit gpp ya:" part selanjutnya bakal diup klo vote nya 25.

A Losing Game | N.Jaemin,K.MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang