Back to home

849 118 4
                                    




"Senang bisa berbisnis bersama anda"

Jihoon tersenyum sebelum menjabat tangan pria didepannya.

"Senang bisa berinvestasi diperusahaan anda, Tuan Na"sahut Jihoon

Na Jaemin akhirnya memilih kembali sebulan lalu.

Tidak tahu saja Jihoon lelaki di depannya ini adalah penyebab semua kesulitan Minju selama ini.

"Pamannnnn"

Sontak Jaemin dan Jihoon beralih kearah pintu masuk ruang makan, menatap seorang anak lelaki yang berlari masuk.

"Hey, sudah paman bilang jangan berlari" Jihoon dengan sigap mengangkat si anak dan mendudukan nya dikursi kosong disana.

"Ayo sapa teman paman"titah Jihoon

Jaemin tersenyum tipis saat anak lelaki itu menundukkan kepala kearah jaemin sembari memeluk boneka wortel ditangannya

"Halo paman"

Suaranya kecil dan begitu murni.

"Hai"sahut Jaemin sembari tersenyum.

"Ini keponakanku, umurnya 4 tahun sekarang"jelas Jihoon dengan senyum bangga nya

Jaemin hanya tersenyum.

"Ahh kutinggal ke kamar mandi apa tidak masalah Tuan Na? Aku minta tolong untuk menjaga keponakan ku sebentar"sahut Jihoon

Entah mengapa tapi Jaemin senang. "Tentu saja, Tuan Park"

Jihoon tampak berbincang pelan pada si kecil sebelum akhirnya mengusak pelan rambutnya dan pergi.

"Nama mu siapa?"tanya Jaemin pelan

"Logan, paman"

Jaemin tersenyum mendengar. "Logan sudah makan?"

Logan mengangguk. "Paman Jiun belikan ice cream tadi"

"Mama Logan kemana?"tanya Jaemin. Inginn sekali Jaemin menyebut nama itu, nama yang diam diam Ia rindukan selama bertahun tahun.

"Kerjaa untuk Logan"

"Ohya?"

Logan mengangguk. "Logan hanya punya mama, paman Jiun, Eunbi aunty, dan nenek Kim. Jadi hanya mama yang bekerja untuk Logan"

"Papa Logan?" Suara Jaemin sedikit tercekat

"Tidak ada" Logan menunduk

"Oh sayang, maaf"

Logan turun dari kursi nya dan menghampiri Jaemin, menepuk nepuk punggung tangan si lelaki Na dengan tangan mungilnya. Tahu si pria dewasa didepannya merasa menyesal.

"Tidak apa apa paman. Logan kesayangan mama, mama juga kesayangan Logan"

Jaemin rasa nya ingin menangis, bagaimana bisa Logan yang bahkan belum genap 5 tahun begitu dewasa dan pintar berbicara.

Kemana dirinya selama ini? Kemana Jaemin saat Logan lahir?

Diangkatnya tubuh kecil itu kepangkuannya. Pipi gembulnya diusap lembut. Jaemin sedikit bersyukur Minju tidak memberitahu nya dulu kalau dirinya hamil, Jaemin rasa dengan semua sifat buruknya dulu dirinya pasti meminta Minju untuk menggugurkan kandungan dan tidak akan ada Logan didunia ini.

"Bagaimana kalau Logan memanggil paman dengan papa hm?"tawar Jaemin

"Papa?"tanya Logan

Betapa senangnya Jaemin mendengar itu. Papa, tak pernah ada dibenaknya dirinya akan begitu senang dipanggil selain dengan nama nya.

"Hmm. Papa, mau?"Tanya Jaemin lagi

"Logan harus tanya mama"jawab Logan pelan

"Tidak apa, Logan bisa panggil papa saat kita berdua saja. Bagaimana?"tawar Jaemin lagi

"Boleh?"sahut Logan

Jaemin mengangguk semangat. "Hanya Logan dan Papa"

"Papa" Logan tertawa kecil sebelum memeluk leher sang 'papa'.









Another side.






"Aku punya anak"

Suara Jaemin memecah keheningan ruang makan keluarga nya. Sejak dulu Tuan besar Na selalu ingin ketenangan diruang makan.

"Jaemin"

"Selesaikan makanan mu sebelum–"

"Seorang putra, umurnya 4 tahun sekarang"lanjut Jaemin sembari menaruh alat makannya.

Ayah dan Ibu nya ikut berhenti makan.

"Apa maksudmu? Ayah tak pernah–"

Jaemin kembali memotong ucapan sang ayah dengan tegas. "Ayah tak pernah mengajariku apapun! Itu sebabnya dengan begitu tolol aku iyakan semua taruhan itu! Aku meninggalkan wanita yang kutiduri tanpa tahu Ia mengandung anakku karena ayah memaksaku ke london, ayah tidak tahu betapa aku tersiksa disana! Ratusan malam tidurku tidak pernah nyenyak karena rasa bersalah, aku– si bodoh ini tidak pernah tahu anaknya hidup hingga sebulan lalu, aku ingin bertanggung jawab! Aku–"

Satu pukulan dari Tuan Na mendarat sempurna dipipi Jaemin, membuat Nyonya Na menjerit dan terisak.

"Sayang!" Nyonya Na berlari kearah Jaemin yang terjatuh. "Nana... Nana"

"Kalau begitu pergi!! Pergi temui gadis itu dan bertanggung jawab Na Jaemin! Kamu menelantarkan mereka selama 4 tahun ini bukan saatnya kamu menyalahkan saya!!"tegas Tuan Na.

Malam itu suasana rumah keluarga Jaemin begitu suram.










--------

Udh lama ya? Anyways its ma birthday 😚✌️
Aku di hadiah in lightstick sama temenkuu:"

Udh lama ya? Anyways its ma birthday 😚✌️Aku di hadiah in lightstick sama temenkuu:"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Losing Game | N.Jaemin,K.MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang