Falling

738 106 0
                                    





Pagi itu Minju terbangun tanpa Logan disisi nya, mata nya sembab dan kepala nya sakit bukan main.

"Logan" panggil Minju, terduduk dengan pelan disisi ranjang.

"Logannn" Minju kembali bersuara

Merasa aneh, wanita itu berdiri dan membuka kamar mandi, kosong. Tidak ada siapapun.

Minju lantas berjalan keluar. "Logan sayang"

Ruang tengah, dapur, tidak ada.

Lantas Minju berjalan ke kamar Jihoon, mengetuk pelan. "Jihoon, apa Logan di dalam?"

Tidak ada jawaban.

"Jihoon!!"

"Ahh kenapaaa???" Jihoon membuka pintu dengan muka setengah mengantuk tampak kesal.

"Mana Logan?" Tanya Minju

Jihoon mengernyit "tidur denganmu?"

Minju tersentak lantas kembali dengan tergesa ke kamar yang sebelumnya Ia tempati. Jihoon yang kebingungan mengikuti dibelakang.

"Kim Logan!!!!!"

"Logan sayang, jangan bercanda. Ayoo kemari, kim Logan"

"Logannn"

Jihoon menatap Minju aneh. "Ada apa?"

"Logann, ayo sayang kita sarapan. Logan dimana??"

"Ya! Kim Minju!" Jihoon menarik bahu Minju hingga wanita itu menoleh padanya. Wajahnya yang pucat makin memucat dan airmata nya mengalir lagi.

Tangannya juga bergetar hebat.

"Minju??"

Minju menggeleng, menangis semakin kencang. "Logan tidak ada. Logan tidak ada!!!!!"

Jihoon meremat kuat bahu Minju. "Sadar!! Kim Minju sadarlah!!"

"Aaaaggghh!!!! Dia pergi Jihoon!!"pekik Minju histeris.

"Tenang!!"sentak Jihoon. "Bernafaslah dulu. Akan kucari, akan kucari okey? Ini masih pagi dia pasti belum jauh, mungkin dia hanya di taman."

Minju jatuh terduduk. "Tidak, tidak. ada yang aneh dengannya semalam. Ini semua salahku, bagaimana jika dia mendengar semua nya? Aku yang salah. Aku ibu yang buruk, seharusnya aku mati seharusnya— "

"Minju!!! Tidak akan ada yang mati! Dan kamu bukan ibu yang buruk! Kita akan temukan Logan secepatnya, tenangkan dirimu"ucap Jihoon sembari memeluk Minju.

Selama hidupnya baru sekarang Jihoon merasa benar benar tidak berguna dan hancur, lagi dan lagi keluarga satu satu nya tidak bisa ia lindungi.

"Akan kutemukan. Pasti kutemukan"bisik Jihoon.

Pagi itu Minju menangis histeris dipelukan Jihoon, menangis keras keras dengan dada yang sesak. Mungkin dirinya memang tidak ditakdirkan bahagia, mungkin sejak awal bernafas pun sudah salah. Dan akhirnya Minju pingsan, terjatuh sekali lagi dalam pelukan kakaknya.





🥀🥀🥀






Logan berjalan sendirian pagi itu, benar benar masih pagi bahkan matahari pun belum menunjukan tanda tanda kehidupan.

Tidak tahu mau kemana, tapi yang Logan kecil tahu sekarang Ia harus membuat mama nya bahagia.

Logan hanyalah anak kecil biasa, se pintar apapun dirinya urusan orang orang dewasa tetaplah bukan ranahnya. Pikirannya dengan sederhana hanya berpikir untuk setidaknya jika dirinya menghilang, sang mama akan tersenyum.

Sang mama tidak perlu mengobarkan perasaannya hanya untuk Logan yang ingin ayah, hanya itu yang Logan pikir semalam saat melihat mama nya menangis keras dipelukan paman Jihoon nya.

Tapi tentu saja apa yang diharapkan dari anak anak yang berpikiran sederhana itu? Tidak ada. Akhirnya Logan hanya terus berjalan tidak tahu kemana.

Tas gendong kecilnya berisi sepasang kaos dan celana juga beberapa bungkus roti yang salah satu nya ia pegang. Logan tidak tahu apa yang dihadapi nya, tapi setidaknya yang Logan harapkan hanya kebahagian mama.

Kaki kaki kecilnya masih menyusuri trotoar, berbelok saat ingin, atau sempat terdiam untuk memetik setangkai bunga liar. Hingga mata nya menangkap seorang wanita dewasa yang terburu buru keluar dari mobilnya ke arah apotek, ponselnya jatuh begitu saja dan seperti nya tidak sadar.

Logan kecil hanya mengikuti instingnya, mengambil ponsel yang jatuh itu dan berlari kecil masuk ke apotek, menghampiri si pemilik ponsel.

"Ponsel"kata nya pelan sambil berjinjit menyodorkan ponsel ditangannya.

Logan lagi lagi tidak tahu perbuatannya akan berakhir seperti apa.













—•—•—•—•—

Chapter selanjutnya setelah 35 vote ya

A Losing Game | N.Jaemin,K.MinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang