📓[30] Di Bawah Pohon

6.9K 630 218
                                    

[30] Di bawah pohon

Jangan lupa vote and komen, tinggalkan jejak 👣👣

Jangan lupa vote and komen, tinggalkan jejak 👣👣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

Suara riuh di pelataran villa tempat liburan kelas 12 SMA Pertiwi kini terdengar sejak beberapa menit yang lalu. Mereka semua telah berkumpul sesuai arahan dari Pak Tu'er semalam.

Kayra, Ria, dan Viona tengah berada di bawah pohon besar yang tumbuh di sana. Sinar matahari memang belum terlalu menyengat, akan tetapi tiga bersahabat itu hanya ingin menikmati angin pagi di bawah pohon besar itu. Sangat nyaman berada di sana.

"Suasananya nyaman banget," ujar Viona seraya merentangkan tangannya sambil menghirup udara pagi.

"Nyamanan mana sama liat Raka dari deket?" tanya Ria menggoda cewek berambut sebahu itu.

Viona membuka kelopak matanya yang tadi tertutup sejenak. Ia beralih melihat Ria. "Ya jelas nyamanan liat Raka, lah."

Ria memutar bola matanya merasa jenuh. Apa bagusnya cowok es itu? Bahkan Ria lebih memilih untuk berdesak-desakan di suatu bis yang penuh akan orang-orang daripada harus berdua doang dengan Raka, si cowok es yang bisu.

"Makan tuh si es batu. Udah dingin, keras lagi!" desis Ria dengan suara pelan.

"Ngomong apa, lo!"

Ria mengerutkan keningnya. "Apa? Kuping lo tuh bermasalah."

Viona mendengkus sebal. Ia memilih untuk duduk di dekat Kayra yang hanya diam. "Ra, lo kenapa sih diem-diem aja?"

Dengan sigap, Ria juga berniat bertanya dengan cewek itu. "Iya dah, Ra. Lo kenapa sih? Gara-gara si Rafa, ya?"

"Kalau lo udah gak nyaman sama dia, lo bisa bilangin baik-baik. Jangan nyiksa diri lo sendiri dengan tetap bertahan sama dia, kalau jelas-jelas hati lo aja udah gak milih dia." Ria mengelus pundak Kayra pelan. Dia berharap petuahnya bisa membuat Kayra menemukan jalan keluarnya. Cewek bawel itu sangat merasakan perubahan sikap sahabatnya itu, semenjak ada Rafa.

Kayra terdiam merasa gusar. Hatinya belum bisa dia ajak berkompromi. Dia memang sudah merasa tak mencintai Rafa lagi, tapi dia juga tak ingin meninggalkan Rafa sendirian. Cowok itu mungkin masih tahap berduka atas kepergian Mamahnya beberapa bulan yang lalu.

Kini waktunya untuk berangkat. Perjalan menuju kawasan wisata Telaga Warna cukup membutuhkan waktu yang agak lama, apalagi mereka ke sananya berjalan kaki.

Namun, perjalanan yang kurang lebih 200 meter itu tak terasa melelahkan bagi sebagian dari mereka. Pemandangan yang mereka lalui sangatlah indah, sehingga rasa capek dan pegal terbayarkan dengan itu semua.

Akhirnya sampai sudah mereka di lokasi. Semuanya berpencar untuk menikmati semua fasilitas yang ada di sana. Waktu yang diberikan kepada mereka pun sangatlah panjang, mereka dibebaskan sampai tempatnya akan ditutup.

Freak Couple : Nikah SMA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang