📓[5] Lapangan

14.5K 1K 237
                                    

[5]  Lapangan

Jangan lupa vote, saya maksa!!!

Jangan lupa vote, saya maksa!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁

Hari rabu adalah hari dimana kelas XII IPS 2 berada di lapangan. Di hari rabu yang cuacanya terik ini adalah jadwal kelas Kayra, Ria, serta Viona berolahraga. Semua murid-murid dari kelas XII IPS 2 itu sedang berbaris sambil mendengarkan pengarahan dari Pak Tu'er, guru mata pelajaran penjas.

Sebenarnya, nama guru penjas itu adalah Pak Raden Rosi. Tetapi, hampir semua murid SMA Pertiwi memanggilnya dengan sebutan Pak Tu'er. Ada yang tau alasannya kenapa? Author naa rak ini akan membiarkan kalian para readers ganteng dan cantik yang mencari tau sendiri jawabannya. Xixixi.

Kelas Kayra mendapat giliran pelajaran olahraga di jam ketiga, yang artinya pada jam ketiga itu sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Sinar matahari di jam setengah sepuluh itu sudah cukup terik, bukankah waktu olahraga terbaik itu pada saat matahari pagi? Tetapi kelas Kayra nyatanya mendapat keapesan. Mereka harus menjalankan pelajaran olahraga di bawah sinar matahari yang sudah cukup bisa membuat kulit gosong.

"Panas banget, Ya Allah," decak Ria yang kini mengipasi wajahnya yang telah memerah dengan telapak tangannya.

"Pak Tu'er!" jerit Kayra membuat semua teman sekelasnya menatap ke arah cewek itu.

"Siapa itu yang jejeritan?" tanya Pak Tu'er dengan wajah datarnya. Sekitar tiga orang cowok dan dua orang cewek menunjuk ke arah Kayra.

"Kayra, Pak. Sepertinya dia kebanyakan nelen pil merah," celetuk salah satu cowok yang diketahui namanya adalah Yanto.

Pak Tu'er menatap Yanto bingung. "Pil merah?"

"Iya, Pak, pil merah. Tuh liat aja mukanya merah, bentar lagi dia cosplay jadi makhluk merah." Seketika tawa menggelegar memenuhi lapangan basket. Tak lupa pula Pak Tu'er yang menggelengkan kepalanya merasa jenuh mendengar penuturan tak masuk akal dari anak didiknya itu.

"Heh, Yanto! Lo kalau ngomong diedit dulu napa. Omongan lo buat gue sakit hati," pungkas Kayra agak berteriak bermaksud agar Yanto mendengarnya. Akan tetapi, bukan hanya Yanto yang dapat mendengar suara Kayra, melainkan ada sesosok lelaki tampan memakai baju basket yang kini menatap ke arah murid-murid kelas XII IPS 2. Eitss, jangan salah, cowok itu hanya melihat ke arah Kayra saja.

Cowok berponi itu menghentikan langkah kakinya. Dia mendudukkan bokongnya di salah satu kursi yang tersedia di lorong koridor dengan pandangan menatap Kayra, tak lupa pula sebuah senyuman kecil terpatri di wajahnya yang mulus.

"Ya maap atuh, Ra. Yanto yang tampan rupawan ini khilaf," ujar Yanto dengan suara yang diimut-imutin.

Kayra yang mendengar itu membuat hasrat ingin menghujatnya meningkat. "Sumpah demi apa, suara lo barusan mirip banci Thailand yang gue temuin di beranda instagram gue kemarin," timpal Kayra histeris.

Freak Couple : Nikah SMA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang