#13 Arkana

3.9K 334 26
                                    

ARKANA 🐇🐿

"satu titik dua koma, clara cantik abang yang punya" Stefan menaik turunkan alis di depan clara yang melintas. Clara melihat itu pun menampilkan wajah jijik seolah ingin muntah.

"hahaha.. lagi fan lagi" sahut rian antusias.

"Ikan hiu makan rambutan" stefan memulai aksi gombalnya lagi dengan korban berbeda.

"Eh neng nadia, ayo pacaran" stefan cengar cengir menggoda nadia.

"mantap fan.. mantappp!!!" rian memukul bahu deni antusias "terima nad terima!" titah rian pada nadia.

"dih.. putihin dulu tuh kulit lo" jawab nadia spontan.

Nadia melirik arka yang masih sibuk dengan bukunya, entah apa yang di baca arka. Perempuan dengan bandu merah itu sungguh tak mengerti "Eh arka" sapa nadia ramah.

"ke arka aja lu ramah. Pilih kasih lu ah..." ujar stefan kecewa.

"dih.. minggir lo ngalangin wajah pangeran berkuda gue" nadia mendorong tubuh bongsor stefan untuk menggeser, kemudian mendudukkan bokongnya di samping arka.

"arka.. arka ko gak bales chat gue sih" tanya nadia dengan nada yang di buat-buat "gue nungguin loh semaleman"

"penting banget lo chat gue?" tanya arka kembali.

"gue tuh udah usaha tau buat dapetin nomor lo. Hargain dong usaha gue ka" nadia menggoyang-goyangkan lengan kiri arka "bales chat gue.. ya.. ya.. ya.." ucapnya lagi.

"lo udah jelek, berisik lagi" arka berdiri dari duduknya, menatap nadia sinis "jangan ganggu gue!" ucapnya lagi.

Arka pergi menenteng bukunya, berjalan lurus menuju perpustakaan. Cukup muak melihat kelakuan perempuan seperti itu, seakan tengah menaruhkan harga dirinya. Menurut arka, perempuan itu harus punya nilai supaya bisa dihargai.

"sialan tuh cowok bilang gue jelek!!!" nadia melihat stefan yang sedang menahan tawanya "apa lo liat-liat".

"pfffttt.... HAHAHAHA mampus lo!" stefan tertawa terbahak-bahak "udah gue bilang arka gak bakal luluh sama modelan kaya lo" sambungnya lagi.

"udah nad.. mending sama gue aja" rian membusungkan dadanya "nih gue nih.. juragan ayam.. bakal makmur lo sama gue nanti"

Nadia menaik turunkan nafasnya emosi. Keadaan hatinya bergemuruh, arka telah menjatuhkan harga dirinya "Awas lo berdua" tunjuk nadia pada stefan dan rian.

Nadia beranjak dari duduk, kemudian menarik lengannya cecil "udah ayo balik ke kelas"

"tunggu dong. Gue masih kangen sama deni" cecil terus mengeratkan lengannya pada deni "deni... ayo dinner malem ini"

Deni memukul tangan cecil pelan "jauh-jauh lo dari gue syaiton!!"

"ihh deni... gue bukan setan ya... pleasee ayo dinner" cecil terus membujuk deni untuk makan malam bersama.

"Sampe matahari terbit dari barat juga jangan mimpi lo bisa dinner sama gue!"

"BAHAHAHAHA... mampusss... mampusss" rian tertawa seperti tak memiliki beban "dah yuk... mending lo berdua sama gue aja sini. Gue orangnya adil kok"

"JANGAN NGAREP" jawab nadia dan cecil kompak.

Duo wanita seksi itu segera pergi dari hadapan geng darmatuja dengan menahan kesal. Usahanya kali ini tidak membuahkan hasil, tapi mereka yakin suatu saat pasti cowok incarannya bisa bertekuk lutut.

"salah nyari mangsa sih mereka" ucap nino yang sedari tadi menyimak "yang satu udah bucin sejak dalam kandungan, yang satu anak alim.. ckckck bego" nino terkekeh melihat cecil dan nadia dari belakang.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang