Malam ini Ana sedang berada di rumah Arka, niatnya dia ingin belajar untuk ujian semester yang akan diadakan satu minggu lagi. Tapi bukannya belajar, cewek itu malah ditahan Arka diatas pangkuannya bersama buku pelajaran.“Arka... ana pengen belajar” ucap Ana merengek, ya bagaimana bisa dia belajar saat Arka terus menciumi lehernya gini.
“gak usah, nanti gue kasih contekan ke lo aja”
Ana cemberut, “tapi nanti kalau Ana gak belajar, dimarahin bunda”
“gue marahin balik”
“ASTAGA ARKAAA!!!” pekik Ana kencang, sedangkan sang cowok malah asik menelusupkan tangannya ke balik kaos hitam Ana
“Perut Ana.. jangan di raba-raba gitu dong geli” lanjutnya lagi
“Bodo.. gue suka”
Ana mencebik kesal, namun perhatiannya teralih pada suara deringan telepon yang berbunyi di atas meja. Tertera nama kontak Kira berada di tampilan layar paling depan.
“ada telpon tuh. Dari cewek” Ana mengangkat ponsel Arka, menunjukkan layar panggilan disana.
“Angkat aja” ucap Arka sambil memainkan rambut Ana dengan melilitnya menggunakan jari telunjuk.
Setelah mengangkat telepon, suara musik terdengar jelas di pendengaran Ana. Dia bahkan sedikit terkejut akibat suara dentuman yang menyapa ke indra pendengarannya.
“Halo” jawab Ana di balik telepone
“lo siapa? Ini hp pak Arka kan” Balas Kira di balik telepone
"Aku Ana... Aku sahabatnya Arka"
"Oh cuma sahabat. Terus Arkanya mana? Kasihin hp nya ya! Bilang aja dari Kira"
Ana memalingkan wajahnya pada Arka, bingung mau menjawab apa. sedangkan Arka telihat malas untuk angkat telepon karena matanya terus terpejam.
“maaf Kira. Tapi Arkanya gak mau ngomong, dia lagi ngendusin Ana soalnya” balas Ana mengejek, sedangkan yang disindir malah menyeringai lebar di balik leher sang empu.
"Eh Anya lo halu apa ya? Mana ada pak Arka begitu. Saya ini sekertarisnya jadi kasih hp nya ke Arka cepet!!" Bentak Kira di balik telepone
"Aku Ana bukan Anya!"
"TERSERAH!!! GUE GA PEDULI NAMA LO SIAPA!! YANG PENTING KASIH KE ARKA PONSELNYA. GUE MAU NGOMONG!"
Dengan cepat Ana mematikan panggilan teleponnya sambil mengenduskan nafas lelah, wajah Ana tertekuk murung "Ana gak suka" adunya pada Arka dengan tangan terlipat depan dada.
"Gak suka apa hm?" Tanya Arka lembut, lengan kekarnya terangkat menyisipkan anak rambut yang jatuh menghalangi pipi
"Dia bentak Ana tadi.. Ana gak suka!"
“hmmm..yaudah gue siap-siap dulu” dengan sigap Arka meraih pinggang Ana dengan kedua tangan, lalu menggendongnya ala koala menuju kamar
“ikuuuttttt” ucap Ana setengah memohon, sambil menelusupkan wajahnya ke dada bidang milik cowok itu.
Perlakuan Ana membuat langkah kaki Arka tertahan sebentar, ada sengatan listrik yang terjadi ketika merasakan hembusan nafas disana. Wangi mint yang semerbak menjadi candu tersendiri pada indra penciuman Arka
“jangan. Bayi gue rumah aja ya”
“tapi di rumah sepi”
Arka diam sebentar, kemudian menurunkan tubuh Ana dari pangkuan. Matanya seperti laser tajam memperhatikan baju Ana dari atas ke bawah, hot pants dengan kaos hitam miliknya sangat enak di pandang bagi orang-orang mata keranjang
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET
FanfictionSiapa yang bisa ngalahin Arka Dewantara Utama dalam kebucinannya pada Ana Salsabilla Purnomo? Start : 30 April 2021 End. :