Warning 🧠🔞
Suasana malam ini berubah menakutkan. Apalagi melihat sorotan tajam Arka membelah kerumunan orang sedang berdansa ria. Dia tidak peduli siapa yang ada di depan, tubuhnya terus sengaja menabrak kerumunan.
"watch your way" ucap salah satu pengunjung karena kesal tubuhnya di tabrak kencang.
Arka menatapnya tajam, lalu melempar lembaran uang ratusan ribu supaya dia mau cepat menyingkir. Tentu hal itu menjadi anugerah sendiri bagi para orang disana.
Memang keadaan club sangat ramai, jadi tidak ada orang menyadari kekacauan akibat perbuatan anak tunggal kaya raya itu di salah satu private room. Bahkan setelah memecahkan kepala seseorang, Arka masih tetap santai.
Ana menghentak tangannya dengan kasar ketika sudah berada di depan parkir “Arka apa-apaan sih?! cowok tadi bisa meninggal!”. Ungkapnya setelah kesadaran mulai datang kembali akibat shock berkepanjangan.
Arka tetap diam, matanya semakin dingin. Bahkan terlihat sangat kaku, Ana tidak mengenali cowok itu sekarang
“Masuk!” paksa Arka.
Ana tidak bergeming, dia masih tetap diam di depan cowok itu “Ark-“
“MASUK!” perintah Arka lagi sambil menyeret tubuh Ana ke jok belakang.
Tubuh Ana terdorong masuk, setelah itu Arka mengunci seluruh pintu mobilnya. Entah kenapa Arka terlihat sangat emosi, bahkan mata hangatnya berubah sangat dingin.
“kenapa kita ke jok belakang?!” tanya Ana kesal.
Keadaan dalam mobil menjadi sangat tegang, hawa panas mulai masuk meyapa masing-masing kulit mereka. Kali ini emosi Arka sedang dalam puncaknya. Sedangkan disisi lain Ana merasa marah atas kejadian di private room.
Arka mendorong bahu Ana sampai posisinya menindih tubuh cewek itu. Dia memejamkan mata, meresapi seluruh aroma leher Ana.
“Arka jangan kaya gini” gumam Ana lirih.
Arka tak menjawab, dia langsung menciumi bibir Ana sedikit kasar.
Arka merasa kesal ketika melihat Ana tidak membalas ciumannya.
"Buka mulut Lo atau gue masuk lagi kesana terus abisin tuh orang" bisik Arka tepat di telinga Ana.Mendengar itu Ana menggeleng cepat, dia tidak suka dipaksa seperti ini
"Arka jangan kaya gini..."Karena merasa kesal melihat Ana yang keras kepala, Arka tanpa sadar mengigit pelan bibir bawah Ana. Membuat mulutnya terbuka sedikit.
Melihat celah itu, Arka kembali memperdalam ciumannya. Kepala Arka dimiringkan, sambil menekan tengkuk Ana. Namun Ana tetap tidak membalas, dia hanya diam menatap kosong. Ia benar-benar merasa terkejut dengan tindakan Arka.
Pikiran Arka blank sekarang, dia bahkan makin menjadi setelah melihat bibir Ana merah merekah. Puas melihat pemandangan indah itu, Arka menyatukan kembali bibirnya sambil menarik ke atas sweater serta tanktop abu yang Ana pakai.
Terpampang jelas kulit putih mulus seputih susu, membuat dirinya semakin kepanasan. Cowok itu berpindah, mendekatkan wajahnya pada perut Ana untuk memberikan sebuah tanda merah disana.
“Arka please jangan kaya gini hikss..hikss” Ana terisak pelan, dia mencoba menutup tubuhnya tapi malah ditahan oleh tangan Arka.
Arka yang sedang menikmati moment ini berusaha mengabaikan tangisan Ana, ia semakin memperdalam ciumannya ke segala arah dan menggigitnya sedikit demi sedikit.
“Ana mohon jangan kaya gini Ka” tangisan Ana makin menjadi, dia mendorong kepala Arka dari atas tubuhnya mencoba menghentikan cowok itu untuk bertindak lebih jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET
FanfictionSiapa yang bisa ngalahin Arka Dewantara Utama dalam kebucinannya pada Ana Salsabilla Purnomo? Start : 30 April 2021 End. :