#22 Arkana

4.5K 364 51
                                    

Suara gemuruh mesin motor datang beriringan, menarik atensi seluruh orang dalam sekolah. Nino yang pertama kali melepas helm berharga jutaan itu menyugar rambutnya kebelakang, di ikuti oleh Stefan, Deni dan Rian. Sedangkan Arka, dia tampak melepas kacamata hitamnya sebelum keluar dari mobil Audi i8 dambaan semua orang .

“Gilaaa fixxx Nino punya gueee!!!” teriak salah satu siswi di atas balkon

“aaaaaakkkk Stefan damage badboynya mantep banget. Gue kerasa hamil online sekarang!”

“Woy Deni biasa aja dong gantengnya!! Gue berasa liat surga”

“Riannnn!! My moodboster ganteng Riannn!!!”

“OMG Arkaaa gilaaa!!! Meleyot gue meleyot!! Sesak napasss tolongggg”

“gak kuat gue kalau darmatuja disatuin gini. Jantung gue berasa terpompa-pompa”

“rela deh gue di gilir kalau sama beginian!”

Semua orang tampak begitu terpesona melihat seluruh anggota inti geng darmatuja datang bersama. Sebagian siswi bahkan sudah pingsan ditempat melihat kharisma yang terpancar dari masing-masing anggota.

Vanessa menyikut tulang rusuk sahabatnya “liat deh.. Arka liatin lo mulu dari tadi” ucap vanessa sambil mengarahkan matanya pada salah satu anggota darmatuja.

“disini banyak orang nes. Belum tentu dia liatin Ana” sanggah Ana cepat

“ya ampun!! Harus gue bilangin berapa kali lagi sih? Arka itu Cuma liat lo doang Na. sepengamatan gue dia udah cinta mati sama lo”

Ana terkekeh samar dibuatnya “mana ada? Dia gak pernah ngomong apa-apa tuh ke Ana. Yang ada Ana disuruh ini itu, dibatasin ini itu, di atur-atur terus harus gini dan gitu” balasnya sambil menghela napas pelan.

“lo tau gak? Sekarang lagi jaman yang namanya TTM” vanessa menyandarkan punggungnya pada balkon, sambil menatap ke atas-atas langit “maksud gue tuh.. sekarang status gak penting mau namanya pacaran atau temen atau apa kek... selama kalian saling sayang ya udah cukup”

Ana terdiam, merenungi semua perkataan dari sahabatnya. Memang selama ini Arka belum pernah menyatakan cinta apalagi memberikan hadiah romantis sebagai bukti cinta, tapi perlakuan cowok itu cukup membuat Ana mabuk kepayang. Apalagi akhir-akhir ini Arka selalu saja menyusup masuk ke dalam selimutnya malam-malam.

“mikirin apa?” seorang cowok datang, langsung merangkul Ana begitu saja.

“mikirin Arka” jawab Ana polos

Cowok itu terkekeh pelan, Ana memang sangat jujur dan mengemaskan. Apalagi ditambah tatapan polos dari kedua bola matanya, ingin sekali Arka punya kantung doraemon menyimpan Ana untuk dirinya sendiri.

“gue undur diri.. muak liat lo bedua” Vanessa buru-buru masuk ke dalam kelas, dibalas tertawaan dari Arka dan Ana.

Suara tawa Arka menjadi sorotan banyak orang, sangat jarang cowok itu tersenyum apalagi tertawa seperti tadi. Hal ini menjadi moment sangat langka. Membuat sebagian orang makin menjerit gila, memanggil-manggil nama Arka untuk menjadi kekasihnya.

Ana mendongakkan kepalanya “udah makan?”

“belum"

“mau makan?”

Arka diam, dia mencium-cium wangi rambut Ana “suapin” bisiknya pelan “pake mulut lo”

“jangan becanda ah” balas Ana sambil mencubit kencang pingang cowok berotot itu, tapi yang dicubit santai-santai aja tidak merasa sakit.

“gue serius”

Ana memutar bola matanya malas, “nyenyenye....” ejek ana kesal.

“udah berani sekarang hm? Mau gue tampar lagi tuh bokong kaya kemarin?!”  ujar Arka penuh ancaman.

MAGNETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang