ARKANA 🌹🍪
Malam ini geng darmatuja sedang mempersiapkan makanan untuk operasi lapar di persimpangan jalan lampu merah. Walaupun mereka memiliki jiwa berandal, tapi soal berbagi tak dapat diragukan lagi.
Ana yang bertugas untuk menjadi ketua tim memasak, sibuk menyiapkan banyak menu bagi orang-orang yang kelaparan disana. Dia berusaha sebaik mungkin untuk memuaskan perut orang-orang."Nanti kalau udah di bumbuin langsung panggang aja ke oven ya.. suhunya 232 derajat celcius"
"Siap na" ujar clara.
Ana tidak sendiri, dia di bantu oleh beberapa anggota perempuan geng bubble -nama lain dari darmatuja versi perempuan. Anggotanya cukup banyak, dan beberapa mengenal baik seorang ana. Maka dari itu, banyak dari anggota bubble menginginkan ana masuk ke dalam perkumpulannya.
"Nanti kalau sudah siap semua. Tim packing tolong bungkusin nasinya pakai daun pisang yah"
"Kenapa harus pakai itu na? Kan ribet"
"Supaya makanannya lebih wangi, dan sehat" jawab ana cepat, sambil membuat adonan salad buah yang cukup banyak.
Selama 2 jam semua tim masak bekerja keras di dapur. Sedangkan beberapa orang lagi tengah menunggu di ruang tamu cukup besar. Mereka bertugas sebagai tim pengantar.
"Kenapa sih kita ga catering aja? Repot banget kan jadinya.. basecamp jadi bau gini" tiara mengibaskan rambut panjang bergelombang miliknya. Sesekali mengadu manja pada nino.
"Lo gak tau? Bokap ana tuh chef terkenal dunia. Nah masakan ana gak jauh beda sama bokapnya" jawab stefan sibuk menyetel gitar.
Arka memincingkan matanya "Lo tau darimana soal masakan ana?"
Stefan mengaruk-garuk pelipis yang tidak gatal "hehe.. itu beberapa hari kemarin gue ambil beberapa sushi dari kotak makan lo yang dikasih ana"
"Jadi lo yang ambil?!!"
"Sorry ka.. gue laper banget abisnya. Lagian si ana masakannya enak banget, gue nagih"
"Tapi lo ngomong lah sama gue fan. Gue udah itung potongan sushinya ilang 5 dari 7"
"Hehehhe sawryyy.. nih gue muntahin" stefan berlagak sedang mengeluarkan isi perut ke depan teman-temannya.
"Jorok sih lo!" Arka berjalan pergi menghampiri dapur.
Mata elangnya memperhatikan ana yang sibuk berkutat dengan pengorengan. Leher putih ana nampak terlihat lebih berkilau dari biasanya, karena dialiri oleh keringat.
"Arka sabar yah.. sebentar lagi selesai" ucap ana pasti.
Karena melihat tim packing terlalu lama, ana juga turun untuk membantu bungkus semua menu makanan dalam satu box. Isinya tentu sangat menggiurkan.
"Ana.. kapan-kapan ajarin gue masak yah" ucap resti. Dia beberapa kali mengambil salad buah sisa yang ada di dalam baskom. "Enak banget.. segerr"
"Iyah.. atur aja ya"
Setelah 15 menit ana ikut dalam membantu packing. Akhirnya 300 box makanan selesai di buat juga."Alhamdulillah beres" ana tersenyum senang, mengadahkan kepalanya menatap arka "tolong panggilin anggota lain buat angkut ke mobil ya arka"
Arka mengangguk lalu pergi ke ruang tamu, memanggil tim pengantar untuk membawa makanannya ke dalam mobil.
"Minum dulu" arka menyodorkan minuman dingin ion yang sudah di buka tutupnya "Capek?"
"Enggak ko.. ana seneng malahan, makasih ya arka"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGNET
FanfictionSiapa yang bisa ngalahin Arka Dewantara Utama dalam kebucinannya pada Ana Salsabilla Purnomo? Start : 30 April 2021 End. :