Assalamualaikum
Selamat malamHappy Reading guys
Typo dimana-mana
.
.
."BU AWASS" Teriak Zea sambil berlari, berniat menyelamatkan wanita itu
*****
Brukk..
"Astaghfirullah Ibu gak papa?" Tanya Zea. Zea berhasil menyelamatkan ibu tadi. Dan hanya terdapat beberapa luka gores saja.
"Alhamdulillah saya gak papa kok nak. Terimakasih ya"
"Iya bu. Kalau begitu saya pamit ya" Pamit Zea
"Eh nak tunggu dulu. Kamu mau kemana emang?" Tanya ibu tadi
"Saya, saya mau cari kost bu" Jawab Zea
"Gimana kalau kamu tinggal sama ibu aja" Ajak Ibu tadi
"Tapi bu, saya gak mau merepotkan orang lain"
"Gak kok, anggap saja sebagai balas budi" Ujar Ibu tadi
"Beneran bu?"
"Iya. Oh ya perkenalkan nama saya Ibu Rahma"
"Terimakasih bu. Kalau nama aku Asyifa Zea Amanda, bisa dipanggil Zea"
"Zea? Nama yang cantik. Yuk kita pulang"
"Terimakasih ya bu"
*****
Dilain tempat terdapat segerombolan pemuda yang sedang duduk di kantin.
"Eh si Medusa mana nih? Biasanya aja nempel-nempel kayak ulet" Ujar Pemuda yang memiliki nama Regan Assyam
"Ngapa lo cari si Medusa. Jangan-jangan lo suka ya" Ejek pemuda bernama Azka Wardhana
"Enak aja. Selera gue gak serendah itu ya" Sungut Regan
"Elah, kalau suka bilang aja. Gak usah ngelak deh lo"
"Diem" Ujar laki-laki yang bernama Gevan Arcandra
"Elah boss. Sensian amat" Celetuk Regan, yang mendapatkan tatapan tajam dari Gevan
Tak lama kemudian datanglah dua orang pemuda lainya, yang tak lain adalah Gibran dan Megan
"Dari mana aja kalian?" Tanya Azka
"Biasa" Jawab Gibran
"Oh. Ada apa ini kalian kok kayak seneng banget?" Bingung Regan
"Jelas lah seneng orang si Medusa udah pergi dari mansion" Ujar Megan sambil senyum-senyum sendiri
"Alhamdulillah. Harus syukuran ini" Ujar Regan
"Eh tapi kok bisa?" Bingung Azka
" Ya bisa lah" Santai Gibran
"Alah sak karepmu"
"Kelas" Singkat Gevan. Lalu mereka meninggalkan kantin menuju kelas mereka.
*****
Sedangkan dilain tempat Zea dan Ibu Rahma baru saja sampai di depan rumah minimalis ber-cat tembok Hijau. Dengan banyak tanaman di sekitarnya, yang menambahkan kesan nyaman dan sejuk.
"Ini rumah ibu, maaf ya nak rumah ibu kecil" Ucap Ibu Rahma
"Eh gak papa kok bu. Ini aja aku udah bersyukur banget" Ujar Zea
"Yasudah yuk masuk" Ajak Ibu Rahma
"Bu kalau boleh tau. Suami ibu dimana ya?" Tanya Zea dengan hati-hati
"Oh suami saya sudah meninggal nak. Kurang lebihnya 4 tahun yang lalu" Ucap Ibu Rahma
"Oh maaf ya bu. Saya gak bermaksud" Ujar Zea tak enak hati
"Gak papa sayang. Nah ini kamar kamu. Semoga kamu nyaman ya"
"Iya bu. Saya ucapkan banyak terimakasih" Ucap Zea
"Iya kamu tenang aja. Gak usah gak enak hati, kamu udah ibu anggap seperti anak kandung ibu sendiri" Ujar Ibu Rahma dengan tulus
"Iya bu. Aku juga udah menganggap ibu seperti ibu kandung aku sendiri"
"Ya sudah sekarang kamu istirahat ya''
"Iya bu"
Lalu Zea memasuki kamar yang bisa dibilang sederhana. Memiliki cat tembok berwarna putih cerah.
"Alhamdulillah Ya Allah, walaupun rumah dan kamar ini beda jauh dari yang dulu tapi aku bersyukur banget" Syukur Zea.
Setelah itu ia memutuskan untuk tidur siang terlebih dahulu.
*****
Siang berganti sore, sore berganti dengan malam, malam berganti dengan pagi, udah gitu aja terus😂
Hari ini adalah hari minggu, hari pertama Zea sarapan pagi bersama Ibu Rahma. Hanya terdengar dentingan sendok dan piring, sampai ibu Rahma memecah keheningan
"Zea kamu sekolah di mana sebelumnya?" Tanya Ibu Rahma
"Zea dulu sekolah di PRATAMA HIGH SCHOOL bu" Ujar Zea. Ya itu adalah sekolah milik keluarga Pratama
"Loh itukan sekolah milik keluarga kamu" Kaget Ibu Rahma. Zea memang sudah menceritakan semuanya yang terjadi dengannya.
"Iya bu. Tapi ibu tenang aja aku disana lewat jalur beasiswa kok" Ucap Zea
"Oh yasudah. Besok kamu sekolah ya udah satu hari loh kamu bolos sekolah" Ujar Ibu Rahma
"Iya bu"
Lalu mereka melanjutkan makan sambil bersenda gurau.
*****
Dilain tempat lebih tepatnya diruang makan keluarga Pratama juga sedang melangsungkan sarapan.
"Kan hari ini papa libur gimana kalau kita liburan" Ujar papa Alex
"Wah liburan? Mau pa" Jawab Bianca antusias
"Kalau mama sih setuju. Kalian gimana?" Tanya Mama Lisa kepada ketiga putranya
"Aku sama Megan sih oke" Ucap Gibran
"Aku gak bisa" Singkat Devan
"Loh kenapa?" Tanya Bianca sedih
"Repot"
"Devan kam--
"Devan pergi Assalamualaikum" Pamit Devan memotong ucapan papanya
"Astaga anak itu" Guman papa Alex
"Udah kamu tenang aja, kita bisa liburan berlima" Lanjut papa Alex untuk menyenangkan putrinya
"Iya pa. Tapi kenapa kak Devan gak ikut?" Tanya Bianca
"Mungkin dia lagi ada acara sayang. Kamu jangan sedih ya" Hibur mama Lisa
"Iya ma"
"Emang mau liburan kemana pa?" Tanya Megan
"Emm gimana kalau ke puncak?" Usul papa Alex
"Wahh beneran pa? Aku udah lama banget gak kepuncak" Antusias Bianca
"Iya sayang. Lebih baik kita lanjut makan, terus siap-siap" Ujar mama Lisa
"Iya ma"
"Ck. Drama banget setan"
*****
Jangan lupa Voment ya.
Terimakasih8 Juni 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Syifa Or Zea?
Teen Fiction[Judul Awal : Transmigrasi Syifa] Bagaimana jadinya, Jika seorang Gadis yang merupakan salah satu Hafidzah Qur'an, bertransmigrasi ketubuh gadis yang manja, sombong, dan suka membully orang lain? Ini bukan hanya cerita Transmigrasi saja, tapi cerit...