Chapter 7

13.2K 1.2K 21
                                    

Assalamualaikum
Selamat pagi

Happy Reading
Typo dimana-mana
.
.
.
.

Hari ini adalah hari dimana Zea mulai bersekolah kembali, setelah sekian lama membolos.

Ia memakai seragam dengan rok panjang sampai bawah mata kaki, baju lengan panjang, dan jangan lupakan hijab yang menutupi kepalanya. Setelah dirasa siap ia segera menuju ruang makan.

"Selamat pagi ibu" Sapa Zea kepada Bu Rahma

"Pagi juga sayang" Balas Ibu Rahma

"Ibu hari ini masak apa?" Tanya Zea

"Ibu masak tempe goreng sama tahu goreng. Maaf ya sayang ibu belum bisa memberi makan kamu enak"

"Eh ibu kenapa minta maaf? Aku sudah bersyukur banget kok bu, ini juga enak" Ujar Zea

"Ibu beruntung banget punya kamu. Udah yuk makan, nanti kamu telat" Ucap Rahma

"Iya bu"

Tak butuh waktu lama mereka sudah selesai sarapan.

"Bu Zea pamit ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam. Hati-hati"

"Iya bu"

Zea berangkat menggunakan sepeda yang ia pinjam dari tetangganya. Ia mengayuh sepeda sambil melantunkan Sholawat.

20 menit kemudian Zea telah sampai di sekolah, untung saja tadi ia berangkat lebih awal, jadi dia tidak terlambat. Lalu ia meletakkan sepedanya diparkiran khusus sepeda.

Di koridor sekolah banyak bisik-bisik yang dilayangkan orang-orang untuknya. Tapi hanya dianggap angin lalu oleh Zea.

"Eh itu bukannya Zea ya?"

"Lah iya. Gosipnya nih dia itu bukan keluarga kandung Pratama loh"

"Masa sih? Lo kata siapa?"

"Dari bonyok. Kan udah rame di medsos"

"Berarti anak pungut dong?"

"Hahahahaha"

"Lah kenapa lo ketawa?"

"Bukan anak pungut tapi Anak Haram"

"Hahaha. Bener banget"

"Tapi penampilannya kok beda ya"

"Iya. Sok-sokan pakek hijab tapi kelakuan sama kayak setan"

"Sok Alim"

Sedangkan Zea hanya menundukkan kepalanya, bukan karena takut. Tapi, bukankah seorang wanita itu harus menjaga pandangannya?

"Kelas aku dimana ya?" Guman Zea

"ZEAAAA"

"Iya? Kamu panggil aku?" Tanya Zea polos

"Gak gue panggil setan samping lo"

"Oh" singkat Zea

"Lo inget gue kan? Gue Bella Anindita" Bella Anindita, satu-satunya sahabat Zea.

"Iya inget kok. Yuk kekelas"

"Yok"

Tak butuh waktu lama mereka masuk kedalam kelas. Yang hanya dihuni beberapa orang saja, karena kebanyakan masih sarapan di kantin

"Assalamualaikum" Ujar Zea

"Waalaikumsalam" Lalu mereka duduk ditempat yang biasa mereka duduki

Syifa Or Zea?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang