Chapter 20

10.1K 860 84
                                        

Assalamualaikum
Vote dulu yuk!
Terus Coment banyak-banyak ya!

Oke-oke
Happy Reading Guys
Typo dimana-mana
.
.
.
.

*****

Hari ini adalah hari kelulusan Miller High School.
Semua orang sibuk dengan keperluan nya masing-masing. Seperti halnya Zea, sedari tadi ia sibuk, menyiapkan diri untuk tampil nanti.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB, dan sekarang sudah pukul 07.45 itu menandakan bahwa lima belas menit lagi acara akan dimulai.

"Pengumuman ditujukan kepada seluruh para tamu undangan, harap memasuki ruang aula sekarang juga. Sekali lagi ditujukan kepada seluruh tamu undangan harap memasuki ruang aula. Terimakasih"

Setelah mendengar suara dari speaker, para tamu undangan langsung menuju ruang aula.
Dan ya, acara sudah dimulai sekarang. Dimulai dari pembukaan, dan penyambutan dari pemilik yayasan.

"Acara selanjutnya adalah Penyambutan dari Pemilik Yayasan, Tuan Ansel Miller"

Ayah Ansel pun maju ke panggung, dia hanya menyampaikan beberapa kata saja. Setelah selesai ia pun turun.

Acara terus berlanjutnya, dan ini adalah memasuki acara yang terakhir. Acara terakhir ialah penampilan dari kelas 10 IPA 2, ya kelas Zea.

"Inilah penampilan terakhir kita, dari kelas 10 IPA 2. Beri tepuk tangan yang meriah"

Zea pun memasuki panggung, menggunakan baju Syar'i.

Zea pun memasuki panggung, menggunakan baju Syar'i

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Yang dipakai Zea)

Dipanggung sudah terdapat sebuah piano berwarna hitam.
Setelah melakukan penghormatan kepada para tamu.  Zea pun duduk di kursi yang disediakan.

Lalu dengan percaya diri, dia menempatkan jari di Tust Piano, dan memulai memainkannya.
Terdengar alunan lagu, yang enak didengar. Disusul oleh suara merdu milik Zea.

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda

Zea menyanyikan dengan penuh penghayatan. Begitupun dengan semua orang yang juga ikut menghayati.

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Zea teringat dengan cerita ayahnya tentang betapa susahnya, Bundanya melahirkan dia san saudara kembarnya.

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang
Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya

Syifa Or Zea?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang