Chapter 8

13K 1.2K 17
                                        

Assalamualaikum
Selamat pagi

Typo dimana-mana
Happy Reading
.
.
.
.

Saat ini Bianca, Megan, dan juga Gibran telah sampai diruang kepala sekolah.

"Pak Adek saya kelas berapa ya?" Tanya Megan sopan

"Nona Bianca menempati kelas 10 IPA 2. Mari saya antar" Pak Rohman kepala sekolah Pratama High School

"Baik. Dek kamu ke kelas diantar Pak Rohman ya" Ujar Gibran

"Iya kak" Lalu mereka pergi meninggalkan ruang kepala sekolah dengan tujuan yang berbeda

Tak butuh waktu lama Pak Rohman dan Bianca telah sampai didepan kelas 10 IPA 2

"Permisi bu. Saya mengantarkan murid baru" Ujar Pak Rohman

"Oh. Iya pak. Mari nak"

"Terimakasih ya bu"

"Iya pak"

"Perhatian semuanya kita kedatangan murid baru. Nak perkenalkan dirimu" Pinta Guru tersebut

"Hallo semua kenalin nama aku Bianca Putri Pratama. Aku pindahan dari Amerika" Sapa Bianca dengan ceria

"Baik nak Bianca, perkenalkan nama saya Bu Restu saya mengajar Pelajaran Bahasa Indonesia sekaligus walikelas kamu. Kamu bisa duduk disamping Riska ya. Riska angkat tangan kamu"

"Baik kita lanjutkan pelajaran nya" Sambung Bu Restu ketika melihat Bianca duduk dengan rapi

Mereka semua mendengarkan penjelasan dari Bu Restu. Tapi tidak dengan bangku pojok bagian kanan

"Eh Ze kok si anak baru itu pakek marga Pratama sih?" Tanya Bella. Ya Bianca satu kelas dengan Bella dan Zea

"Nanti aku jelasin"

"Oke"

*****

Berbeda dengan dua kakak adik tadi, bukanya datang ke kelas tapi malah bolos di rooftop, mereka adalah Megan dan Gibran

"Gimana adek lo dapat kelas berapa?" Tanya Azka

"10 IPA 2" Jawab Gibran

"Wahh satu kelas dong sama lampir" Ujar Regan

"Iya"

"Kalian harus jaga Bianca, takutnya nanti si lampir bully dia" Saran Azka

"Iya. Maka dari itu kita mau minta bantuan kalian" Ucap Gibran

"Tenang aja kalau itu, kita pasti ikut jagain kok. Iya kan boss?" Tanya Regan kepada Gevan

"Hmmm"

"Eh Elang ngajakin balapan nanti malam" Ujar Megan

"Diamana?"

"Jalan Flamboyan no 3" Sahut Regan

"Oke"

Jika kalian mengira mereka itu anak geng motor maka jawabannya salah. Balapan yang mereka maksut adalah sekedar hobi saja. Lagian kalau menang kan lumayan.

Kringg...

"Udah bel nih. Kantin yok" Ajak Azka

"Gass" Semangat Megan

Mereka menuju kantin dengan Gevan yang berada di depan, disamping kanannya terdapat Gibran, disamping kirinya terdapat Azka.
Sedangkan Regan dan Megan dibelakang.

Mereka jalan dengan dagu yang diangkat, dan pandangan lurus ke depan. Tidak mendengarkan omongan yang ada.

"Ya ampun Gevan cool banget sih"

"Iya. Gibran juga gak kalah cool loh"

"Aaa Azka manis banget dah"

"Regan aku padamu"

Tak butuh waktu lama mereka telah sampai di kantin, mereka duduk di bangku bagian

"Gan persen" Suruh Gibran

"Sebentar 'Gan' yang lo maksut itu siapa?" Tanya Regan

"Kalian berdua lah" Sahut Azka

"Iya. Mau makan apa?" Tanya Megan

"Bakso, es jeruk" Singkat Gevan

"Samain"

"Oke. Eh gan lo ikut gue. Kok malah duduk sih" Ujar Megan sambil menarik kerah baju Regan

"Iya iya" Pasrah Regan

*****

"Baik sampai sini pelajaran kita. Jangan lupa belajar yang rajin ya" Ujar Ibu Restu lalu keluar dari kelas

"Iya bu"

"Riska kamu mau kekantin kan?" Tanya Bianca

"Iya. Bareng yuk"

"Yuk"

Mereka meninggalkan kelas menuju kantin. Kelas pun sudah mulai sepi, hanya terdapat Zea dan Bella didalamnya

"Jadi?" Tanya Bella

"Jadi intinya itu Aku udah gak tinggal di mansion Pratama. Dan mereka menjadikan Bianca anak angkat. Sekarang aku tinggal di alamat Jalan Mawar nomer 3. Kapan-kapan aku ajak kamu kesana" Jelas Zea

"Oke. Tapi kok lo bisa gak tinggal sama Keluarga Pratama sih?" Bingung Bella

"Kalau masalah itu maaf sebelumnya. Itu privasi aku"

"Oalah gak papa deh. Sekarang kita ke kantin yuk" Ajak Bella

"Enggak deh. Aku mau disini aja" Tolak Zea

"Udah ayok. Gue traktir, dan tidak ada penolakan. Tapi lo gak puasa kan?" Tanya Bella

"Gak kok. Beneran gak papa?"

"Iya"

Mereka pun segera menuju kantin. Di perjalanan banyak hujatan yang untuk Zea tapi Zea hanya diam dan menundukkan kepalanya

"Zea lo kalau dihujat orang jangan nunduk dong nanti mereka malah semena-mena sama lo" Ucap Bella

"Biarin aja Bell, kalau ada orang yang gak suka sama kita itu didoain agar cepet sadar. Terus kalau aku nunduk itu karena seorang wanita harus menjaga pandangannya, dengan cara menundukkan kepalanya" Jelas Zea

"Oalah gitu ya. Astaghfirullah. Oke aku nunduk nih"

"Bagus"

Tak butuh waktu lama mereka sampai di kantin sekolah, mereka menuju meja yang kosong.

"Lo mau makan apa? Biar gue pesenin" Ucap Bella

"Aku samain sama kamu aja. Makasih ya"

"Iya sans" Lalu Bella menuju stand makanan, yang tidak terlalu antri

Setelah membeli makan dan minum Bella menuju bangku yang ditempati Zea dan dirinya tadi

"Ini makanya. Cuman mie ayam gak papa kan? Soalnya itu yang gak terlalu antri"

"Iya gak papa. Makasih ya"

"Udah dua kali lo bilang makasih. Jangan makasih terus lah, anggap aja rezeki dari Allah"

"Iya"

Mereka makan dengan tenang tapi tidak berlangsung lama seseorang menggebrak meja mereka berdua

Brakkk..

"Astaghfirullah"

"Innalilahi"

*****

Jangan lupa Voment ya.
Gak sulit kok, tinggal pencet tombol bintang di pojok kiri.

Terimakasih

16 Juni 2021 

Syifa Or Zea?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang