Assalamualaikum semua
Happy reading ya.
Jangan lupa Voment
Typo dimana-mana.
.
.
.
.*****
"Engh" Terdengar lenguhan dari seorang gadis yang terbaring dirumah sakit dengan infus yang tertancap dipunggung tangan kirinya.
"Aku dimana?" Guman gadis tersebut, sambil melihat ke penjuru ruangan.
Cklek ..
"Alhamdulillah nak kamu sudah sadar" Ujar seorang wanita paruh baya.
"Anda siapa?" Tanya gadis tadi, dengan raut wajah bingung
"Ya Allah nak kamu lupa sama bibi?"
"Sebentar ya, biar bibi panggilkan dokter" Lanjut wanita tadi sambil keluar dari ruangan
"Ha? Bibi? Sejak kapan aku punya bibi?" Bingung gadis tersebut
"AGRHGRR"
Lalu ia merasakan sakit di kepalanya, sakit tersebut bersamaan dengan munculnya memori ingatan seseorang yang tidak ia kenali. Dan dia baru sadar bahwa dia bertransmigrasi.
"Jadi aku bertransmigrasi? Alhamdulillah Ya Allah, engkau masih memberiku hidup. Walaupun diraga yang berbeda" Syukur gadis tersebut yang tak lain Rana Asyifa Humaira.
Tak lama kemudian muncullah dokter wanita beserta wanita paruh paya tadi, yang ia ketahui adalah Bi Ina seorang pembantu dirumahnya.
"Mbak biar saya periksa dulu ya" Izin dokter perempuan tadi
"Iya dok" Ramah Syifa. Lalu dokter wanita tadi mengeluarkan stetoskop, dan mulai memeriksa Syifa.
"Dikarenakan benturan keras yang terjadi di kepalanya mengakibatkan pasien amnesia. Tapi tenang bu amnesia ini hanya sementara" Jelas dokter
"Amnesia? Terus kapan boleh pulang Dok." Tanya Bi Ina
"Tunggu infusnya habis dulu ya, baru boleh pulang"
"Oh kalau begitu terimakasih dok" Ucap Bi Ina dan Syifa bersamaan
"Sama-sama" Lalu Dokter tadi keluar dari ruangan Syifa
"Nak kamu sudah inget bibi?" Tanya wanita tadi
"Iya bi aku inget kok, nama bibi bi Ina kan?" Tanya Syifa yang diangguki Bi Ina
"Kalau nama aku Asyifa Zea Amanda kan bi?" Lanjut Syifa
"Iya nak. Kamu biasa dipanggil Zea"
"Bi Zea boleh minta tolong gak?" Tanya Syifa
"Boleh kok. Mau minta tolong apa?"
"Tolong belikan jilbab sama baju gamis dong bi. Aku mau berubah menjadi lebih baik lagi" Ujar Syifa
"Alhamdulillah. Kalau kamu mau berubah menjadi lebih baik, pasti bibi dukung. Tunggu bentar ya biar bibi belikan" Pamit Bi Ina sambil berlalu dari ruangan Syifa
"Kamu tenang aja Zea aku akan merubah pandangan orang lain terhadap mu. Karena raga yang ku tempati ini juga milik ku" Ujar Syifa ketika melihat sosok putih di jendela ruangannya
Taklama kemudian bi Ina datang sambil membawa belanjaan, yang berisi beberapa baju gamis dan jilbab, serta beberapa makanan.
"Ini non baju sama jilbabnya. Sambil kita nunggu infusnya habis, kita makan dulu ya" Ujar Bi Ina
"Iya Bi, bibi juga ikut makan ya?" Pinta Syifa
"Iya" Lalu mereka makan dengan nikmat, dengan tak lupa berdoa terlebih dahulu.
Setelah makan Syifa mengganti baju pasien nya dengan baju gamis yang baru di beli bi Ina. Setelah dirasa semuanya siap, Syifa keluar dari kamar mandi.
"Masya Allah, kamu cantik banget nak" Puji Bi Ina
"Ah terimakasih bi" Malu Syifa
"Yasudah yuk pulang" Ajak bi Ina
"Iya bi"
Lalu mereka menuju parkiran dan menaiki taksi.
*****
(Sekarang Syifa aku panggil Zea)
Tak butuh waktu lama Bi Ina dan Zea sudah sampai didepan rumah, ah tidak lebih tepatnya mansion yang mewah.
Jika Rana Asyifa Humaira adalah anak dari keluarga sederhana, tapi berbeda dengan Asyifa Zea Amanda yang merupakan anak dari Alex Machelio Pratama yang merupakan pembisnis terkenal. Dan keluarga Pratama merupakan orang terkaya nomer 1 didunia.
"Masya Allah, ini rumah atau istana?" Batin Zea bertanya-tanya"Mari masuk nak" ajak bi Ina
"Iya bi"
Terdengar suara tawa yang menggema padahal baru saja mereka sampai diruang keluarga.
"Heh masih hidup aja lo" Sinis salah satu laki-laki yang menyadari kehadiran Zea dan Bi Ina
"Aelah gue kira udah mati ni anak" Sambung laki-laki lainya
Sedangkan Zea langsung menundukkan kepalanya dan beristighfar didalam hatinya.
"Nak kamu yang sabar ya" Ujar Bi Ina
"Iya bi"
"Aelah si Medusa sok alim banget lo"
"Den bibi mohon jangan gitu ya" Pinta Bi Ina
"Bi anak kayak gitu gak usah di kasihanin. Pantesnya tu orang mati. Udah nyusahin, gak pantes hidup tau gak?"
Degg
*****
Oke. Terimakasih untuk yang sudah membaca, semoga bermanfaat, dan semoga kalian suka.
23 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Syifa Or Zea?
Roman pour Adolescents[Judul Awal : Transmigrasi Syifa] Bagaimana jadinya, Jika seorang Gadis yang merupakan salah satu Hafidzah Qur'an, bertransmigrasi ketubuh gadis yang manja, sombong, dan suka membully orang lain? Ini bukan hanya cerita Transmigrasi saja, tapi cerit...