8. Hantu Merry

6.9K 444 21
                                        

Aku berbaring di atas ranjang kamar kost-ku sejak tadi tapi, mataku tak kunjung juga terpejam. Entah mengapa aku menjadi resah dan gelisah. Aku benar-benar tak suka rasa ini! Terbayang di benakku kejadian yang tadi baru saja kualami. Di ruangan laknat itu, hantu blonde, tubuhku yang melayang, dan... kejadian yang dialami oleh Merry sebelum dia meninggal.

Untuk apa dia memperlihatkannya padaku? Aku bukan anak indigo, selama ini aku tak pernah berurusan dengan hantu, setan, iblis, atau makhluk semacamnya. Kembali aku teringat dengan bayangan Merry yang mengenaskan.

Flashback

Aku terperangah sejenak melihat keadaan sekitarku. Tempat ini terlihat asing tapi sepertinya aku kenal tempat ini. Aneh!!

"Tempat apa ini?'' Tanyaku pada diriku sendiri.

"Mengapa tiba-tiba aku ada di sini?''

"Bukankah aku dan teman-temanku sedang memanggil hantu itu?"

''Oh tidak! Ke mana perginya Ken dan yang lain?" perasaan khawatir terus menjalar di seluruh tubuhku.

Aku menoleh ke kiri dan ke kanan, mencoba memperhatikan keadaan sekitar dan pastinya jalan keluar dari tempat ini untuk mencari teman-temanku yang lain. Bola mataku terhenti pada siluet yang tak begitu jelas. Kupincingkan mataku, mencoba melihat lebih jelas sosok yang tak kukenal itu. Seorang gadis cantik yang tidak memiliki wajah khas orang Asia itu berjalan cepat menuju sebuah ruangan.

Gadis bermata lentik dengan rambut pirang dan gaun mahalnya. Kubuntuti dia tanpa sadar, kulihat dia menuju sebuah ruangan yang terletak di pojok. Sejenak kuperhatikan kembali sekitarku. Cat dinding bewarna putih bersih, pilar yang bewarna senada dengan ukiran bercat golden. Meja kecil model lawas namun terlihat baru dan juga antik. Sekolah! Tempat ini mirip dengan sekolah namun berbeda.

Kini aku sudah berada di ambang pintu memperhatikan kembali tiap detail wajah gadis itu. Dia mengingatkanku pada sosok... Mmmh... sosok... MERRY! Ya, dia Merry! Hantu jahanam yang telah mengancam kedua temanku! Kuperhatikan dia sedang berbicara dengan seorang pria bertubuh tegap. Pria asing yang cukup tampan menurutku.

Mereka berbicara dalam bahasa Belanda bercampur Inggris. Aku tak tahu percakapan mereka yang menggunakan bahasa Belanda, tapi aku tahu sebagian kalimat lainnya yang menggunakan bahasa Inggris.

"Kau mengkhianatiku! Aku membencimu tapi aku mencintaimu!!" Ucap Merry. Kulihat bulir-bulir air mata telah turun membasahi pipi mulusnya.

"Maafkan aku, tapi aku sudah tidak mencintaimu. Aku ingin bersama dengan gadis lain." Jawab pria asing jangkung itu.

"Tidak bisa! Kau tidak bisa meninggalkanku begitu saja! Aku mengandung anakmu!! ANAKMU!! dan kini kamu berselingkuh!"

"Pulanglah ke Belanda."

Suruh laki-laki itu dengan datar. Wanita itu, maksudku Merry, hanya bisa terperangah tak percaya mendengar kata-kata pria yang mungkin sangat dicintainya. Diperlihatkannya tangan kirinya, tampak sebuah cincin bermata merah yang menurutku sangat indah melekat di jarinya.

"Kita sudah terikat! KITA SUDAH TERIKAT!!!"

"Cincin itu bukan apa-apa."

"Kau..."

Wanita itu tak dapat menyelesaikan kata-katanya. Aku tahu hatinya pasti sangat sakit melihat pria yang dicintainya berselingkuh dengan wanita lain. Aneh, mereka berdua tak menyadari keberadaanku di sini. Seolah aku ini transparan. Tak ada. Tak kelihatan. Kulihat sosok Merry yang menatap laki-laki itu penuh dendam, geram, marah. Kulihat dia mengeluarkan sesuatu yang mengkilap tajam di balik rok panjangnya.

Papan Ouija (Full)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang