Tadi pagi Asha tak sempat baca tulisan dari Janardana. Ia terlambat datang.
Kemarin sore ia terlalu kelelahan selepas latihan dance dengan kawan. Dua hari lagi dirinya ada perlombaan. Sudah jelas berlatih lebih keras akan jadi agenda harian.
Sekarang sudah bel istirahat. Asha putuskan baca surat. Disampingnya, masih ada Januar yang juga ingin melihat.
Katanya Januar penasaran, apa sih isi tulisan yang selalu buat Asha kembangkan senyuman?
Tapi sebelum itu, Asha kerutkan kening dalam diam. Kali ini ia dapatkan sticky notes 3 halaman. Bukankah ini kebanyakan?
Di halaman pertama, Asha dan Januar temukan untaikan kata seperti ini.
Kalau saya petualang cinta
Maka dirimu labuhan akhirnya
Pabila saya pencari nirwana
Sudikah kamu jadi surganya?-janardana
Ya Tuhan Janardana!! bisa bisanya dirimu buat Arasha ini jadi merona!
Asha sedang merasa seperti dewa yang lihat hambanya sedang memuja.
Sungguh, Asha pening dengan untaikan kata kata untuknya.
Tapi persetan dengan hatinya yang menghangat, mari lanjut baca lembar kedua surat.
Oh jangan lupakan rangkulan dari Januar yang makin merapat.
Anjasmara, kali ini suratnya tiga lembar. Maaf ya kalau kebanyakan, itu buat 2 hari soalnya. Puisi pertama kamu pasti sudah baca. Lembar ketiga baca esok hari ya? Itu puisi untuk besok karna kita tak akan jumpa sampai minggu depan.
Sekali lagi tolong ingat ya, halaman terakhir untuk hari esok!!
Sampai jumpa minggu depan Anjasmara^^
-janardana
Asha ingin mengeyel. Tangannya coba buka lembar ketiga.
Ya, sebelum akhirnya tangan Januar lebih dulu menahannya.
"Buat besok hari Sha, jangan ngeyel buka." Januar buka suara.
Asha tampilkan cengiran polosnya, "Iya Januarr, maaf yaa."
"Ngapain maaf ke gue?"
"Gapapa, soalnya Janardana gaada disini. Jadi maafnya sama Januar aja."
Januar hela nafas pelan, lepas rangkulan yang sedari tadi ia pertahankan.
"Terserah Asha deh."
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
⚘◂ jαnαrdαnα៹↲
FanfictionSelama 2 minggu, Asha mendapat puisi puisi singkat dan satu susu kotak dalam loker bangkunya. Puisi singkat, tapi terlihat memujanya. Asha yang awalnya tak menghiraukan lama lama penasaran juga. Siapa sebenarnya dibalik nama Janardana yang selama in...