22

71 10 11
                                    

-Ho Jin pov-

Setelah mendengarkan semua penjelasan dari dokter Minho ia dan Changkyun memutuskan langsung meninggalkan tempat itu, selama diperjalanan Changkyun selalu terdiam dan akan berbicara jika sang kakek mengajaknya bicara. Ia tau Changkyun masih sangat terkejut terlebih lagi dia sudah mendengar cerita dari sang putri kalau ibu Seungwoo dan Changkyun pergi karena memiliki penyakit jantung, hal ini pasti membuat Changkyun terkejut dan sudah bisa dipastikan anak itu sedang memikirkan banyak hal mengenai sakitnya ini.

Sepertinya selepas ia mengatar Changkyun untuk kembali ke rumah nanti ia akan datang ke perusahaan dan akan mencoba berbicara kepada Seolhyun, Daniel dan Seungwoo tentang hal ini karena ini menyangkut nyawa dan tidak bisa mereka sepelekan begitu saja, ia hanya ingin melakukan yang terbaik demi kesembuhan Changkyun dan ia bisa hidup bahagia bersama-sama. Hah melihat Changkyun yang dari tadi terdiam ia ingin sekali menghiburnya tapi sepertinya Changkyun memang sedang tidak ingin diganggu sama sekali dan ini terbukti ketika sampai di rumah anak itu langsung menuju kamarnya dan tidak menjawab ketika ku panggil, ahh lebih baik ia segera bergegas menuju perusahaan menantunya dan segera mencari solusi dari masalah ini

-Skip time...-

Saat ini aku sedang menunggu Seolhyun, Daniel dan Seungwoo selesai melakukan rapat dan aku juga sudah membawa hasil ronsen Changkyun yang ku minta dari dokter Minho, hah aku masih memikirkan keadaan Changkyun saat ini tetapi aku juga tidak bisa berdiam diri karena seperti yang ku lihat sepertinya hubungan antara Daniel dan juga Changkyun tidak terlihat seperti ayah dan anak pada biasanya yang ia lihat antara Daniel dan Seungwoo dan juga kepada Hyunjin sang cucu kandung, ia merasa Daniel dan Changkyun seperti menjaga jarak entah karena apa.

Sudah hampir lima belas menit aku menunggu mereka selesai melakukan rapat aku ingin segera membicarakan masalah ini agar Changkyun segera mendapatkan penanganan yang lebih baik lagi. Tak lama pintu ruangan dibuka dan aku melihat Daniel dan Seolhyun masuk bersama dank arena aku tidak bilang sebelumnya jika ingin datang kesini saat mereka melihatku di dalam ruangan ini mereka terkejut.

"Loh Appa di sini sejak kapan?" tanya Seolhyun

"Tidak penting sejak kapan aku di sini, ada yang harus Appa bicarakan dan Daniel bisa kau panggilkan Seungwoo kemari karena Appa ingin membahas hal yang mendesak dengan kalian semua terutama dengan kau sebagai kepala keluarga di sini." Jelas ku.

Tak lama Seungwoo datang dan akupun mulai membicarakan tentang penyakit Changkyun kepada mereka semua.

"Baik aku langsung saja, kedatanganku kemari aku ingin membicarakan masalah Changkyun..."

"Bila Appa ingin membicarakan tentang anak sialan itu lebih baik tidak perlu Appa karena aku teralu muak dengan kelakuan anak itu." Potong Daniel

Hah benar dugaanku selama ini Daniel sepertinya sangatmembenci Changkyun tapi aku masih tidak tau karena apa, "Mengapa kau sangat membeci Changkyun? Changkyun anak yang baik Daniel ia juga bukan anak yang pembangkang apalagi manja seperti Hyunjin, ia anak yang sangat manis saat Appa pertama kali melihat sampai sekarang."

"Appa salah jika meniai anak itu manis atau apapun itu karena nyatanya ia adalah seorang pembunuh dan aku sangat amat membencinya, aku masih bersedia menampungnya di rumah dan membiayai semua kebutuhannya hanya karena Seungwoo anakku." Marah Daniel.

"CUKUP APPA CUKUP SELAMA INI KAU SELALU MENYAKITI PERASAAN ADIKKU. Ku mohon appa berhenti bersikap kekanakan seperti ini berhenti menyalahkan Changkyun atas kematian Eomma." Tangis Seungwoo

"Jadi sikapmu selama ini kepada Changkyun karena kau menganggap Changkyun sudah membunuh istrimu? Bukankah mendiang istrimu meninggal karena penyakitnya? Mengapa kau menyalahkan Changkyun?" jujur aku masih bingung dengan permasalahan keluarga ini, karena aku hanya mendengar bahwa Daniel duda yang ditinggal istri karena sakitnya, lalu kenapa ia menyalahkan Changkyun?

"Memang istriku waktu itu pergi karena sakitnya tetapi bila anak sial itu tak lahir istriku saat ini masih hidup. Karena anak sialan itu istriku harus menukar kehidupannya hanya untuk melahirkan anak sialan itu, bahkan dari dulu aku sudah ingin membunuhnya sejak masih berupa janin. Karena dia Sejeong tidak pernah lagi meminum obat-obatan yang biasa ia konsumsi, karena dia Sejeong menolak melakukan operasi karena ia sedang dalam keadaan mengandung anak itu, karena dia juga Sejeong pergi dan tak pernah kembali lagi. Lalu kalian fikir aku bisa mudah memaafkan anak itu dan menganggap semua adalah takdir? Lalu kalian fikir sikapku ini kekanakan? Bila kalian fikir aku bersikap seperti itu terserah kalian mau menganggapku bagaimana. Karena aku SUDAH TIDAK PEDULI LAGI BAHKAN JIKA ANAK SIALAN ITU MATI SEKALIPUN!" Tegas Daniel.

TBC...

Haiiiii aku balik lagi dengan kelanjutan yang gaje bin ngaret tiada tara ini hehehehe :D

Semoga kalian yang masih setia baca ff teraneh aku ini suka ya sama kelanjutan'a dan semoga cerita ini bisa menghibur kalian semua'a. Mian ya klw ada typo-typo atau makin gk jelas di dalam cerita ini...

Sampai bertemu di update'anselanjut'a semuaaaaa

Do You Love Me Appa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang