13

148 16 3
                                    

Hari ini adalah waktunya untuk aku melamar Sejeong setelah beberapa hari kemarin Eomma berhasil memonopoli Sejeongku, jujur aku sangatlah gugup dan perasaan takut akan ditolak oleh kekasihku bahkan semalam saja aku benar-benar tidak bisa tidur dan selalu memikirkan hari ini apakah akan berhasil atau malah akan ditolak oleh Sejeong.

Tapi aku harus yakin kalau lamaran kali ini pasti akan diterima dan aku tidak sabar untuk segera menikah dengan Sejeong, lagi pula kami juga sudah sama-sama semester akhir dan sebentar lagi akan sidang dan setelah lulus dan dapat pekerjaan aku akan langsung menikahi Sejeong karena tabunganku juga sudah cukup dan aku pun sudah siap untuk menikah lagi pula Eomma pun sudah merestui hubunganku dengan Sejeong dan Eomma mengharapkan aku yang segera menjadikan Sejeong sebagai menantu di keluarga Kang.

-Skip time...-

Saat ini kami berdua sudah sampai di restoran yang sudah aku pesan jauh-jauh hari bahkan sebelum kami sampai di Busan aku sudah reserfasi restoran ini untuk aku jadikan sebagai hari aku melamar kekasihku Kim Sejeong.

Setelah kami selesai makan aku sudah bersiap-siap untuk menyatakan keinginanku untuk melamarnya dan aku berharap semoga lamaranku diterima.

" Sejeong malam ini di sini aku ingin menyatakan satu keinginanku tolong kau dengar baik-baik dan jangan memotong ucapanku sampai pernyataanku selesai aku ucapkan " ujarku.

" Ya aku akan mendengarkan dan akan menjawab ketika kau sudah selesai mengeluarkan pernyataanmu " jawab Sejeong " Sejeong kita kenal dan dekat bahkan sekarang menjadi pasangan sudah selama 1.5 tahun dan jujur aku ingin hubungan kita berlanjut ke jenjang yang lebih serius lagi dan aku ingin kau menjadi istri dan ibu untuk anak-anakku kelak, Kim Sejeong maukah kau menikah denganku? "tanya ku

" Apa kau serius dengan ucapanmu itu Oppa? Aku hanyalah gadis biasa yang hidup sebatang kara tanpa tau siapa orang tuaku dan aku hanyalah gadis miskin yang hanya beruntung untuk kuliah di kampus ternama seperti itu, aku takut kalau kita bersama ke jenjang yang lebih serius ini malah akan mempermalukan keluarga besarmu karena aku hanyalah gadis biasa " jawabnya ragu.

" Hey Chagi keluarga ku tidak pernah memandang kasta tapi mereka lebih memandang tentang kepribadian yang baik tidak peduli orang itu biasa saja ataupun kaya raya bahkan Eomma sudah sangat menyukaimu dan berharap kau mau menjadi menantu keluarga Kang Chagi, jadi apa kau mau menjadi pendamping hidupku baik senang maupun susah? ", " Baiklah Oppa aku menerima lamaranmu ini " jawabnya sambil tersenyum.

Jujur saat ini aku sangatlah bahagia karena akhirnya Sejeong mau menjadi istri dan ibu untuk anak-anakku kelak, aku bahkan langsung memeluknya dan mengendongnya sembari berputar-putar saking bahagianya.

-Skip time...-

Saat ini kami berdua sudah sampai rumah dan aku melihat Eomma yang menunggu kehadiran kami di teras sambil berharap-harap cemas menunggu kabar apakah lamaranku diterima atau ditolah oleh Sejeong dan sebelum aku turun aku meminta Sejeong berakting menangis dan langsung masuk rumah seolah-olah ia menolak lamaran ku dan aku yang akan keluar dengan wajah yang amat sangat sedih haha kapan lagi aku bisa mengerjai Eomma hitung-hitung aku balas dendam karena Eomma sudah memonopoli kekasihku beberapa hari kemarin.

Akhirnya Sejeong keluar dari mobil dan langsung masuk kerumah tanpa menatap Eomma dan aku yang keluar dari mobil dengan wajah sedih, " Chagi kenapa dengan Sejeong? Kenapa ia menangis seperti itu apa lamaranmu ditolak oleh Sejeong? " tanya Eomma khawatir.

" Eomma... " jujur aku sudah tak tahan lagi dan akhirnya aku langsung menyudahi aktingku dan aku langsung memeluk Eomma sepert halnya dengan yang aku lakukan terhadap Sejeong tadi di restoran haha, Eomma pun sampai saat ini masih bingung dan akhirnya aku mengajak Eomma masuk kedalam rumah dan menghampiri Sejeong yang sudah duduk di ruang keluarga sambil tersenyum.

" Eomma jadi lamaran aku tadi akhirnya diterima dan sebentar lagi keinginan Eomma untuk menjadikan Sejeong sebagai menantu keluarga Kang akhirnya terwujud " ujarku sambil tersenyum.

Tapi bukannya pelukan yang ku terima tapi malah kupingku yang ditarik oleh Eomma dan jujur itu sangatlah sakit. " Ya kau mengerjai Eomma eoh? Beraninya kau mengerjai Eomma tadi dasar anak nakal " omel Eomma dan bahkan Eomma makin menarik kupingku ini dan aku hanya bisa berteriak meminta ampun kepada Eomma dan Sejeong bukannya menolongku malah ia hanya tertawa melihat aku disiksa oleh Eomma.

TBC...

Annyeong aku balik lagi semoga kalian gk makin bosen ya baca cerita aku dan maaf ya kalau makin kesini ceritanya makin gk nyambung atau banyak banget typonya hehehe...

Jangan lupa vote & comment'a all..

Do You Love Me Appa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang