-Skip time...-
-Seungwoo pov-
Hari ini adalah jadwal Changkyun untuk melakukan segala macam tes kesehatan agar membuktikan dugaan dari Choi uisa dan Kim uisa itu benar salahnya.
Sudah 3 jam tapi belum ada tanda-tanda kalau Changkyun maupun Choi uisa dan Kim uisa itu keluar dari ruangan itu, jujur aku sangat khawatir dengan kondisi Changkyun apakah ia saat ini baik-baik saja atau ahh aku harus berfikir positif semoga semua baik-baik saja dan dugaan uisanim itu salah.
10 menit kemudian akhirnya aku melihat Choi uisa keluar dari ruangan itu dan segera saja aku langsung menghampirinya dan menanyakan bagaimana hasilnya.
" Sabar ya tuan Seungwoo hasil lab akan keluar besok siang dan tadi proses tesnya berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti dan sekarang Changkyun sedang istirahat mengingat tes ini juga memerlukan waktu yang cukup lama dan tenaga yang lumayan terkuras " jawab Choi uisa
" Baiklah kalau begitu uisa, oh iya apakah Changkyun sudah bisa pulang? " tanya ku. " Kita lihat sejauh ini kondisi Changkyun sudah membaik, mungkin nanti sore Changkyun sudah bisa pulang " jawab Choi uisa.
-Skip time...-
Seperti yang dibilang oleh Choi uisa keadaan Changkyun saat ini sudah dikatakan membaik dan sudah bisa pulang ke rumah tetapi tetap saja ia belum diizinkam melakukan aktivitas yang berlebih.
Saat ini aku sedang membereskan barang-barang Changkyun selama ia dirawatdi rumah sakit, hah kalau diperhatikan selama Changkyun di rawat Appa bahkan tidak pernah menjenguk Changkyun bahkan menanyakan keadaan Changkyun pun tidak.
Setelah selesai dengan barang-barang Changkyun aku langsung bergegas menuju bagian ruang administrasi untuk mengurus segala biaya selama Changkyun di rawat di rumah sakit. Ketika aku ingin membayar betapa terkejutnya aku kalau semua tagihan rumah sakit Changkyun ternyata sudah dibayarkan lunas atas nama Appa, aku yakin Appa pasti menyuruh orang kepercayaannya untuk mengurus segala biaya rumah sakit Changkyun.
Tapi tidak apa setidaknya Appa ada sedikit kepedulian terhadap Changkyun walau aku yakin di hatinya masih tersimpan rasa benci terhadap Changkyun.
-Normal pov-
Saat ini Seungwoo dan Changkyun sedang dalam perjalanan pulang, Seungwoo yang fokus menyetir sambil sekekali menengok ke arah Changkyun yang sedang tidur, yah ia mengerti kalau keadaan Changkyun masih belum pulih 100% tapi ia akan berusaha membagi waktu antara bekerja dikantor Appanya dan mengurus Changkyun yang sedang sakit.
Setelah sampai di kediaman mereka, Seungwoo akhirnya memutuskan untuk menggendong Changkyun saja karena sepertinya Changkyun cukup pulas dan ia tidak ingin mengganggu tidur Changkyun. Setelah sampai kamar Changkyun langsung dibaringkan dan tidak lupa Seungwoo menyelimutinya sampai dada dan setelah itu ia pergi ke kamarnya sendiri.
Sebelum Seungwoo ke kamar ia melihat Appanya berjalan menaiki tangga entah mau ke kamarnya atau ke kamar Changkyun atau entah ke rooftop. Ia akhirnya memutuskan untuk menghampiri sang Appa " Appa ada yang ingin aku tanyakan ke Appa dan ini berkaitan dengan Changkyun aku mohon Appa bisa ikut aku ke kamar " pinta Seungwoo, " Baiklah " jawab Appanya jujur Seungwoo terkejut dengan respon Appanya karena biasanya Appanya selalu menolak berbicara kalau berkaitan dengan Changkyun.
-Seungwoo pov-
Setelah sampai kamarku Appa dan aku duduk di sofa dan aku langsung saja bicara mengenai keadaan Changkyun dan aku harap Appa mulai membuka hatinya untuk Changkyun, jujur saja aku masih khawatir mengenai hasil tes Changkyun dan kalau sampai sampai hasil test itu menunjukan hasil yang buruk aku tak ingin kalau Appa nanti diliputi rasa bersalahnya karena selama ini sikap Appa yang buruk kepada Changkyun.
" Appa kenapa waktu Changkyun dirawat kemarin Appa tidak menjenguknya? Padahal kemarin Changkyun sering menanyakan Appa kenapa Appa tidak mau menjenguknya, apakah hati dan perasaan Appa masih belum menerima Changkyun? sampai kapan Appa akan bersikap seperti ini kepada Changkyun? " tanyaku, " Sampai kapanpun Appa tidak akan menerima kehadiran anak itu, dan apakah selama ini kurang Appa mencukupi kebutuhannya dan memberikan marga Kang kepada anak itu? Ku rasa itu semua sudah cukup bukan, bahkan kemarin ia masuk rumah sakit saja Appa masih sudi membayar biaya rumah sakitnya " jawab Appa.
Jujur jawaban Appa sungguh menyakitkan aku sungguh berharap Changkyun tidak akan mendengar perkataan Appa tadi karena aku tidak ingin melihat ia semakin sakit. " Appa sebenarnya kemarin uisa di rumah sakit menyarankan untuk Changkyun cek kesehatan lanjutan karena perkiraan uisa ada masalah pada jantung Changkyun, aku takut Changkyun menderita sakit yang mirip dengan mendiang Halmonie dan mendiang Eomma ".
" Itu baru perkiraan uisa saja bukan, lagian kalau dia memang menderita sakit seperti mendiang Halmonie dan mendiang Eommamu memang Appa akan peduli? " jawab Appa sarkas.
" APPA BICARA APA KAU INI? APA APPA TIDAK SEKALIPUN MEMIKIRKAN PERASAAN CHANGKYUN DAN AKU? KALAU SAMPAI KEJADIAN MENDIANG EOMMA DAN MENDIANG HALMONIE TERJADI LAGI BAGAIMANA DENGAN AKU AKU TIDAK AKAN BISA HIDUP TANPA CHANGKYUN APPA " jawabku marah. Kenapa Appa tidak mengerti-mengerti aku hanya ingin Appa mulai menyayangi dan mencintai Changkyun kenapa sangat sulit sekali membuka hati Appa yang sekeras batu ini. Ya Tuhan.
TBC...
Annyeong ketemu lagi semoga kalian gk makin bosen ya bacanya dan maaf kalau makin kesini ceritanya gk nyambung atau banyak typonya hehehe...
Jangan lupa vote & comment'a all..
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me Appa?
RandomApa benar kalau seandainya aku membuat 1000 oragimi burung maka keinginanku akan terkabul? Bagaimana kalau sebelum mencapai 1000 aku sudah menyerah pada takdir? Appa bagimana caranya agar Appa bisa melihat dan menyayangiku seperti Appa melihat dan m...