12

156 15 2
                                    

Hari ini kami akan pergi ke Busan untuk menemui Eomma dan kami rencananya akan menginap di sana sekitas 1 minggu ya lumayan sekalian refreshing karena kepenatan kuliah dan tugas-tugas yang terkadang menumpuk.

Kami saat ini sedang berada di rest area karena jujur aku lelah juga menyetir dari Seoul menuju Busan dan kami juga belum sempat sarapan karena kami berangkat juga pagi-pagi agar terhindar dari macet, Sejeong sendiri sekarang sedang izin ke toilet sebentar katanya dan ya aku dengan sabar menunggu ia kembali.

Sudah 20 menit aku menunggu Sejeong dan ia belum juga kembali dari toilet akhirnya aku memutuskan untuk menyusulnya ke toilet tapi aku hanya menunggunya di depan pintu masuk saja kalau aku menerobos masuk ke dalam bisa-bisa aku dilempari oleh para wanita yang sedang memakai toilet itu dan parahnya mungkin aku akan dibawa security karena menjadi pria mesum yang sembarangan masuk ke toilet wanita.

Tapi belum sempat aku menuju ke toilet untuk menyusulnya kulihat Sejeong yang sudah berjalan kembali dari toilet, tapi kenapa wajahnya menjadi pucat dan ia terlihat seperti orang demam karena wajah cantiknya dipenuhi peluh.

Tapi ketika ku tanyajawabannya kalau ia tidak apa-apa dan malah menyuruhku untuk segera kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan kami ya terpaksa aku menuruti perintahnya ini lagian Eomma juga dari tadi sudah menanyakan kapan kami sampai di Busan dan ya tidak ada pilihan maka aku segera mengajaknya saja untuk melanjutkan perjalanan kami.

Sepanjang perjalanan ku lihat Sejeong yang tertidur dengan dahi yang mengekerut seperti orang sakit dan aku mencoba mengecek suhu dikeningnya dan yang kudapat tidak demam atau mungkin ia sedang menahan sakit akibat menstruasinya karena seingatku ini minggu dimana ia mendapat jadwal bulanannya dan aku membiarkan saja ia tidur dan ketika sampai di rumah Eomma baru aku akan membangunkannya.

-Skip time...-

Sampailah kami di depan rumah Eomma dan setelah ku matikan mesin mobilku segera aku membangunkan Sejeong yang masih tertidur dan syukurlah sepertinya ia sudah tidak kesakitan lagi karena ku lihat sekarang ia tertidur dengan nyaman.

" Sejeong bangun kita sudah sampai di rumah Eomma " aku masih berusaha membangunkannya dan ketika tiga kali ku bangunkan akhirnya ia bangun juga, " Ahh Oppa kita sudah sampai di rumah Eomma? " tanyanya "Ia Chagi kita sudah sampai dan lihat Eomma sudah menunggu kita di depan itu " jawabku.

Setelah selesai menurunkan barang-barang kami aku dan Sejeong langsung menghampiri Eomma dan tanpa di sangka reaksi Eomma terhadap Sejeong sangatlah luar biasa Eomma langsung menghampiri Sejeong dan memeluknya erat seolah ia sudah mengenal Sejeong dari lama dan langsung membawa Sejeong untuk masuk kerumah bahkan aku sendiri tidak dipeluk sama Eomma jangankan dipeluk Eomma menyapaku saja tidak seperti Sejeonglah yang menjadi anaknya, tapi aku tidak iri malah aku sangat senang itu tandanya Eomma menyukai Sejeong dan keputusanku untuk melamar Sejeong nanti sepertinya akan berjalan baik karena Eomma pun sudah memberi restu.

Saatnya makan malam tadinya aku ingin mengajak Sejeong untuk pergi keluar menikmati Busan diwaktu malam tapi ternyata sudah dari sore tadi Eomma dan Sejeong sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan makan malam pertama di rumahku dan sepertinya rencana untuk mengajak Sejeong pergi harus aku tunda hingga esok mungkin karena jujur dari pertama kami sampai Sejeong dan Eomma sudah sangatlah akrab dan tidak menutup kemungkinan kalau mereka berdua sudah menyiapkan segala macam rencana untuk pergi dan hanya berdua tanpa aku pastinya. Eomma itu adalah wanita yang bisa dikatakan pelit ( bukan pelit dalam artian yang jelek ) tapi Eomma itu akan pelit kalau ia sudah mendapatkan teman mengobrol yang akan sangat cocok dengan Eomma dan pastinya Eomma sudah menyiapkan segala macam rencana untuk pergi kemana pun dengan orang yang sedang dekat dengannya.

Dan benar ketika aku ingin mengajak Sejeong pergi seharian besok berkeliling Busan ternyata gagal karena Eomma sudah memonopoli kekasihku begitu saja dengan segala rencana-rencananya dan ya sesuai dugaan aku tidak diizinkan untuk ikut dan bahkan sebagai supir kedua bidadari itupun ditolak mentah-mentah oleh mereka berdua dan aku hanya pasrah saja mungkin besok aku akan tidur seharian sampai mereka pulang mungkin ( karena kapan lagi aku bisa tidur seharian tanpa ada gangguan sama sekali hahaha ).

TBC...

Annyeong balik lagi sama aku dan aku langsung up sampai dua part hahaha karena sungguh otakku lagi mampet dari kemarin2 dan baru nemu inspirasi sekarang dan langsung aku publish, jadi maaf ya kalau ceritanya makin gk nyambung atau malah berasa makin lama aja ini cerita karena jujur otakku lagi bisa mikir yang bagian flashback-an kehidupan Daniel dulu sebelum menikah dan punya Seungwoo dan Changkyun masa hehehe...

Jangan lupa vote & comment'a all..

Do You Love Me Appa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang