2

293 37 5
                                    

Keesokan harinya...

Setelah sarapan aku dan hyungku pun bergegas pergi ke bandara Incheon untuk menjemput Appa yang akan tiba pagi ini dari Kanada, sejujurnya aku sedikit takut dengan reaksi Appa nanti saat melihatku ikut menjemputnya bersama dengan hyung.

-Skip time...-

Setelah menempuh jarak dari sekitar satu setengah jam sampailah kami berdua di bandara, awalnya aku ragu untuk ikut turun dengan hyung untuk ikut menyambut Appa namun setelah hyung meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja aku pun akhirnya ikut dengan hyung untuk menunggu Appa di depan pintu masuk kedatangan.

Setelah menunggu selama sepuluh menit akhirnya aku melihat Appa keluar dan Appa langsung menghampiri kami, tapi setelah mendekat ke arah diriku dan hyung wajah Appa yang tadinya ceria karena melihat hyung menjemputnya sekarang menjadi sedikit mengeras karena tahu kalau aku pun juga ikut untuk menjemputnya.

" Untuk apa kau ikut menjemputku segala? Sudah ku bilang berkali-kali kau jangan menampakkan dirimu lagi dihadapanku, aku tidak ingin sial nantinya karena berdekatan denganmu anak sialan " ujar kemarahan Appa " Sebegitu bencikah Appa denganku sampai tidak lelah mengeluarkan kata-kata pedas setiap kali melihatku? Jujur aku lelah dengan semua ini " dalam hati aku hanya bisa mengeluh setiap kali Appa menatap dan berbicara penuh kebencian dengan ku.

" Kalau kau tidak lupa kaulah yang menjadi penyebab kematian istriku kau itu membawa sial, kalau kau tidak hadir maka istriku tidak akan pergi meninggalkanku dan anak ku ". Setelah mendengar makian yang Appa berikan akupun langsung pergi dari sana dengan menahan tangis.

" Ya Changkyun mau kemana kau? Tunggu hyung Changkyun " panggil Seungwoo hyung ketika melihat aku yang sudah pergi meninggalkan bandara begitu saja.

" Appa tidak seharusnya kau berbicara seperti itu terus kepada Changkyun, apa Appa tidak lelah hah? Dan sudah ku bilang Eomma pergi bukan karena Changkyun tapi Eomma pergi karena takdir Appa. Eomma selama ini selalu melihat kelakuan Appa terhadap Changkyun, Appa tidak kasihan dengan Eomma? Apa Appa tidak bisa menghargai perjuangan Eomma dulu untuk menghandirkan Changkyun? Sekarang aku tanya bagaimana caranya agar Appa bisa sedikit saja melihat Changkyun? JAWABLAH APPA!!! " Seungwoo sebenarnya sangat tidak tahan dengan perilaku Appanya terhadap dongsaengnya, Seungwoo lelah selalu berdebat dengan Appanya, Seungwoo juga lelah memohon agar Appanya bisa melihat dan menyayangi Changkyun layaknya ia yang disayang dan dilihat oleh Appanya, Seungwoo hanya takut Appanya menyesal suatu saat nanti.

-Skip time...-

Entah sudah sejauh mana aku pergi sekarang dan karena aku lelah aku pun akhirnya duduk di ayunan taman saat ini, dan bodohnya aku baru ingat kalau handphoneku tertinggal dimobil hyung. Sekarang bagaimana aku harus menghubungi hyung saat ini pasti hyung khawatir saat ini dan ku pastikan saat ini hyung sedang berdebat dengan Appa karena sikapnya yang belum juga berubah kepadaku.

Terkadang ku iri dengan perlakuan Appa kepada hyungku, Appa selalu bisa tersenyum jika didekat Seungwoo hyung, Appa juga selalu bangga dengan semua prestasi yang Seungwoo hyung berikan. Tidak hanya itu jujur sebenarnya aku juga iri dengan teman-teman sekolahku dari dulu, saat di taman kanak-anak aku selalu melihat teman-temanku yang selalu diantar jemput oleh Appa dan Eommanya, yang selalu di gendong oleh Appanya entah itu di pundak atau di punggung Appanya, yang selalu bisa merasakan masakan penuh cinta dari Eommanya, yang selalu bercerita tentang libur akhir pekan mereka bersama orang tua mereka.

Sedangkan aku dari kecil mendapat sentuhan kasih sayang dari Eomma pun tak pernah, mendapatkan pelukan serta senyuman bangga dari Appa pun tak pernah, sejak kecil aku hanya diantar jemput dengan Ahjussi supir, mendapatkan bekal dari Ahjumma maid, menghabiskan akhir pekan hanya dengan bermain di kamar atau terkadang bermain di taman bersama dengan Seungwoo hyung.

Hahh sudahlah kalau aku lanjutkan berandai-andainya pasti tidak akan ada habisnya. Dan sekarang sudah siang dan ku merasa lapar saat ini, untung saja dompetku tidak tertinggal di mobil hyung kalau sampai tertinggal sudah aku tidak tau lagi bagaimana caranya aku pulang ke rumah.

-Skip time...-

Setelah aku sampai di depan pagar rumahku aku melihat Seungwoo hyung yang berdiri sambil terkadang bejalan mondar-mandir di teras rumah. Ketika Seungwoo hyung melihatku sudah sampai Seungwoo hyung langsung bergegas menghampiriku dan ketika ia sudah berdiri di hadapanku ku fikir Seungwoo hyung ingin memelukku tapi ternyata Seungwoo hyung datang dan langsung menjitak pelan kepalaku seraya mengomel karena sudah membuat ia menjadi khawatir.

" Yaaa kau dari mana saja eoh, kenapa kau lari begitu saja tadi? Kau tahu hyung sangat khawatir dan semakin khawatir karena kau ternyata tidak membawa handphonemu sama sekali. Sudah hyung bilang tetaplah di samping hyung tapi kenapa kau tidak menurut eoh? Kalau sampai kau kenapa-kenapa apa kau senang kalau hyung nanti akan dimarahi oleh Eomma nanti hah? " Ucap Seungwoo hyung yang sedang marah-marah itu.

" Mianhae hyung, aku tidak bermaksud tadi, tapi nanti kalau hyung dimarahi oleh Eomma maka aku akan bilang pada Eomma kalau hyung itu hyung terbaik di dunia yang dengan suka relanya menjaga dan menyayangi anak sial sepertiku ini hehehe " ujarku menenangkan Seungwoo hyung.

Aku sebenarnya tidak bodoh aku tau kalau saat ini Seungwoo hyung pasti sedang menangis saat ini tapi ia tidak menunjukkannya kepada ku. Aku juga tau kalau sebenarmya saat ini Appa sedang melihat kami di atas dalam kamarnya namun aku hanya memberikan senyumanku kepada Appa walaupun dihadiahi dengan sikap Appa yang langsung pergi saat aku menatap kearah Appa.

" Sudahlah sekarang kau segera masuk ke kamarmu dan mandi lalu makan siangmu akan hyung antar nanti ke kamarmu" ujar Seungwoo hyung. " Ini perintah dan kau harus melaksanakannya " ucap Seungwoo hyung kembali saat ia melihatku akan menolak tawarannya itu, dan aku pun akhirnya langsung pergi ke kamar ku. Setelah sampai didalam kamar entah kenapa aku merasakan sakit di dadaku dan kepalaku juga langsung terasa sakit, aku mencoba berjalan sampai ketempat tidurku namun entah apa yang selanjutnya terjadi semua langsung gelap saat itu juga.

-Skip time...-

-Seungwoo pov-

Semua makanan sudah siap dan tinggal aku antar saja ke kamar Changkyun. Setelah sampai didepan kamar Changkyun aku mengetuk pintu kamarnya tapi sudah ketukan ke tiga kalinya Changkyun juga masih belum juga membuka pintu kamarnya, tidak biasanya Changkyun seperti ini setahuku Changkyun tidak akan berlama-lama kalau mandi tapi saat ini kenapa anak itu belum juga membuka pintu kamarnya? Ahh aku entah kenapa perasaanku menjadi tidak enak. Akhirnya aku mencoba membuka sendiri pintu kamarnya karena siapa tahu ia sedang tertidur dan tidak tahu aku ada di depan kamarnya. Setelah ku buka pintu kamarnya ku lihat kamarnya yang kosong dan akhirnya aku mencoba untuk masuk ke dalam dan yang kulihat setelah itu adalah tubuh Changkyun yang ada di lantai, " ASTAGA KANG CHANGKYUN... " ...

TBC...

Annyeong ketemu lagi mian baru update hehehe

Maklum soalnya tugas-tugas kuliah lagi banyak2'a jadi aku harus bener2 selesaiin dulu baru aku bisa update hehe.. 

Semoga kalian yang baca pada suka ya dan vote & comment'a jangan lupa...

Do You Love Me Appa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang