-Sebelumnya...-
" Itu baru perkiraan uisa saja bukan, lagian kalau dia memang menderita sakit seperti mendiang Halmonie dan mendiang Eommamu memang Appa akan peduli? " jawab Appa sarkas.
" APPA BICARA APA KAU INI? APA APPA TIDAK SEKALIPUN MEMIKIRKAN PERASAAN CHANGKYUN DAN AKU? KALAU SAMPAI KEJADIAN MENDIANG EOMMA DAN MENDIANG HALMONIE TERJADI LAGI BAGAIMANA DENGAN AKU AKU TIDAK AKAN BISA HIDUP TANPA CHANGKYUN APPA " jawabku marah. Kenapa Appa tidak mengerti-mengerti aku hanya ingin Appa mulai menyayangi dan mencintai Changkyun kenapa sangat sulit sekali membuka hati Appa yang sekeras batu ini. Ya Tuhan.
Sungguh Seungwoo tidak habis fikir dengan sikap Appanya itu kenapa sampai saat ini dia masih menganggap kalau kepergian Eomma semua karena Changkyun, sampai kapan Appanya akan bersikap seperti ini terus? Seungwoo hanya takut Appanya akan menyesal nanti kalau sampai terjadi apa-apa kepada Changkyun.
Sudah 17 tahun dan sampai sekarang sikap Daniel belum juga berubah dan malah semakin menjadi dan Seungwoo sudah tidak tahan lagi dengan sikap Appanya itu. Ia hanya memikirkan perasaan Changkyun yang dari dulu sangat ingin merasakan kasih sayang orang tua karena selama ini Changkyun hanya mendapat kasih sayang dari hyungnyu saja.
Tapi dibalik itu semua Seungwoo sangatlah amat bangga kepada Changkyun karena ia tetap memiliki rasa sayang kepada Appanya walaupun sikap Appanya yang seperti itu, ia tidak bisa membayangkan ada di posisi saengnya itu kalau itu terjadi mungkin ia sudah lama merasa lelah dan mungkin saja ia juga akan memiliki sifat benci dan dendam kepada Appanya itu tapi Changkyun tidak ia malah semakin hari semakin menyayangi Appanya lalu setiap ia beribadah ia akan selalu mendoakan Appanya yang baik-baik dan sampai sekarang ia juga masih gigih berusaha menunjukkan rasa sayang ke Appanya walau setelah itu ia akan mendapakan cacian dan makian.
Dan tanpa mereka sadari sedari awal Changkyun sudah melihat dan mendengar semuanya dan setelah itu ia langsung masuk ke kamarnya karena ia takut Appa dan hyungnya mengetahui kalau sedari tadi ia menguping pembicaraan mereka berdua.
-Seungwoo pov-
Hari ini adalah hari dimana hasil test kesehatan Changkyun keluar dan jujur perasaannya sangatlah tidak enak dan ia masih khawatir kalau Changkyun akan mengidap penyakit yang sama dengan mendiang Halmonie dan Eommanya.
Saat ini aku sudah berada di ruangan Choi uisa dan bisa kulihat Choi uisa yang sedang mengambil hasil test Changkyun di tumpukan file pasiennya dan tidak lama ia sudah menemukan hasil test Changkyun dan ia langsung memberikan kepadaku agar aku bisa melihat sendiri hasil testnya.
-Skip time...-
Saat ini aku sudah ada di perjalanan ingin pulang tapi jujur fikaranku sedang kacau dan aku tidak ingin ini semua terlihat oleh Changkyun karena aku takut hal ini mempengaruhi kesehatannya yang belum sepenuhnya pulih.
Aku memutuskan pergi ke suatu tempat untuk menenangkan hati dan fikiranku dahulu baru setelah tenang aku akan pulang. Saat ini aku sudah sampai di suatu tempat dan entah kenapa kegelisahan yang sedang ku rasa sedikit menghilang mungkin rasa gelisah ku akan hilang ketika aku menceritakan kegelisahanku ini kepada seseorang yang saat ini sudah ada di depanku ini.
" Hai Eomma apa kabarnya? Maaf aku datang kesini tidak bersama Changkyun seperti biasa Eomma karena keadaan Changkyun belum membaik jadi aku melarangnya untuk pergi kemanapun saat ini. " sapaku.
Ya saat ini aku sedang berada di depan makam Eomma dan tempat satu-satunya untuk mengeluarkan keluh kesahku pasti aku selalu kemari dan berbicara dengan Eomma ya walaupun aku tahu Eomma tidak bisa menjawabnya tapi aku yakin Eomma akan menjawab semua keluh kesahku saat Eomma datang ke mimpiku seperti biasa.
" Eomma aku ingin bercerita, beberapa hari yang lalu Changkyun masuk rumah sakit dan Eomma tahu ternyata Changkyun memiliki sakit yang sama seperti Eomma dan Halmonie dan sampai ternyata sakitnya sudah menjalar sampai ke paru-parunya Eomma dan aku sangat takut kalau Changkyun sampai pergi sama seperti Eomma dan Halmonie yang pergi meninggalkanku. " ujarku.
-flashback...-
Aku sudah memegang hasil test Changkyun yang baru saja di berikan oleh Choi uisa dan aku membukanya sambil berharap di dalam hati kalau mudah-mudahan prediksi Kim uisa dan Choi uisa itu salah besar dan Changkyun baik-baik saja.
Setelah ku baca keseluruhan hasil test Changkyun jujur aku tidak bisa berkata apapun dan perkatan Choi uisa pun aku sama sekali tidak menyimaknya, yang kufikirkan bagaimana caranya memberitahu hal ini ke Appa dan Changkyun sendiri. Changkyunku saengku yang selama ini aku sayang dan lindungi benar-benar mengidap penyakit yang sama seperti mendiang Eomma dan Halmonie ku dan kebih parahnya lagi Choi uisa bilang kalau sakitnya sudah menjalar sampai ke paru-parunya.
TBC...
Annyeong aku balik lagi setelah sekian lama dianggurin ff ini, maaf ya lagi dalam fase sibuk-sibuknya kuliah di semester akhir dan akhirnya terpaksa harus anggurin ff ini.
Dan mungkin sih kayaknya bakalan aku anggurin lg sampai waktu yg belum di tentukan, because akulg sibuk2'a sama tugas akhir huaa :'(( maklum anak semester akhir kuliah makanya banyak tugasnya hiks hiks...
Aku gk bisa ngomong banyak deh intinya aku minta maaf ya wkwk semoga masih ada yang bersedia baca ff aku ini yg entah nyambung atau makin ngelantur ini hehehe...
See you guys...
Jangan lupa vote & comment'a ya all..
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Love Me Appa?
RandomApa benar kalau seandainya aku membuat 1000 oragimi burung maka keinginanku akan terkabul? Bagaimana kalau sebelum mencapai 1000 aku sudah menyerah pada takdir? Appa bagimana caranya agar Appa bisa melihat dan menyayangiku seperti Appa melihat dan m...