Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian sebelum membaca teman-teman ʕっ•ᴥ•ʔっ
💫💫💫
"Aku tidak mau dan tidak akan pernah mau!" teriak Yoona pada sang ayah.
Jung Hoon memijat batang hidungnya, menyenderkan badannya pada penyangga kursi. Tepatnya di depan putrinya yang berdiri dengan rambut panjang yang terurai masih dengan pakaian kemarin.
Jung Hoon telah mendengar jika Yoona kembali pada profesi lamanya, menjadi seorang idol. Ia datang ke Seoul untuk menentang keputusan putrinya, ia juga memarahi Jeon yang memberinya izin tanpa bertanya terlebih dulu padanya.
Bahkan Jung Hoon berniat menjodohkannya pada anak temannya. Jelas Yoona menolak, lagi-lagi ia merasa deja vu, seperti pernah terjadi sebelumnya. Perasaan kesal saat Yoona mendengar kata perjodohan, anehnya ia kembali mengingat LA dan tempat terakhir ia bertemu dengan Gaeun. Tempat yang membuat hidupnya berantakan. Apa-apaan ini.
"Appa kau sedang tidak bermain drama, bukan? Hingga ingin menjodohkanku dengan putra temanmu?" lanjut Yoona dengan mata tajam.
Jung Hoon bangkit berdiri, menghampiri Yoona.
"Hei! Jaga bicaramu ya! Jangan berbicara seperti itu pada appaku! Kau mengerti? Dasar gadis bodoh." pekik Jeon. Pria itu sedari tadi hanya diam dan duduk di pojok ruangan mendengar Jung Hoon dan Yoona berdebat masalah izin dan perjodohan.
Yoona tak terima saat Jeon mengatainya bodoh. "Dia juga appaku. Kau yang bodoh!" teriak Yoona pada Jeon. "Appa pokoknya aku tidak mau. Lagi pula Jeon oppa mengizinkanku kembali menjadi idol."
"Yak! Appa sudah memarahiku jangan buat dia memarahiku lagi!" kesal Jeon.
"Aku tidak peduli." ucap Yoona mengejek.
"Kau ini... Dasar adik tidak tahu diri." ucap Jeon jengkel. Jeon tidak tahu apa yang ia katakan membuat Yoona sedikit sakit hati.
Yoona terdiam beberapa saat setelah perdebatannya dengan Jeon. Ia menatap Jung Hoon di hadapannya. "Maafkan aku."
"Kenapa meminta maaf, nak?" tanya Jung Hoon. Jeon menyadari apa yang ia katakan sedikit kasar padanya, sungguh ia tak bermaksud membuat Yoona menjadi merasa bersalah pada Jung Hoon karena menolak perjodohan itu demi kariernya.
"Maaf, karena belum bisa membuatmu bahagia karenaku." ucapnya lirih dengan menundukan kepalanya. "Bukannya aku tidak ingin berterima kasih padamu dengan menyetujui perjodohan itu. Hanya saja aku tidak bisa menjalankan pernikahan tanpa cinta dan juga paksaan. Maafkan aku."
Jung Hoon menghela napas. "Kau masih menganggap dirimu orang asing dalam keluargaku, Yoona? Asal kau tahu satu hal, kau putriku satu-satunya dan akan terus seperti itu. Jika eomma mu mendengar kau berbicara seperti itu ia pasti akan merasa sangat sedih."
