Part - 07

221 233 42
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian sebelum membaca teman-teman ʕっ•ᴥ•ʔっ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian sebelum membaca teman-teman ʕっ•ᴥ•ʔっ

💫💫💫

"Berkencanlah denganku selama dua minggu!"

Chanyeol menatap tak percaya pada perempuan di hadapannya. "Kau sadar apa yang telah kau katakan barusan?"

"Aku sepenuhnya sadar dengan apa yang kukatakan."

"Apa yang sebenarnya kau rencanakan, Yoona?" imbuh Chanyeol.

"Memastikan perasaanku padamu." jawabnya jujur.

Chanyeol mulai meragukan perkataan Yoona. Dulu dia pernah mengatakan jika hatinya tak lagi sama, cintanya sudah mati untuk Chanyeol. Dan sekarang tiba-tiba ingin memastikannya.

Chanyeol menghembuskan napasnya kasar. "Memastikan untuk siapa?"

Yoona terdiam, tidak menjawab.

"Tatap mataku, Yoona!" perintah Chanyeol.

Yoona menggeleng, menundukan kepalanya kebawah dan menggigit bibir bawahnya. "Tolong jangan minta aku untuk menatapnya."

"Takut aku melihat kebohongan pada matamu. Jika memang sebenarnya kau masih mencintaiku."

"Berhenti mengatakan hal yang sama sekali tidak benar!" pekik Yoona.

"Lalu memastikannya untuk siapa? Untuk dirimu sendiri atau untuk orang lain?" Chanyeol hanya ingin tahu apa yang membuat Yoona begitu berani mengajaknya kembali berkencan, sedangkan dia sendiri tahu Chanyeol telah memiliki kekasih.

Yoona menghembuskan napas, membuang muka menghindari tatapan Chanyeol. Seolah-olah Yoona adalah seorang pencuri. Iya, pencuri. Yoona telah mencuri hatinya.

"Aku hanya butuh dua minggu untuk itu. Kumohon sampai dua minggu ke depan kau terus bersama denganku." mohon Yoona.

"Apa yang aku dapat selama dua minggu ke depan? Jika tidak ada keuntungan aku tidak mau. Itu tidak adil."

Yoona memutar matanya jengah, pria itu tidak mau di rugikan dalam hal ini. "Baiklah, aku akan memberikan satu permintaan untukmu."

Chanyeol menimang-nimang tawaran Yoona dan tersenyum. Senyumnya lebih mirip dengan seringai. "Dua atau tidak sama sekali."

"Baik dua."

"Kita mulai besok."

💫💫💫

"Oppa kau sedang apa?"

Suara lembut itu menghentikan aktivitas Chanyeol yang sedang memainkan ponselnya. Lantas dengan segera ia bangkit dari posisi tidurnya di atas sofa, memberi ruang untuk perempuan itu duduk di sampingnya.

"Tidak apa-apa. Kenapa, hum?"

Selama ini Izzy tak pernah menuntut apa pun dari Chanyeol, begitu juga sekarang. Kini dia takut akan kehilangan Pria itu, setelah mantan kekasihnya kembali.

GOODNIGHT AND GO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang