Part - 20

76 62 40
                                    

💫💫💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫💫💫

Gelapnya jalan beraspal di malam hari dihiasi lampu streetlight yang berjejer rapih di sisi jalan. Namun, tak sampai disana, cahayanya tampak terang manakala beriringan dengan lampu yang dipancarkan oleh setiap mobil yang berlalu lalang, menambah jalanan begitu terang. Jimin melirik sedikit kepada sosok Jeon yang tengah menatap jalanan dengan pandangan kosong. Berbagai pertanyaan berputar-putar dalam benak-menerka-nerka apa yang sedang dipikirkan Jeon hingga mengatakan hal seperti tadi pada Chanyeol.

Awalnya Jimin ingin membuka suaranya, namun semuanya sirnah saat merasakan Jeon memeluknya dengan erat. Pria itu tak peduli dimana posisinya dan berada dimana saat ini. Yang ia inginkan hanya sebuah pelukan dan orang yang bisa menenangkannya untuk saat ini.

Jimin tahu, Jeon masih sulit untuk hidup tanpa keberadaan Yoona disisinya. Satu hal yang menganggu pikirannya sekarang, kenapa Jeon membenci cinta?

Beberapa kali Jimin menepuk bahu Jeon memberinya ketenangan dan mengatakan. "Semua akan baik-baik saja."

Jeon menggeleng lirih. "Ani. Aku tahu tidak."

Bagaimana caranya dia menjelaskannya pada Jeon tanpa menyinggung perasaan pria itu. Akhir-akhir ini Jeon sedikit sensitif jika menyangkut nama Yoona di dalamnya.

"Yoona, tidak akan senang kau seperti ini setiap saat. Jangan terlalu larut dalam rasa sedihmu, hanya karena kau terus memikirkan Yoona semua bisa berubah kapan saja. Masa depanmu, kehidupanmu, semuanya." Iya, Jimin mencoba untuk memberi pemahaman lain pada Jeon, agar Jeon bisa menerima semuanya dengan cepat. "Oh iya, Jeong hyu hyung meneleponku kemarin malam menanyakan keadaanmu padaku dan mengatakan sesuatu."

Jeon mendongkak kembali berjalan beriringan dengan Jimin di sampingnya. "Apa yang ia katakan?"

Jimin ragu untuk menjawabnya mungkin hal yang akan ia sampaikan pada Jeon akan membuat pria itu kembali bersedih.

"Hyung!"

Ia menoleh saat Jeon memanggilnya dengan sebutan hyung.

"Apa yang Jeong Hyu hyung katakan?"

"Sesuatu yang mungkin akan membuatmu sedih, Jeon."

Ada kalanya dimana semua terlihat baik-baik saja dan juga sebaliknya-Jeon terlihat terpukul mendengar berita ibunya harus di larikan kerumah sakit karena kembali drop.

"Kau ingin pulang ke Busan untuk sementara waktu, Jeon?" tanya Jimin memastikan.

Mata Jeon berkaca-kaca ketika Jimin melihat kedua pupil mata besar itu, menyiratkan rasa sedih yang mendalam pada dirinya. "Eomma akan baik-baik sajakan hyung? Aku tidak mau eomma sakit."

Jimin menarik napas dalam sebelum menjawab. "Tentu, eomma-nim akan segera sehat."

💫💫💫

GOODNIGHT AND GO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang