Part - 09

207 219 33
                                    

💫💫💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫💫💫

China-Changsha, Hunan.

"Kau bercanda?!" bentak Gaeun pada Ley di depannya seraya melempar tiket ke atas meja.

Pria itu hanya mampu diam, menahan kekesalannya. Mau sampai kapan Gaeun terus bersembunyi dan menyembunyikan semuanya dari Yoona.

"Kenapa kau tidak memberitahukan hal ini padaku sebelumnya?! Kau datang tiba-tiba memberikan ini untukku!" ia berkacak pinggang sesekali mengumpat.

"Tentu. Aku tahu kau akan menolaknya jika aku memberitahumu sebelumnya."

Gaeun menggeleng keras. "Tidak oppa, aku tak akan kembali kesana!"

"Membiarkan ke salah pahaman ini terus berlanjut?!"

"Kau bilang ke salah pa—"

"Aku tahu. Stop mengungkitnya lagi!" potong Ley. "Gaeun aku tak bisa membiarkan Ahra terus seperti ini. Biarkan dia mengingatnya. Aku yakin setelah dia tahu, Ahra pasti akan bertanggung jawab. Kumohon Gaeun, bicaralah sebentar saja padanya."

Gaeun menghempaskan dirinya pada kursi di belakang. Seketika kakinya lemas tak bertenaga. Mungkin yang dikatakan Ley ada benarnya. Selama ini Gaeun menutup telinganya lamat-lamat, menghilangkan semuanya dari piikiran dan hatinya. Bahkan melupakan satu lagi yang harus ia selesaikan sebelum kembali pada masa dimana hidupnya sangat tenang dan damai.

Kini ia berpikir dengan kepala dingin, menimbang ucapan Ley.

💫💫💫

Hari-hari telah Yoona habiskan bersama dengan Chanyeol, seperti pasangan pada umumnya. Dan tak mempunyai waktu sebentar saja untuk Izzy. Mengingat Chanyeol begitu mencintainya, dia tak akan menyia-nyiakan waktu singkatnya bersama Yoona.

Kali ini Chanyeol menyempatkan diri menjemput Yoona di agensi. Tapi, yang ia lihat adalah pemandangan dimana Yoona tengah menahan lengan Jimin. Mereka berbicara sangat serius. Kini Chanyeol tahu mengapa Yoona ingin kembali memastikan hatinya, semua karena Jimin.

Perempuan itu mulai menyukainya, entah kapan Yoona mulai memberikannya ruang pada nama Jimin. Yang Chanyeol tahu Yoona berhak bahagia dan kebahagiannya bukanlah bersamanya. Melainkan bersama Jimin.

Hari ini Chanyeol mulai berpikir, kata-kata Yoona hanya sebuah ilusi baginya yang terlihat nyata. Kenyataannya tidaklah sama.

Mungkin ia bodoh karena tak menyadarinya, ia menganggap Yoona masih menaruh hati padanya.

Lihatlah Chan! Kau memalukan. Berharap Yoona masih mencintaimu setelah apa yang kau lakulan padanya dulu. Chanyeol mengumpat dalam hati.

Chanyeol membuang napas dalam, sebelum mengetikan sebuah pesan pada Yoona.

GOODNIGHT AND GO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang