Part - 08

204 224 24
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian sebelum membaca teman-teman ʕっ•ᴥ•ʔっ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian sebelum membaca teman-teman ʕっ•ᴥ•ʔっ

💫💫💫

Entah apa yang membuat Jimin yakin untuk tak meneruskan kembali rasa cintanya pada Yoona. Berhenti begitu saja di tengah jalan, tanpa tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Mungkin saat ini perasaan Yoona padanya masih abu, tapi ketahuilah kerap kali perasaan seseorang berubah seiring berjalannya waktu.

Dan Jimin seharusnya percaya untuk itu, membiarkan Yoona mencintainya tanpa perlu tersakiti oleh rasa cintanya pada Chanyeol. Jimin hanya ragu, dia takut akan kehilangan Yoona. Memikirkannya saja sudah membuatnya sedih, bagaimana jika terjadi. Hatinya pasti sangat hancur.

Mengingat Yoona bukanlah adik kandung Jeon, dan lagi ingatannya belum kembali. Ia takut saat kembali nanti perasaannya berubah terhadap Jimin.

Setelah berbicara dengan Hoseok, Jimin langsung pergi dari pantry, menuju ruang tengah bergabung dengan Jeon yang sedang bermain game bersama Taehyung.

"Jim, ayo bergabung!" titah Taehyung. Atensinya teralih pada Jimin yang mendudukan dirinya di belakang Taehyung dan Jeon, menyenderkan punggungnya.

"Kalian saja yang bermain, aku sedang tidak ingin." Jimin berdoa semoga saja tidak ada yang mendengar pembicaraannya bersama Hoseok tadi. Karena ia tidak ingin lagi membahas perihal itu pada yang lain.

"Tumben sekali." ucap Jeon sembari memasukam camilan pada mulutnya.

Jimin terdiam cukup lama, tidak ingin menimpali lagi ucapan Jeon. Pikiriannya sedang kacau setelah berbicara dengan Hoseok beberapa menit yang lalu. Pria Choi itu membawanya kembali pada masa dimana ia benar-benar ingin Yoona melihat kearahnya, hanya melihat kearahnya tanpa berbuat sesuatu yang dapat menarik perhatiannya.

"Hyung tolong buat adikku berhenti melakukan hal bodoh demi dirimu!" tiba-tiba saja lamunan Jimin Buyar, sebuah suara menyadarkannya. Membuat mata hitam Jimin menatap Jeon dengan tanda tanya.

"Berbicaralah dengan kata yang dapatku mengerti, Jeon."

Jeon menyudahi permainan gamenya bersama Taehyung, membalik badan sepenuhnya menghadap Jimin. Menatapnya sebentar sebelum kembali mengeluar suaranya. "Setelah adikku dekat denganmu dia selalu melakukan hal yang dapat membuat dirinya kembali tertekan. Aku tidak ingin dia kembali mengalami depresi karena mendapat kekerasan verbal dari beberapa fans hyung yang tak menyukainya dan lagi Yoona selalu mendapatkan hate comment di luar sana."

"Lagi pula aku tak pernah menyuruhnya untuk melakukan itu semua." jawabnya.

"Aku tahu itu, hanya hyung yang bisa aku mintai tolong. Tapi aku juga berterimakasih hyung telah membuat adikku kembali tersenyum dan mau menjalani harinya seperti biasa."

Jimin tersenyum masam. "Aku juga mengganggapnya seperti adikku sendiri."

"Tidak melanjutkan bermain, Tae? Ayo lawan aku." ucap Nam Joon dari kamar mandi.

GOODNIGHT AND GO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang