Part - 18

89 80 60
                                    

Nggak kerasa tiga part lagi mau selesai, jadi aku harap kalian yang masih baca cerita ku ini makasih banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nggak kerasa tiga part lagi mau selesai, jadi aku harap kalian yang masih baca cerita ku ini makasih banget...

💫💫💫

1 jam sebelum kedatangan manager Sejin.

Chanyeol tak menyangka akan menemukan Yoona dalam kondisi yang seperti ini, dimana tali yang melingkari leher Yoona dengan sangat kuat. Yoona mengakhiri hidupnya. Chanyeol berjalan mundur sembari menggelengkan kepalanya. Apa yang ia lihat sekarang seperti mimpi.

Yoona-nya tak mungkin melakukan hal yang jauh dari batas berpikirnya. Namun, hari ini Yoona memperlihatkan jika ia benar-bener melampaui batas itu.

Chanyeol kembali menutup pintu apartement Yoona, menjambak rambutnya frustasi dengan apa yang dia liat. Berjalan dengan tergesa-gesa menuju tempat parkir. Chanyeol harap tidak ada yang melihatnya datang kemari, atau dirinya akan dicuringai penyebab Yoona mengakhiri hidupnya. Mungkin terkesan jahat.

Hanya saja ia tak tahu mengapa Yoona melakukannya. Dan mengapa Chanyeol meninggalkan Yoona yang masih dalam keadaan seperti itu, seharusnya ia menelepon Jeon atau polisi.

"Kau bodoh, Kim Chanyeol!" teriak Chanyeol sembari memukul-mukul setir mobil. "Apa yang kau lakukan?!" tanyanya pada dirinya sendiri. Saat ini Chanyeol tidak bisa berpikir dengan jernih, keputusan yang ia ambil sangat salah dengan membiarkan Yoona seperti itu.

Menjalankan mobilnya meninggalkan area apartement membuat Chanyeol di hantui rasa bersalah.

Saat ia merogoh saku mantel ia menemukan sesuatu disana, beberapa kertas sobekan dengan banyak huruf di dalamnya. Tapi, tunggu dari mana Chanyeol mendapatkannya—Chanyeol mengingatnya sekarang ia mendapatkannya dari apartement Yoona. Chanyeol sengaja membawa semua kertas itu, yang ia ketahui surat terakhir yang Yoona tulis. Entah, apa isinya.

Chanyeol membawa mobilnya ke arah flat Izzy. Untuk saat ini pria itu butuh tempat cerita, dan Izzy adalah pelarian terakhirnya. Tidak mungkin Chanyeol menceritakan kejadian ini pada para member EXU atau dirinya akan di hakimi. Lebih parahnya lagi Baekhyun tak akan segan membuat Chanyeol berada di rumah sakit.

Chanyeol menarik napasnya dalam, mengendalikan dirinya, setalah itu keluar dari mobil berjalan masuk ke dalam gedung. Semoga saja Izzy dapat mengerti atas tindakannya.

"Eoh, oppa..." Izzy tersentak ketika mendapati Chanyeol berada di depan flatnya tanpa memberitahunya lebih dulu.

"Kau akan pergi, Izzy?"

Izzy bergumam. "Awalnya begitu." Izzy menarik napasnya dalam kemudian membekap mulutnya tidak percaya dengan apa yang pria itu katakan. "Bercandamu tidak lucu." ucap Izzy sembari tertawa pelan mengganggap itu hanya sebuah lelucon untuk membuat Izzy kaget.

"Apa kau melihat aku sedang bercanda?" kini suaranya berubah menjadi dingin dan tatapannya terkesan tajam.

Izzy tidak tahu perasaan macam apa yang menyelimuti dirinya saat ini. Ia beranjak untuk mendekat pada Chanyeol, mereka kini tengah berada di dalam flat milik gadis itu. Ia menenguk ludahnya susah payah mencoba untuk berpikir positif.

GOODNIGHT AND GO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang