Part - 13

164 174 69
                                    

💫💫💫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💫💫💫

+932182:
[Entah kenapa aku menginginkan Yoona pergi dari kehidupan Jeon.]

+453261:
[Dia sama sekali tidak pantas menjadi adik Jeon DTS.]

+657483:
[Untung saja Chanyeol oppa telah memutuskan hubungannya dengan dia. Mereka terlihat tidak pantas.]

+126942:
[Jika bukan karena Jeon dia tak akan menjadi seorang idol seperti sekarang.]

+294756:
[Uhh... Suaranya saja sangat buruk. Ia tak bisa bernyanyi apa lagi dance.]

+085264:
[Kelakuannya saja buruk! Memaki seseorang di dalam restoran.]

+316577:
[Berhenti berbicara buruk tentang Yoona kami! Dia adalah perempuan yang paling baik. Lagi pula itu hanya sebuah artikel yang tidak benar.]

+096531:
[perempuan itu hanya memanfaatkan Jeon kami sampai di titik ini! Dia bukanlah adik yang baik! Dia memanfaatkan kekayaan Jeon untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Menjijikan.]

💫💫💫

"Membaca komentar lagi?" tanya Jeon saat melihat ekspresi Yoona yang murung.

Mungkin ini terbilang cukup malam untuk membaca komentar-komentar sampah seperti itu.

Refleks Yoona mengalihkan pandangannya pada pribadi yang memakai piyama bergambar kookie, berwana merah muda. Pria itu merenggangkan tubuhnya, mengambil tempat di salah satu sofa yang berada disana.

"Jangan pedulikan perkataan meraka Yoona. Mereka memang berhak mengomentari dirimu, tapi mereka juga tidak tahu bagaimana kau sebenarnya." ucap Jeon di sela-sela pejaman matanya.

Yoona berpikir sejenak kemudian ia mengagguk. "Mungkin apa yang oppa katakan benar. Dan aku juga bukan orang yang acuh terhadap perkataan orang lain. Itu menyakitkan untukku."

Jeon menghela napas, mengubah posisinya menjadi duduk, menatap Yoona sebentar, lalu bangkit dari duduknya menghampiri adiknya yang mengambil susu pisang kesukaan Jeon. "Jika cara berpikirmu seperti itu maka akan terdengar menyakitkan. Lalu kau ubah apa yang mereka katakan tentangmu menjadi sebuah pujian. Kebalikannya."

Yoona balik menatap Jeon lekat. "Apa dengan begitu rasa sakitnya hilang? Tidakkan oppa."

"Jika kau terus saja memikirkan rasa sakitnya itu tak akan pernah berakhir. Pecayalah padaku mengapa idol di luar sana memilih untuk mengakhiri hidupnya. Karena merasa tertekan dan juga selalu memikirkan perkataan orang lain yang belum tentu benar tentang dirinya sendiri. Dan aku tak ingin itu juga terjadi pada adikku ini."

Yoona menggigit bibir bawahnya, wajahnya berubah sendu saat Jeon mengatakan hal barusan.

Ada dua hal di dunia ini yang di rasakan manusia. Pertama kebahagian, setiap orang pasti mengiginkannya masuk dalam hidupnya. Dan kedua, rasa sakit yang setimpal dengan kebahagian. Orang-orang selalu menghindari kata sakit. Tanpa pernah tahu jika kebahagian akan selalu beriringan dengan rasa sakit. Begitu juga pertemuan yang selalu di akhiri dengan kata perpisahan.

GOODNIGHT AND GO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang