6 × Sweet and Cheesy👾

3.1K 539 295
                                    

👾 ini tuh ubur-ubur apa alien sih?🚶




.









Jungwon mikir, apa bujuk Jay nya pake cara lama aja kali ya?

Dulu waktu Jay diemin dia setelah insiden di Bali itu kan dia nge-flirty aja gitu trus berubah manja, luluh deh. Tapi sekarang? Hal kayak gitu biasa banget!! Kelewat biasa sampe nggak ada yang special mau dia meluk Jay seumur hidup.

Bingung.

"Kangen Papa ya? Sama. Mama juga. Papa sibuk mulu dari kemarin, Dek... Tapi nggak papa deh. Daripada gaji buta kek DPR. Ya kan, Dek? Hah apa? Yoonwon pengen Papa korupsi aja biar bisa bareng kita? Ya Allah, tobat Dek. Ntar kena azab keselek air ketuban loh kamu!"

Jeongyeon sama Allen lirik-lirikan satu sama lain liatin si majikan elus-elus perut sambil ngintipin ruang kerja Jay. Mereka gumoh sih liat Jaywon uwu-uwuan every where termasuk di rumah, tapi lebih nggilani liat dua couple itu saling diem begini. Bawaannya pen ikut istighfar.

"Tuan Muda lo kurbel tuh Llen. Diapain kek sono biar nggak ngenes-ngenes amat. Kek kaum dhuafa tau ga"

"Saya rasa ini tak akan berlangsung lama. Tuan Jay di dalam pasti membutuhkannya seperti biasa," senyum Allen adem ayem.

"Oh iye lupa. Kelonan di ruang kerja cem kemarin-kemarin. Terus imbasnya gue yang kudu bersihin kalo tu ruangan bau sperma. Tuman."

Allen terkekeh geli ngeliat partner babunya misuh sendiri.

Anda harus menikah dulu agar memahaminya, Yoo Jeongyeon.

.


"Mas Jay~"

Jay hanya menggubris dengan lirikan di ekor matanya, masih lebih memilih untuk fokus sama kerjaannya. Jay bukannya marah, hanya aja sedikit kesel dengan kejadian tadi pagi.

Apa-apaan bicara "lo-gue" tanpa sapaan "Mas" kayak biasa? Jungwon harus dibikin jera.

"Mas Jay, Uwon minta maaf..." pelukannya di leher Jay dipererat. Dagunya bertopang pada bahu lebar Jay yang tegap sempurna, postur yang dia pertahankan sejak lama. "Tadi pagi Uwon nggak mood makanya nggak sengaja ngebentak. Sekarang nggak gitu lagi. Pengen sama Mas. Masss.... Liat sini bentar. Tutup dulu dokumennya itu. Eung •~•"

Okey Jay luluh. Mengingat Jungwon nggak cengeng-cengeng amat tapi sekarang nangis begini bikin dia merasa jahat banget.

"Mas salah apa sampai kamu marah pagi tadi hm?"

Eh?

Nggak formal kayak biasa?

"U-Uumm..."

Kursi putarnya digeser sedikit miring hingga kedua lengan kekarnya bisa merengkuh pinggang yang lebih muda. Pipi Jungwon yang makin hari makin bengkak se-chubby cangkang penyu diusap lembut, ngehapus jejak air mata dari sana.

"Bilang, sayang. Mas nggak akan tau kalau kamu nggak ngomong."

Apaan gini doang baper! Rasanya beda saat Jay yang biasanya bicara dengan bahasa baku tertata rapi sesuai EYD tiba-tiba pakai bahasa santai begini. Kayak.... Kayak—— paham nggak sih saat baru awal pacaran dan berubah dari "lo-gue" ke "aku-kamu"?? Begitulah!

Mas Jay kerasukan kodok zuma?

Badan Jungwon yang makin berat didudukin di pangkuannya. Tentu aja nggak semungil dulu saat dipeluk. Lebih berisi. Itu loh, kayak mangku anjing yang bulunya lebat.

"Jadi... Ada apa?"

"Mmm Uwon cuma masih kepikiran sama ucapan temen Mas Jay waktu di Amusement Park kemarin. Iya, aku manja. Iya, aku banyak mau. T-Tapi... Tapi... Ughh aku juga nggak ngerti kenapa kayak gini! Maaf..."

taste of love; jaywon✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang