Double up!!!
.
Jay mengontak seseorang untuk menyelesaikan urusannya. Tentu aja dia nggak tinggal diam. Heeseung harus masuk penjara, dihukum mati sekalian kalau perlu.
KDRT, pemerasan, pembunuhan berencana. Bukannya itu lebih dari cukup untuk dapat gelar pendosa?
"Makasih buat bantuannya, Jay. Tapi menurutku nggak perlu sampai dihukum mati. Heeseung juga berhak hidup toh?"
"Lo gila, Bin? Suami lo dibunuh dan lo keguguran masih bisa mikirin hidup dia?!"
"Nggak begitu... Aku cuma mikirin suaminya aja. Ditinggal sendiri itu nggak enak, dan aku tau itu. Sayang aja kalo Heeseung harus mati ninggalin calon suaminya itu."
Hanbin nggak tau aja kalo Kei, calon suami Heeseung justru naksir sama dia.
Jay menggeram. Jari panjangnya meremat ponsel yang tadi dia gunakan untuk mengontak pengacaranya. "Oke. Tapi ijinin gue jeblosin Heeseung ke penjara."
"Di sini? Jangan. Saranku di Finland aja, penjara di sini kurang bagus. Nggak nyaman. Kasian kalau dia———"
"Mau lo yang gue penjarain?!"
"Astaga, aku salah apa?!"
"Diem."
"Mas Jay! Jangan kasar sama Kak Hubi!"
Habisnya Jay kesel. Dia aja pengen Heeseung dirajam kok. Ini si pihak keluarga korban malah negosiasi minta biar si pelaku enak-enakan di penjara Finland.
***
"Sayang banget Om Nikol harus pergi cepet. Gagal deh gue ditraktir sampe punya cucu."
Tau lah omongan siapa.
"Nggak punya hati lo, Min. Pantes orang kek lo hidupnya awet. Akhirat males nerima lo."
"Bajingan. Canda cok! Geonu mulutnya lemes bet kek hukum negara."
"Asu. Dah ah! Lo berdua bukannya bikin gue kagak suntuk malah bikin nambah stress!" Jungwon ngepout sambil meluk kedua lututnya.
Niat dia mampir ke kosan Kyungmin tuh karena di rumah tadi dia suntuk, Jay masih sibuk ngurusin tetek bengek soal Heeseung. Yoonwon diungsiin ke Bunda Bela. Kesepian deh dia. Meski beban gitu kan Yoonwon sumber hidupnya. Sungchul? Masih rata di dalem. Diajak ngomong paling geter dikit kek ususnya digelitikin.
"Gess. Waktunya emang nggak tepat, tapi gue harus cerita ini." suara Kyungmin bikin yang ada di ruangan itu noleh ke arahnya.
"Penting nggak?" sebelah alis Jungwon terangkat.
"Jadi... Gue punya pacar!"
"H-Hah? Nggak halu lo?" Geonu bertanya, ngeledek tepatnya. Dia tau sih beberapa hari ini pasti Kyungmin ke-triggered ngeliat dia sama Sangwoo nempel terus. Mana Geonu masih numpang tidur di kosan Kyungmin, otomatis pacarannya di kosan Kyungmin. Sekarang aja ini mereka gibah bertiga tapi Geonu-nya senderan di pundak Sangwoo. Definisi temen nggak punya hati, nggak tau diri.
"Cih! Ya kali gue halu! Emang gue ENGENE-EGGIES???"
Kyungmin nyodorin hapenya, tepatnya roomchat ama seseorang yang nama kontaknya '🦖❤️'
