³⁷

559 48 0
                                    

Last CHRISTMAS
- jenlisa -

=======

Aku tak pernah melepaskan tangan Lisa ketika kami jalan bersama, tanganku menggenggam tangannya erat. Tautan itu baru terlepas ketika kami memasuki unitku, ketika tubuhku menghambur begitu saja pada tubuhnya yang berdiri tegak tak jauh dari pintu masuk.

“Aku sangat mencintaimu kau tahu itu kan?” aku membenamkan wajahku ke dadanya.

Lisa tetap diam. Ia tak mengangguk, tak menjawab, juga tak membalas pelukanku. Pada akhirnya aku melepasnya, dan saat itu juga mataku tak pernah lepas dari wajahnya yang masih tampak begitu datar.

“Kau marah padaku? Kau melihatku bersama Hanbin, apa itu melukaimu hmm?” cara dia memandang dan bersikap padaku jelas mengganggu hatiku. Aku tidak menyukainya, aku seperti tengah berhadapan dengan orang lain.

Lisa menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapanku. Aku bisa melihat bagaimana tangannya mengepal kuat. Lantas tanganku bergerak untuk menyentuh wajahnya, sedikit mengangkatnya agar aku bisa melihat wajah cantik itu yang kini tampak begitu lelah.

Jariku membelai pipinya dengan gerakan lambat. “Maaf jika itu membuatmu tak senang. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Jadi jangan marah, sekarang dia hanyalah temanku dan kau adalah hidupku. Kau adalah masa depanku dan segalanya untukku. Jelas itu sangat berbeda. Kau sangat istimewa untukku hon, tidak ada siapapun yang memiliki posisi seperti dirimu untukku. Kau percaya padaku kan?”

Lisa tak langsung memberi respon. Tapi beberapa saat setelah mata itu menusuk jauh ke dalam bola mataku, ia mengangguk pelan. Kini bibirku melengkung dengan sempurna.

“Apa yang kau bawa? Apa itu untukku?” mataku mengarah pada bingkisan yang sedari tadi berada di tangan kanan Lisa.

Ia mengangguk. Cara dia tersenyum tipis membuatku semakin bersemangat untuk mengembangkan seutas senyum yang lebih manis. “Emm aku membawakan makanan kesukaanmu, mandu dari toko bibi Hwang” ia menyerahkan bingkisan mandu itu.

“Bagaimana kau bisa mendapatkannya? Apa bibi Hwang masih disana?” aku menarik tangan Lisa untuk mengikuti langkahku. Lalu mendudukkannya ke atas sofa didepan televisi.

“Ya, toko itu masih buka ketika aku melewatinya. Dia menitipkan salam untukmu”

“Hahaha aku menerima salam itu dengan rasa bahagia” aku tertawa kecil, lalu menaruh mandu itu ke atas meja.

Tingg…

Mataku beralih pada Lisa. Aku rasa ia baru saja mendapatkan pesan dan kini ia tengah memeriksanya.

“Apa kau sudah makan?” Lisa menggeleng sembari memperhatikan ponselnya. “Apa kau mau aku memasakkan sesuatu untukmu?” ia kembali menggeleng.

“Atau makan mandu bersamaku?”

“Tidak, aku rasa aku harus pergi sekarang. Maafkan aku hon. Ini begitu mendadak dan aku tak bisa mengabaikan sesuatu yang sangat penting untukku” Lisa berdiri dari sofa sembari menyimpan ponselnya lagi.

“Apa tentang pekerjaan lagi?”

Ia tampak berfikir. Aku tidak berharap ia akan melakukan kebohongan lagi. “Ya, bisa dibilang seperti itu”

Last CHRISTMAS 《JenLisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang