⁴⁴

516 34 15
                                    

Last CHRISTMAS
- jenlisa -

=======

Jisoo berjalan cepat setelah turun dari mobilnya. Matanya benar-benar menajam, ada amarah yang tergambar jelas dalam raut wajahnya. Bahkan ia tak mempedulikan sedikitpun para penjaga yang berdiri tepat di depan pintu utama dan membungkuk sopan padanya.

Ia juga tak peduli bagaimana para karyawan di perusahaan itu ketika menatapnya dengan raut wajah penuh tanya. Kakinya terus saja melangkah, lalu ia berhenti tepat di depan seorang resepsionis wanita.

"Apa bosmu berada di perusahaan ini sekarang?"

Resepsionis wanita itu - Mina yang sebelumnya akan tersenyum ramah menyambut Jisoo kini mendadak kebingungan. Ia paham dengan gadis yang kini berdiri di depannya, dan Jisoo tak biasanya memasang raut wajah seperti itu ketika mengunjungi perusahaan ini.

Mina rasa hari ini Jisoo tampak begitu menakutkan. Jadi cepat-cepat ia menundukkan kepalanya dan menghindari tatapan tajam itu sebisa mungkin. "Ee... eem beliau..."

"Katakan dengan cepat. Dimana dia sekarang? Aku tidak ingin membuang waktuku untuk menunggu lebih lama" suara itu meninggi. Dan Mina berhasil di buat merinding mendengarnya. Jisoo bukan hantu dengan wujud mengerikan, tapi...

"Katakan sekarang!" gadis itu kembali membentak. Terdengar sangat keras dan sontak membuat Mina tersentak di tempatnya. Beberapa orang yang juga tengah berada di tempat itu cepat-cepat memusatkan perhatiannya pada dua gadis yang kini berhadapan dengan suasana tak biasa itu.

"Be-beliau sepertinya tidak berads di perusahaan. Sam-sampai sekarang Direktur Manoban belum terlihat memasuki perusahaan" dengan lirih dan sedikit terbata, Mina menjelaskan.

"Apa kau yakin dia belum datang?" Mina mengangguk. "Apa mungkin dia tidak akan datang?" Mina mengangguk lagi. "Bagaimana kau bisa yakin?"

"Tidak biasanya hampir tengah hari beliau belum hadir di perusahaan. Direktur Manoban sangat disiplin dan begitu menghargai waktu dalam bekerja. Jadi saya rasa beliau memang tidak akan hadir hari ini"

Jisoo menganggukkan kepalanya beberapa kali. Lantas ia tersenyum menampakkan sedikit seringai di sudut bibirnya. "Ternyata kau pandai juga. Alasanmu dapat di terima. Terimakasih Mina-ssi" ucapnya lalu membalikkan badan. Ia melangkah ke pintu besar yang sebelumnya telah ia lewati saat akan masuk ke perusahaan ini.

Beberapa pasang mata yang masih menatap bingung atau dengan ekspresi lainnya benar-benar ia abaikan begitu saja. Jisoo tak peduli, karena pada kenyataannya bukan mereka yang tengah ia cari

"Kau akan merima hadiahmu setelah ini Manoban" ia berucap lirih dengan raut wajah yang teramat marah.

Flashback...

Ceklekk...

Lampu menyala, Jisoo yang masih berdiri tepat di dekat saklar kini berhasil dibuat mematung dengan jantung yang hampir saja melompat keluar. Apa yang ia lihat dengan kedua matanya benar-benar berhasil membuat ia teramat terkejut.

Apa ini nyata? Ia bahkan sampai mencubit lengannya untuk memastikan. Tapi...

"Aww..." ia meringis kesakitan. Ini nyata.

Sejak awal ketika memasuki unit ini ia memang sudah merasa ada yang aneh. Terlebih melihat apa yang terjadi di seluruh sudut ruangan yang tampak begitu berantakan, perasaan Jisoo benar-benar dibuat campur aduk.

Tapi kini, kenyataan yang ada jauh lebih buruk dari semua itu. Bahkan cairan bening dari dalam matanya telah berhasil meluncur cepat, mengalir deras. Seketika ia berlari menghampiri Jennie yang sudah tergeletak tak sadarkan diri di atas lantai kamarnya.

Last CHRISTMAS 《JenLisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang