⁴⁵

598 43 10
                                    

Last CHRISTMAS
- jenlisa -

=======

Lisa memilih untuk duduk sendiri di ruang tengah apartemennya. Kini pikirannya sedang tak karuan, ada banyak hal yang membebani. Sejak ia duduk di sofa empuk itu bermenit-menit yang lalu, tangannya terus memijit pelipisnya tanpa henti. Bahkan sesekali helaan nafas berat terdengar begitu jelas.

Hidupnya sedang di terjangan badai besar, masalah terus datang tanpa kenal lelah. Dan hari ini ia akan menghadapi salah satunya secara langsung.

Flashback...

"Apa yang sudah kau lakukan?" Lisa hanya diam ketika pertanyaan itu dikeluarkan oleh Jisoo di seberang sana.

"Kau bisa menjelaskannya?"

Lisa semakin mematung. Suara jisoo terlampau dingin dan menusuknya secara tak langsung. Gadis di seberang sana benar-benar seperti tengah menginterogasinya dengan caranya sendiri.

"Eonnie ak..."

"Kau tahu apa dampak dari kelakuanmu itu?"

"Ak-aku..."

"Aku akan mencarimu besok!" potong Jisoo untuk yang kedua kalinya.

Tutt...

Seketika Lisa meraup wajahnya dengan tangannya yang lebar ketika panggilan itu ditutup begitu saja oleh Jisoo. Padahal ia belum menjelaskan apapun, tapi Jisoo seperti tak memberinya waktu untuk bicara.

Kini ia duduk di tepi ranjang. Perasannya tak enak, hatinya mengungkap jika ada sesuatu yang buruk terjadi pada Jennie. Perasaan khawatir dan takut itu kini melebur menjadi satu, memberontak begitu bringas di dalam sana.

Ia juga harus mempersiapkan diri jika Jisoo datang menemuinya. Ia harus terima ketika gadis itu melakukan tindakan buruk padanya. Lisa sadar apa yang telah dilakukannya, jadi mau tak mau ia harus bertanggungjawab untuk itu semua.

Flashback off

"Lisa kau baik-baik saja?" Chaeyoung baru saja keluar dari kamarnya dan kini berjalan mendekat. Ia tampak begitu khawatir.

"Emm, I am ok"

"Kau yakin?" Chaeyoung berdiri di samping sofa, matanya terus menatap gadis yang sama jangkung dengannya itu dengan penuh tanya. Lisa tampak tak biasa.

"Ya, jangan mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja Chaeyoung" Lisa beranjak dari sofa, Chaeyoung tahu jika gadis itu tengah menghindarinya. Atau lebih tepatnya menghindari pertanyaan-pertanyaannya.

Namun sebelum Lisa melangkah lebih jauh, Chaeyoung sudah lebih cepat menahannya dengan menggenggam pergelangan tangan gadis itu.

"Lisa" Lisa membalikkan badannya, membuat mereka saling berhadapan. Tinggi badan mereka yang hampir sama persis tentu mempermudah Chaeyoung untuk menganalisis raut wajah gadis yang kini tengah berbohong padanya itu.

Sejenak mereka hanya diam. Chaeyoung tahu ada sesuatu yang tengah disembunyikan oleh gadis di depannya itu. Tapi mirisnya Lisa tak mau membagi beban itu dengannya. Lantas ia mendekat, merengkuh tubuh Lisa dengan mengusap punggungnya lembut.

"Jangan simpan semua beban itu sendiri. Kau bisa membaginya denganku. Kau sabahatku Lisa, bahkan lebih dari itu. Kau saudaraku, kita keluarga. Kau tahu itu kan?"

Lisa mengangguk paham. "Chaeyoung" lalu melepas pelukan itu.

"Hmm"

"Terimakasih sudah sangat memperhatikanku sejak dulu. Tapi aku rasa ucapan terimakasihku tidak akan cukup untuk membalas semua kebaikanmu. Sepertinya aku harus memberimu hadiah"

Last CHRISTMAS 《JenLisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang