³

1K 82 2
                                    

Last CHRISTMAS
- jenlisa -

=======

Jisoo POV

Aku duduk beberapa meter dari pohon natal yang telah selesai aku hias dengan sangat cantik. Berbagai pernak-pernik berhasil aku letakkan dengan pas, lampu-lampu kecil mengelilinya dan jangan lupakan satu bintang kecil berwarna putih berada diatasnya. Selama apapun mataku memandangnya, aku tak akan pernah menemukan kata bosan.

Aku tidak sedang memuji pekerjaanku sendiri, tapi aku puas. Senyumanku saat ini sepertimya cukup untuk menggambarkan itu semua.

Sekarang aku tengah menunggu Jennie dan si anak nakal itu. Aku bisa melihat mereka. Tapi aku tidak tahu apa yang terus mereka bicarakan sedari tadi ketika mataku menatap keduanya.

Aku tidak mempermasalahkan ketika harus menunggu dengan duduk sendiri disini. Aku juga tidak berniat untuk melayangkan protes seperti mengatakan ‘Hey, apa yang sedang kalian lakukan? Cepat selesaikan itu semua dan datanglah padaku. Membersihkan peralatan makan tidak akan membutuhkan waktu selama itu, bodoh’.

Aku tidak ingin menjadi pengganggu. Meski mereka tidak menunjukkan itu dengan jelas didepanku, tapi aku tahu mereka memiliki ketertarikan satu sama lain. Mereka menyukai satu sama lain.

Aku memahami itu, maksud ku ketika dua orang saling menyukai itu terlibat begitu jelas. Beberapa kali aku juga mendapati sikap berbeda yang mereka tunjukkan untuk satu sama lain.

Aku dan Lisa, kita berteman sejak 6 tahun yang lalu. Aku bertemu dengannya ketika mengunjungi rumah sakit milik keluargaku. Semua itu terjadi karena ketidaksengajaan.

Flashback…

Hari ini aku datang ke rumah sakit milik keluargaku untuk menemui appa, dan kini aku berjalan seorang diri menuju kantin rumah sakit untuk membeli beberapa makanan. Tapi seseorang mengganggu pemandanganku ketika kakiku mulai memasuki kantin rumah sakit. Dia berdiri tepat didepan dua pegawai kantin yang terus menatapnya dengan penuh kebingungan.

Dari yang aku lihat, seseorang itu tampak begitu frustasi dan terus mengucapkan berbagai kalimat dengan bahasa inggris. Aku tahu dia ingin memesan makanan, tapi dua pegawai di depannya tak bisa memahami ucapannya itu dengan baik.

Jadi aku mendekat dan membantunya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, aku bisa memahami bahasa itu.

“Excuse me” aku memulainya, tanganku menyentuh lengannya untuk menarik perhatiannya  yang terus berbicara dan mengabaikan kehadiranku yang telah berdiri disampingnya.

Namun ia malah memberiku tatapan dingin tanpa mengatakan apapun.

“Apa kau ingin membeli sesuatu? Aku akan membantumu, kurasa kau mengalami kesulitan” ucapku dalam bahasa inggris.

“Yeah, sure”

“Apa yang kau inginkan?”

“Huh?” wajahnya tampak kebingungan.

“Maksudku apa yang ingin kau pesan?”

“Apapun, aku akan memakan apapun yang kau pesankan untukku”

Pada akhirnya aku membantunya untuk membeli satu porsi makanan organik dan satu botol minuman.

Last CHRISTMAS 《JenLisa》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang