Anyoooong yeorobun..
Sudah sekian abad gak up. Soalnya lagi kehilangan mood nulis ngheheh.
Gak usah pake bct ini itu lah.
Ambil headset, putar lagunya IU-Lilac, buka toples kong ghuan, dan selamat ridingdingding.
✌
Cklek.
Seojin baru sampai apartemen Jung-Hoon yang sekarang ia tinggali juga. Setelah mencari-cari makan di jalan, Seojin memutuskan untuk pulang.
Keadaan dalam apartemen itu masih gelap.
Berarti Jung-Hoon masih di rumah sakit dan Seojin bisa rebahan nyantuy.
Akhirnya. Aku akan luluran, nonton tv, makan taoco yang baru aku beli, dan leha-leha tanpa terganggu Jung-Hoon.
Seojin masuk dan menutup pintu dengan perasaan riang berdendang.
"Iam so gooood with youuuu."
Seojin berjalan menuju kamarnya sambil bernyanyi lagu milik salah satu girlband.
Mandi, memakaikan masker pada wajahnya, membuat susu dan menyiapkan taoco yang tadi ia beli, dan yang terakhir, bersemedi di depan televisi.
"Ahh, iya. Lebih baik aku menelpon Hyolin untuk menemaniku. Aku lupa, aku kan sudah punya ponsel."
Seojin kembali masuk ke kamarnya dan mencari dimana ponsel pemberian Jung-Hoon berada. Meski diberikan dengan cara memaksa, namun mau ditolak pun Seojin pasti terlalu naif. Ia pasti harus mengeluarkan uang yang lumayan hanya untuk membeli ponsel. Lalu jika diberi dengan percuma bagaimana mau menolak.
Bukannya pelit pada diri sendiri, hanya saja Seojin sedang menabung untuk membeli apartemen yang besar seperti milik Jung-Hoon.
Di dalam tas tidak ada. Di atas kasur, meja, bawah kasur juga tidak ada.
Seojin masih menggeledah kamarnya untuk mencari ponsel yang entah kemana.
"Ketemu!"
Ternyata ia lupa tidak mencari di dalam laci pakaian dalamnya.
Seojin berjalan kembali menuju televisi yang seakan menariknya untuk menonton disana.
Tapi tiba-tiba mata Seojin menangkap objek yang sedang duduk di depan televisi sambil memakan taoconya.
Seojin memastikan jika itu bukan arwah Jung-Hoon.
Ia maju perlahan dengan langkah mengendap-endap.
Saat Seojin masih berjalan perlahan, televisi yang semula menyiarkan berita menjadi gelap. Dan yang tersisa adalah pantulan Seojin dan pria yang duduk di depan tv itu.
Menyadari adanya Seojin, ia menyudahi makannya lalu berdiri.
"Lamban sekali jika berjalan. Otot kakimu bermasalah?"
Seojin seketika berhenti berjalan seperti pencuri itu dan memanyunkan bibirnya.
"Kau ini tiba-tiba saja datang dan mengejekku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Specially Fans
FanfictionPemainan takdir dimulai. Kim Seojin yang sangat jengkel hanya dengan mendengar nama idola para teman di kantornya--termasuk teman dekatnya sendiri pun juga sedang mengidolakannya. Lee Jung-Hoon, sang idol yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Namun...