Anyong yeorobun semwaaa..
Jan lupa orenin bintangnya yaw.
Ceritanya nyambuk gk sih? Soalnya diri ini merasa ceritanya kaya ga jelas aja. Ga sebagus cerita yang lain:)
Udah dulu deh bct nya,
Cekidcroot~
Sini sini Jung-Eun sama aku aja:'D
✌
"Sungguh, seni yang indah."
Jung-Hoon mengagumi lukisan yang ia lukis di atas kanvas milik Woo Bin.
Woo Bin datang dari arah dapur dengan membawa dua kaleng minuman soda.
"Kau tidak bersiap-siap, Jung-Hoon?"
"Hmm?" Jung-Hoon meletakkan paletnya dan menerima minuman soda kaleng pemberian Woo Bin.
"Ayolah, nikmati saat-saat kita seperti ini sekarang. Sebentar lagi mungkin, kita tidak akan bisa seperti ini."
Woo Bin hanya menganggapinya dengan anggukan. "Baiklah. Lakukan apapun sesukamu disini."
Jung-Hoon menyudahi kegiatan melukisnya dan duduk di meja makan Woo Bin.
"Duduklah, Woo Bin. Anggap rumah sendiri." Ucap Jung-Hoon sambil menunjuk kursi kosong di depannya dengan dagu.
---
"Kau senang, Seojin?"
"Senang karena?"
Seojin dengan Hyolin duduk di cafe langganan mereka berdua yang jaraknya tidak jauh dari kantor lama Seojin.
"Yaa, masuk televisi."
"Biasa saja. Tidak ada rasa coklat, stroberi, vanila,"
"Sudah, sudah. Lanjutkan saja makanmu."
Seojin mulai melanjutkan memakan sarapannya di cafe ini.
Ia sengaja meminta Hyolin untuk menemaninya sarapan. Karena entah kenapa apartemen Jung-Hoon terasa begitu senyap dari kemarin malam. Dan itu membuat Seojin merasa kesepian. Padahal diluar apartemen sedang ada perbaikan jalan yang mengganggu hibernasi beruang kutub. Tetap saja ia merasa sunyi.
Dan ini memang keinginannya. Tidak bertemu Jung-Hoon.
Tapi tiba-tiba saja pikirannya berubah saat Hyolin menunjukkan unggahan sosial media Jung-Hoon yang diunggah kemarin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Specially Fans
FanfictionPemainan takdir dimulai. Kim Seojin yang sangat jengkel hanya dengan mendengar nama idola para teman di kantornya--termasuk teman dekatnya sendiri pun juga sedang mengidolakannya. Lee Jung-Hoon, sang idol yang sedang naik daun akhir-akhir ini. Namun...