•
•
•~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dia terbangun di tengah tidur malamnya. Hanya membuka mata dan tak melakukan apapun. Bibirnya mengulas senyum saat melihat bayangan masa depan yang baru saja datang dan membangunkan dirinya.
Yoshi terkekeh kecil saat melihat bayangan masa depannya. "Kalian sungguh sangat lucu." katanya yang kini memejamkan matanya setelah penglihatan masa depannya berakhir.
Isi penglihatan masa depan Yoshi ada disaat semua keluarganya bersiap untuk memberikan kejutan ulang tahun untuknya. Tapi Mashiho sudah memprotes semuanya.
Diruang tengah mereka sudah sibuk menyiapkan pesta. Dekorasi ulang tahun sudah terpasang. Kue ulang tahun dan semua makanan minuman memenuhi meja. Pesta ini sengaja diselanggarakan pagi hari agar beda dari biasanya. Dan Yoshi yang semalam pulang pagi karena habis berburu akan tidur hingga siang jadi mereka bisa bersiap-siap.
"Ayolah, kalian akan menyesal membuat ini semua. Karena Yoshi tidak akan terkejut. Aku yakin dia sudah melihat kita melakukan ini semua di penglihatannya." ucap Mashiho yang hanya duduk disofa tanpa melakukan apapun.
Begitu juga semua keluarga Blanchard yang memilih untuk tidak membantu menghias. Mereka tau karena itu akan sia-sia. Pasti nanti Yoshi hanya akan berjalan meniup lilin di kuenya dan kembali duduk seakan tidak terkejut sama sekali.
"Biarkan saja. Mereka baru saja menjadi keluarga Yoshi. Jadi biarkan mereka melakukan semuanya dan mendapatkan ekspresi Yoshi yang tidak mereka inginkan." Jihoon dengan santainya berbicara seperti itu dengan tangannya memegang gelas berkaki panjang berisi makanannya.
Junkyu mengangguk setuju begitu pula Haruto yang lebih memilih menonton televisi.
Jangan tanyakan Asahi dimana. Dia masih tidur dikamarnya dengan tenang.
"Jihoon bantu aku mengangkat meja itu." perintah Hyunsuk yang sibuk mengatur semua.
"Tidak mau. Kau saja bisa mengangkatnya sendiri." Jihoon menolak.
"Aku hanya bisa mengangkatnya jika aku berubah menjadi serigala!"
"Ya sudah rubah saja."
"Akan ku rubah dan aku akan menghancurkan mu." tatap Hyunsuk tajam membuat Jihoon kini berdiri dan mengikuti perintah Hyunsuk. Hyunsuk merasa menang dia hanya melipat kedua tangannya di depan dada dan memerintah Jihoon.
Mereka berdua hanya akan menjadi romantis saat hanya ada mereka berdua saja.
"Haruto!!!!"
"What?"
"Singkirkan tanamanmu dari jendela. Jendelanya mau ku hias." teriak Jeongwoo yang sudah naik disalah satu kursi didepan jendela kaca taman haruto.
Haruto hanya menengadahkan tangannya, mengulurkan kearah jendela dan seketika tumbuhan itu sudah menghilang.
"Terimakasih sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Shadow [Treasure] ✅
FanfictionMusuh abadi yang sedang dipermainkan oleh takdir Takdir yang membuat semua sejarah itu menghilang begitu saja. Takdir yang mencoba menyatukan mereka membentuk suatu kekuatan yang besar. Tapi takdir yang juga membuat mereka kembali mengikuti sejarah...