Cold Shadow
•••
••
•Meja bundar dari kayu yang ada di tengah teras rumah keluarga Majestic malam itu menjadi tempat di mana kelima serigala berkumpul. Membicarakan sesuatu entah apa.
"Aku merasa ada yang janggal dengan semuanya." Yedam memulai obrolan menyampaikan pendapatnya dari kejadian di hutan tadi.
"Aku juga." kali ini Jeongwoo yang juga setuju dengan omongan Yedam.
"Apanya yang janggal?" tanya Duyoung bingung dan Junghwan ikut menatap kedua kakaknya dengan polos.
Yedam memajukan tubuhnya. "Apa kalian dengar tadi? Katanya vampir zombie itu lebih kuat dari vampir biasa. Dan saat Jihoon mengetahui kalau itu vampir zombie dia terlihat sangat marah. Bahkan Junkyu juga bilang kalau vampir zombie itu mencari mereka. Jadi sebenarnya apa yang terjadi?"
"Tunggu sebentar." Junghwan menyela. "kenapa kau tau semua nama vampir itu Hyung?"
Yedam memutar bola matanya malas. Jaehyuk yang ada di samping Junghwan memukul belakang kepala bungsu serigala itu dengan gemas. "Apa tidak ada pertanyaan lain Hwan?" tanyanya.
"Tidak, aku hanya penasaran."
"Aku tau karena beberapa kali mereka memanggil satu sama lain." Jelas Yedam. "Kau puas?" tanyanya.
Junghwan mengangguk sambil tersenyum lebar. "Lalu siapa namanya yang bisa membaca masa depan? Aku ingin berteman dengannya. Siapa tau dia bisa membaca masa depanku."
Sebuah sendok mendarat di kepala Junghwan pelakunya ada Jeongwoo yang memakan eskrimnya di malam hari yang dingin ini.
"Kau!!!!!" Jeongwoo yang mendapatkan tatapan tajam dari Junghwan malah menjulurkan lidahnya mengejek.
"Jadi kita harus bagaimana?" tanya Duyoung yang kembali serius dengan pembahasan awal tadi.
"Mencoba mencaritahu dari keluarga itu. Salah satu dari kita harus berteman dengan mereka." ide Yedam.
Jaehyuk berfikir. "Keluarga mereka terlalu sulit untuk didekati. Mereka selalu bergerombol dan terlihat angkuh." katanya dan seketika mendapatkan anggukan setuju dari Duyoung dan Jeongwoo.
"Hyung." Junghwan mengangkat tangannya dengan semangat. "Aku saja. Aku akan mendekati dia yang yang bisa membaca masa depan." Junghwan terlihat antusias.
"Tidak. Dia bisa saja melihat rencana kita kalau kita mengirimmu untuk mendekatinya." kata Yedam yang selalu ada benarnya.
"Bagaimana dengan yang bisa membaca pikiran?" kali ini Jaehyuk ikut mengusulkan.
Yedam menggeleng. "Semakin sulit. Karena dia bisa mendengar suara pikiran asli kita."
Mereka terdiam berfikir. Siapa yang dengan mudah bisa menjadi sumber informasi yang tepat.
"Junkyu? Si pelindung?" tanya Duyoung. Yedam kembali menggeleng. "Dia terlihat sangat tidak serius." jelas Yedam yang merasa Junkyu bukan yang tepat.
"Aku tidak mau mendekati si tukang tidur di kelasku." Jaehyuk menolak lebih dulu sebelum mereka memikirkan Asahi yang sekelas dengan Jaehyuk. "Aku takut kembali buta. Kekuatan dia sangat besar." mendengar ketakutan Jaehyuk membuat Yedam mencibir. "Siapa suruh dulu sok berani menyerang mereka." Jaehyuk hanya membuang mukanya kesal.
Tiba-tiba mata mereka menatap bersamaan ke arah Jeongwoo yang sibuk menjilati sisi gelas eskrimnya yang sudah habis. "Apa?" tanyanya bingung saat semua mata tertuju padanya.
"Dekati si tumbuhan itu."
"Hah?" Jeongwoo tersentak kaget. Gelas yang dia pegang dia letakkan begitu saja. Dia berdiri kaget. "Kenapa aku?" tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Shadow [Treasure] ✅
FanfictionMusuh abadi yang sedang dipermainkan oleh takdir Takdir yang membuat semua sejarah itu menghilang begitu saja. Takdir yang mencoba menyatukan mereka membentuk suatu kekuatan yang besar. Tapi takdir yang juga membuat mereka kembali mengikuti sejarah...