Cold Shadow
•••
••
•Musim gugur dimana penanda musim semi yang indah akan segera berganti dengan musim dingin. Daun-daun disekitar hutan mulai berguguran. Warna coklat dari daun kering memberi kesan mellow pada jalanan hutan lebat itu. Dua insan sedang berjalan santai dengan menautkan kedua tangan mereka menjadi satu. Menggenggam satu sama lain menghangatkan satu sama lain pula.
Perempuan yang mempunyai rambut hitam panjang itu tersenyum menatap seorang laki-laki yang sedang menggenggam tangan miliknya. Sang laki-laki menoleh ikut tersenyum. Sinar matahari sore hari menyinari wajah kedua insan yang sedang dilanda kasmaran. Senja menjadi saksi adanya cinta mereka yang nyata. Cinta yang mungkin tidak akan pernah bisa menyatukan keduanya.
Sejarah dan aturan membuat cinta mereka harus berakhir terkikis senja. Saling mencintai tapi tidak ditakdirkan untuk bersatu.
~~~~~
"Morning Hyung."
Mata Yoshi membelalak kaget, siapa yang tidak kaget kalau saat dia baru saja membuka mata di pagi hari sudah ada Junghwan yang menaruh kepalanya di atas tempat tidur Yoshi. Wajahnya tepat berada di depan wajah Yoshi. Junghwan bertumpu pada kedua lututnya. Senyum merekah miliknya menyapa pagi Yoshi.
"Kenapa kau tiba-tiba ada di kamarku?" tanya Yoshi yang sudah mendudukan dirinya mengucek kedua matanya.
Junghwan berdiri berkacak pinggang dan senyum lebarnya masih menghias wajah tampan miliknya. Betapa menggemaskan bayi besar itu. "Bisa dong, aku menyelinap masuk ke dalam sini." katanya bangga yang malah membuat Yoshi menyerngit tak mengerti dimana letak hal yang harus dibanggakan saat berhasil menyelinap.
"Bohong." Jihoon tiba-tiba masuk kedalam kamar Yoshi. "Dia memaksa masuk kesini. Katanya ingin berangkat bersamamu ke kampus." lidah Jihoon menjulur mengejek Junghwan yang sudah merengut sebal.
"Ck aku tidak suka Jihoon Hyung." kata Junghwan sebal.
"Aku juga tidak suka kau bayi besar!" imbuh Jihoon yang memilih keluar kamar Yoshi.
Yoshi menggelengkan kepalanya. Beralih beranjak dari tempat tidurnya. "Kau ingin berangkat bersamaku?" tanya Yoshi pada Junghwan. Sedangkan Junghwan mengikuti kemana Yoshi melangkah. Seperti sekarang Junghwan ada di belakang Yoshi saat Yoshi ingin masuk ke dalam kamar mandinya.
"Iya....ayo cepat Hyung. Aku sudah membawakanmu sarapan." tunjuknya pada ransel hitam miliknya yang tergeletak disofa abu di kamar Yoshi.
"Memang kau bawakan aku apa?" tanya Yoshi yang berbalik tak jadi masuk kedalam kamar mandinya.
Dengan antusias Junghwan berlari menuju tas miliknya. Membuka resleting dan mengeluarkan satu box tempat makan berwarna biru muda. "Steak daging. Yedam Hyung yang memasaknya dijamin rasanya akan sangat enak."
Mendengar penjelasan Junghwan membuat Yoshi terkekeh. Matanya menyipit dan tawa lebarnya membuat Junghwan ikut tertawa. "Kau tau aku tidak makan makanan manusia?"
Junghwan terdiam sejenak lalu memukul jidatnya dengan telapak tangannya sendiri. "Oh, my God! Aku lupa." kotak biru berisi daging panggang itu segera dia kembali masukan dalam tasnya. Kemudian mengambil botol tumblr yang juga ada didalam tasnya. "Kalau ini pasti kau mau Hyung." tawarnya.
Yoshi mengambil botol itu dan meliriknya. Sebotol penuh darah ada di sana. "Darimana kau dapat?" tanya Yoshi karena darah dibotol Junghwan adalah darah manusia. Wajah Yoshi sudah tidak ramah lagi. Dia hanya takut jika Junghwan akan menjadi vampir yang berburu manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Shadow [Treasure] ✅
Fiksi PenggemarMusuh abadi yang sedang dipermainkan oleh takdir Takdir yang membuat semua sejarah itu menghilang begitu saja. Takdir yang mencoba menyatukan mereka membentuk suatu kekuatan yang besar. Tapi takdir yang juga membuat mereka kembali mengikuti sejarah...