•три|3•

2.1K 286 41
                                    

Cold Shadow
•••
••


Malam yang sunyi, di kediaman Blanchard lebih tenang dari biasanya. Karena rumah itu hanya ada Junkyu, Mashiho dan Asahi. Lainnya sedang berburu di luar sana.

"Kyu." panggil Mashiho pada Junkyu yang duduk tak jauh dari tempatnya. Di ruang tengah itu hanya ada Mashiho dan Junkyu. Tanpa pertengkaran.

"Hemmm.." jawab Junkyu tanpa mengalihkan perhatiannya dari televisi yang menampilkan film tentang sepasang kekasih yang menderita penyakit mematikan.

"Aku mencium dan mendengar suara pikiran werewolf di kampus tadi." kali ini Junkyu menoleh dia menatap sepenuhnya pada Mashiho. "Kau juga tau?" tanya Junkyu kembali pada Mashiho.

Mashiho mengangguk. "Apa Jihoon tau tentang ini?"

"Entahlah. Kalau dia tau kenapa dia diam saja?" Mashiho menaikan kedua bahunya. Sesaat kemudian dia terdiam membuat Junkyu bingung. "Apa kau membaca pikiranku lagi?" tuduhnya.

Tapi Mashiho masih terdiam dan dahinya berkerut. "Kau membuatku takut! Ada apa?" tanya Junkyu lagi.

"Diamlah!" perintah Mashiho dengan nada setengah berbisik. Hal itu membuat Junkyu mendekat ke arahnya. Junkyu mencoba mencari tau apa yang dipikirkan Mashiho. Sayangnya dia tak mempunyai kemampuan membaca pikiran.

Mashiho beranjak dengan cepat menuju dinding kaca besar di ruang tengah rumahnya. Dia menatap keluar. Pandangan di depannya hanya ada banyak pohon besar di dalam hutan yang gelap. "Aku mendengar suara werewolf." kata-kata Mashiho membuat Junkyu mendekat. Mengikuti arah pandang Mashiho. Menajamkan matanya untuk melihat dalam kegelapan.

"Disini?" tanya Junkyu. Mashiho mengangguk. "Dia berencana menghabiskan kita. Dia melihat kita sekarang." Mashiho benar-benar bisa membaca pikiran werewolf itu dari jauh.

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Junkyu terlihat cemas. Pasalnya dia hanya bersama Mashiho di rumah. Tidak ada Jihoon yang biasanya memberi perintah dan kuat atau Yoshi yang bisa melihat apa yang akan terjadi nanti. Yang ada hanya Asahi yang sekarang sedang tertidur pulas di kamarnya.

Mata milik Mashiho belum menemukan dimana serigala itu berada. Tapi dia bisa mendengar suara pikirannya. "Tunggu saja. Dia sepertinya akan segera menunjukkan dirinya. Dia sendirian." Mashiho hanya mendengar satu suara pikiran tidak ada lainnya. Jadi bisa dipastikan serigala itu sendirian.

Junkyu menurut. Dia menjadi tenang dan mencoba mengeluarkan perisai di dalam tubuhnya untuk melindunginya dan Mashiho. "Perisaimu belum dibutuhkan." kata Mashiho.

"Hanya berjaga-jaga." Junkyu mencibir.

Beberapa saat terjadi keheningan. Mata mereka tak hentinya mencari di mana serigala itu berada. Tetap waspada walau hanya ada satu serigala yang mengancam.

Terdengar suara berisik dari arah semak-semak. Dan saat itu......

"SEKARANG!" Mashiho berteriak dan berlari keluar rumah dengan cepat. Setengah kaget Junkyu mengikutinya.

Serigala besar dengan bulu berwarna abu putih dan coklat ada di depan mereka. Mengeram layaknya anjing marah. Menampilkan betapa tajam dan mengerikan gigi miliknya. Matanya yang berwarna kuning pucat terlihat sangat tajam menatap Mashiho dan Junkyu. Suara geraman anjing besar itu terdengar menyeramkan.

Melihat adanya serigala besar membuat Junkyu dan Mashiho mengeluarkan gigi taring mereka. Mata mereka dengan cepat berubah menjadi merah menyala. Menyeringai penuh dengan kebencian.

"Kau mencari masalah?" kata Mashiho dengan smrik yang dia tampilkan di bibirnya. "Oh kau membenci makhluk seperti kami?" dia berhasil membaca pikiran serigala di depannya. Kali ini Mashiho tertawa. "Kau kaget kenapa aku bisa membaca pikiranmu?"

Cold Shadow [Treasure] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang