Be With You [BBH]

Part 23

I’m sure I’ll miss you, I can’t help that. But I won’t make things hard for you

Baekhyun ft Doyoung - Doll

Tubuh ringkih berbalut piyama serba putih meringkuk memeluk diri. Wajahnya kian kuyu, tirus mengurus, begitu pula tubuhnya yang menampakkan lekuk tulang berbalut kulit. Bibir yang semula merona kini pucat mengering. Kedua matanya membentuk cekungan menandakan betapa tubuhnya dilanda lelah.

"Hye, aku panggilkan dokter ya?"

Si gadis menggeleng kemudian  berujar lirih, "Ini efek kemo, aku tidak apa." Ia kembali menyamankan posisi yang tengah membelakangi Yongjin.

Kakak dari Choi Hyein itu meraba pilu tubuh sang adik, bahkan ia bisa melihat tulang yang mencetak di tengkuk adiknya. Lelaki itu mendekat, mengecup pelipis sang adik penuh kasih.

"Katakan jika kau membutuhkan sesuatu. Aku ke luar sebentar, suster Min memintaku menebus obatmu di luar."

"Ya." Yongjin hampir tak mendengar suara sayup yang Hyein keluarkan, dan menghela napas, dadanya terlalu sesak untuk kembali berucap. Ia hanya mampu membelai topi rajut yang membalut kepala sang adik, kemudian berlalu.

Dentuman pintu terdengar tertutup perlahan, tangis itu pecah dari bibirnya. Gemetar mencengkram topi rajut. Tubuhnya tak sanggup menahan lagi, ia kesakitan. Suara tangisnya menggema memenuhi ruang.

Hatinya menjerit perih mengucapkan kata yang terpendam lama.

"Baekhyun oppa, aku... tidak sanggup lagi."

Tanpa ia sadari, dibalik pintu Yongjin membungkam mulut berusaha menahan isakan. Air mata telah menganak sungai dengan deras di pipi.

***

Mentari mengguyur bumi, menerangi pagi menjelang sore. Langit biru terhampar luas, menjadikan hari ini cerah.

Di atas kursi rodanya, gadis yang hari ini bertopi rajut merah muda memandang sekitar. Anak-anak berlarian di sekitaran taman, ada pula yang duduk di bangku taman. Beberapa orang tampak sepertinya, terdengar jahat, namun gadis itu sedikit banyak bersyukur bahwa dia tidak berjuang sendirian.